-------- Forwarded Message --------
Subject: Dekret Tegas Xi Jinping pada Garda Depan Penanggulangan Wabah
Tiongkok
Date: Thu, 12 Mar 2020 10:20:42 +0800
From: ChanCT <sa...@netvigator.com>
To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Dekret Tegas Xi Jinping pada Garda Depan Penanggulangan Wabah Tiongkok
http://indonesian.cri.cn/20200311/e18528a9-e653-26fd-e40a-bb95b07448ec.html
2020-03-11 16:51:48
“Tak lalai, tak menyerah, tak lengah, melakukan berbagai pekerjaan
pencegahan secara terinci, untuk memenangkan pertempuran Hubei dan
pertempuran Wuhan”. Pada tanggal 10 Maret kemarin di kota Wuhan, garda
terdepan penanggulangan wabah Tiongkok, pemimpin tertinggi Tiongkok Xi
Jinping secara langsung mengumumkan dekret pertempuran final untuk
memenangkan pertempuran penanggulangan wabah.
Setelah dua kali menginspeksi pencegahan dan pengontrolan wabah di kota
Beijing, kini Xi Jinping sekali lagi melakukan inspeksi di garda depan
penanggulangan wabah. Kali ini, dirinya menuju ke barisan paling depan,
yaitu pusat terjadinya wabah di Tiongkok, dan telah mengeluarkan sinyal
yang signifikan dalam pandangan umum publik.
Pada hari kedatangan Xi Jinping di Wuhan, rumah sakit sementara terakhir
di antara 14 rumah sakit sementara tempat khusus merawat pasien wabah
Covid-19 itu telah ditutup. “Penutupan rumah sakit sementara menandakan
pencegahan dan pengontrolan wabah di kota Wuhan telah mengalami kemajuan
secara besar-besaran”. Ahli berpendapat, perang antisipasi wabah di
Tiongkok cenderung berakhir.
Dalam kurun waktu tak sampai 2 bulan ini, Tiongkok sebagai negara
populasi terbesar di dunia, berhasil mengubah situasi pencegahan wabah.
Opini berpendapat, prestasi ini diperoleh karena upaya bersama pemimpin
tertinggi dan rakyat Tiongkok. Xi Jinping sekali lagi memberikan
perintahnya di garda depan sekaligus menegaskan hal tersebut.
Seberapa penting “rakyat” dalam hati pemimpin tertinggi Tiongkok?
Sebenarnya hal ini dapat ditinjau dari tindakan pencegahan wabah. Beliau
tidak hanya menjabat sebagai panglima pencegahan wabah, namun juga
memimpin rapat politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dalam
waktu 40 hari ini sebanyak 6 kali, dirinya juga pernah menuju ke front
depan untuk menginspeksi pekerjaan sebanyak tiga kali, dengan tindakan
riilnya, Xi Jinping telah menguraikan apa yang disebut dengan
“berorientasi pada manusia” sebagai gagasan pemerintahan insan Partai
Komunis Tiongkok.
Terdapat dua garis depan penanggulangan wabah di Tiongkok, pertama
adalah garis depan pengobatan pasien di rumah sakit, dan yang kedua
ialah garis depan pencegahan wabah di komunitas sosial, kedua garis
depan ini juga merupakan dua titik berat inspeksi Xi Jinping di Wuhan.
Rakyat mengetahui, setelah turun dari pesawat, Xi Jinping langsung
menuju ke Rumah Sakit Huoshenshan untuk menengok para tenaga medis yang
berada di garda depan, dan mengapresiasi mereka sebagai “sosok tercinta.”
Dia juga mengadakan telewicara dengan para pasien yang sedang menerima
pengobatan untuk menguatkan keyakinan mereka. Saat melakukan inspeksi ke
komunitas lokal, Xi Jinping sempat memeriksa keadaan pencegahan wabah
dan layanan kesehatan komunitas serta jaminan kehidupan penghuni,
mengadakan temu wicara dengan para pekerja komunitas dan relawan, serta
menyatakan terima kasihnya kepada rakyat Provinsi Hubei khususnya kota
Wuhan atas pengorbanan dan kontribusi mereka yang luar biasa.
Seusai berbincang-bincang dengan para tenaga medis dan penghuni
komunitas, Xi Jinping memimpin konferensi video dengan pejabat-pejabat
di berbagai tempat Provinsi Hubei, dan sempat menetapkan pekerjaan
selanjutnya. Yang sangat mengesankan ialah, “Mengutamakan Rakyat di
Posisi Teratas” selalu merupakan unsur terpenting bagi Xi Jinping dalam
mengambil keputusan dan kebijakan yang teliti dan akurat seputar keadaan
pencegahan dan pengendalian wabah dengan tahap yang berbeda-beda. Mulai
dari mengutamakan pekerjaan pertolongan dan pengobatan, menitikberatkan
pencegahan dan meningkatkan dukungan terhadap daerah-daerah yang
kekuatan kesehatannya relatif lemah, sampai menginstruksikan agar para
pekerja hendaknya memahami, menoleransi dan memaklumi emosi rakyat yang
berada di daerah dilanda wabah serius, hingga menuntut pemerintah lokal
untuk mengambil kebijakan majemuk dan layak seputar memulihkan pekerjaan
dan produksi di atas dasar pengintensifan pencegahan dan pengendalian
wabah, menegaskan kembali bahwa memperkukuh garis pertahanan sistem
dilakukan demi menjaga keselamatan jiwa dan kesehatan rakyat.
Dewasa ini, virus Covid-19 sedang mewabah di seluruh dunia, WHO sempat
menyatakan kekhawatirannya kepada sejumlah negara yang kurang
memperhatikan dan kurang dalam persiapan menghadapi wabah. Tokoh terkait
mengambil Amerika Serikat sebagai contoh mengatakan, hingga hari Rabu
kemarin (10/3) pukul 23:00 waktu AS Timur setempat, sudah tercatat
setidaknya 37 negara bagian dan Daerah Khusus Washington dilaporkan
terdapat kasus terkonfirmasi dengan jumlah totalnya lebih dari 1000, di
antaranya, setidaknya 31 orang meninggal. Menanggapi situasi tersebut,
Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo mengkritik bahwa pemerintah
federasi AS bertindak lamban dalam menanggulangi wabah Covid-19. CNN AS
juga menunjukkan, bagi para masyarakat AS, saat ini merupakan saat yang
terburuk, AS akan berada dalam keadaan bahaya karena tanggapan dan
reaksi pemerintah AS dalam menanggulangi wabah sangat kurang.