Perang Rakyat Semesta Melawan Covid-19
23 Maret 2020 17:18Diperbarui: 23 Maret 2020
https://www.kompasiana.com/neno1069/5e788cfd7a6e630730214d42/perang-rakyat-semesta-melawan-covid-19?page=all#section2
Image result for Penanganan pasien virus corona di WuhanPenanganan
pasien virus corona di Wuhan. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA
WEIBO/Handout via REUTERS
***Dengan laju kematian lebih banyak daripada yang sembuh, corona virus
menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Apalagi, saat ini
Indonesia kekurangan fasilitas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.*
Dilansir dari Worldometer <https://www.worldometers.info/coronavirus/>,
situasi penyebaran virus corona (COVID-19) per tanggal artikel ini
ditulis cukup luas karena sudah tersebar di 192 negara dan salah satu
angkutan laut internasional (Diamond Princess) yang sedang berlabuh di
Yokohama Jepang.
Total kasus sebanyak 341.240 dengan kematian 14.746 dan yang mengalami
kesembuhan sebanyak 99.028. Artinya, yang sedang dirawat sebanyak
227.466 dengan 216.906 atau 95 persen dalam kondisi ringan dan 10.560
atau 5 persen dalam kondisi serius atau kritis.
Khususnya untuk Indonesia, total kasus per tanggal artikel ini ditulis
sebanyak 579 dengan kematian 49 orang dan yang mengalami kesembuhan
sebanyak 30 orang. Sedangkan kasus aktif yang sedang ditangani saat ini
sebanyak 500 orang.
Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Dilansir dari BBC news Indonesia, tim Pusat Pemodelan Matematika dan
Simulasi Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan sebuah pemodelan
matematika untuk memprediksi laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Dalam makalah bertajuk /"Data dan Simulasi COVID-19 dipandang dari
Pendekatan Model Matematika" /tim penulis memprediksi puncak kasus
Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada pertengahan April 2020 dengan
perkiraan kasus akan melampaui angka 8.000.
Meskipun perkiraan ini hanya sebatas hitungan matematis, prediksi ini
cukup akurat. Pada tahun 2003, prediksi menggunakan pemodelan Kurva
Richard ini digunakan menentukan awal, puncak, dan akhir endemik SARS di
Hong Kong dan terbukti cukup akurat.
Dengan laju kematian lebih banyak daripada yang sembuh, corona virus
menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Apalagi, saat ini
Indonesia kekurangan fasilitas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.
Dibandingkan dengan Malaysia, Singapura dan Korea Selatan, Indonesia
merupakan negara yang paling tidak siap menghadapi pandemik Covid-19.
BBC Visual Journalism menganalisis enam indikator yang menunjukkan bahwa
Indonesia masih butuh banyak sarana dan prasarana untuk melawan virus
corona.
Beberapa indikator yang jumlahnya masih sedikit di Indonesia adalah
jumlah kasur, jumlah kasur darurat (ICU), jumlah dokter, jumlah perawat,
deteksi dini, dan pengeluaran kesehatan per kapita. Dibandingkan dengan
Malaysia, Singapura dan Korea Selatan, yang dimiliki Indonesia jauh
lebih sedikit. Tentunya keadaan ini tidak seimbang dengan jumlah
penduduk kita.
Negara-negara di Eropa seperti Italia dan Spanyol yang disebut memiliki
fasilitas cukup lengkap dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya
pun kewalahan menghadapi virus ini.
/Lalu, apakah negara kita merupakan negara yang paling tidak siap dan
kita harus menyerah begitu saja? /*Tidak! Saatnya kita berperang melawan
Covid-19.*
Awal tahun 2020 Indonesia sempat bersitegang dengan China terkait dengan
wilayah Laut Natuna. Saat itu, China yang bersikeras untuk tidak keluar
dari perairan Indonesia yang memaksa Prabowo Subianto sebagai menteri
pertahanan mengatakan bahwa *"Kalau terpaksa kita terlibat dalam perang,
perang yang kita laksanakan adalah perang rakyat semesta".*
Dalam artikelnya Pertahanan Rakyat Semesta
<https://www.kompasiana.com/dahnilanzar/5e11cfe2d541df7542401fd3/pertahanan-rakyat-semesta?page=all#section2>,
Dahnil Simanjuntak menguraikan maksud dari Prabowo Subianto bahwa perang
yang disampaikan Prabowo merupakan jalan terakhir setelah semua upaya
damai ditempuh sesuai prinsip.
Menurut penulis, meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia merupakan
serangan yang tak terduga sehingga tidak ada upaya dini yang disiapkan
oleh pemerintah untuk mengantisipasi laju penyebarannya. Oleh karena
itu, secara terpaksa kita harus melawan dengan perang, Perang Rakyat
Semesta seperti yang dikatakan Prabowo Subianto, memberikan segalanya
demi bangsa dan negara.
Perang Rakyat Semesta merupakan perang yang bersifat semesta, melibatkan
seluruh warga negara, wilayah dan segala sumber daya nasional yang
dimiliki oleh negara. Kalau dalam istilah sepakbola, menyerang adalah
bertahan maka Perang Rakyat Semesta melawan corona juga mencakup
pertahanan untuk melindungi bangsa dan negara.
Perang ini adalah gabungan antara para medis, pemerintah dan seluruh
rakyat. Jika kita menerapkan UUD 1945 BABXII tentang Pertahanan Negara
dan Keamanan <https://www.kompasiana.com/tag/keamanan> Negara Pasal 30
dalam Perang Rakyat Semesta melawan virus corona maka semua warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam perang ini sebagai kekuatan pendukung
untuk menopang persatuan tenaga medis Indonesia sebagai kekuatan utama.
Jika para tenaga medis berjuang merawat pasien yang sedang terinfeksi
virus corona maka kita sebagai rakyat berjuang memutus mata rantai
penyebaran virus corona dengan menjaga kebersihan, kesehatan, sistem
kekebalan tubuh dan melaksanakan anjuran dokter.
Jika pemerintah berjuang mengadakan fasilitas-fasilitas kesehatan dan
membuat peraturan seperti sosial distance untuk menghentikan laju
penyebaran virus corona maka kita sebagai rakyat wajib mematuhi semua
protokol dari pemerintah tanpa perlawanan.
Jika kita tidak mematuhi peraturan pemerintah dan anjuran kesehatan maka
kita membiarkan mereka berjuang sendiri, kita tidak menerapkan Perang
Rakyat Semesta dan hal tersebut bukan perang rakyat semesta. Kita akan
kuat jika Perang Rakyat Semesta diterapkan.
Beberapa Rumah Sakit rujukan Covid-19 yang mengalami kekurangan
fasilitas dan meminta pertolongan bantuan dari berbagai pihak, bantulah
semampunya kita. Apapun yang kita miliki, besar atau kecil, sedikit atau
banyak, berikanlah kepada tenaga medis untuk berdiri sebagai garda depan
melawan virus corona.
*Salam!!!*
/Neno Anderias Salukh/
/_______________/
*KITA BISA PERANGI VIRUS CORONA BERSAMA-SAMA*
Bila Anda punya gejala infeksi virus corona, apalagi jika pernah kontak
dengan pasien positif Covid-19, segera datangi rumah sakit rujukan.
Cek daftarnya di sini
<https://jeo.kompas.com/daftar-rumah-sakit-rujukan-per-provinsi-dan-nomor-kontaknya-untuk-wabah-corona>.
Jika Anda pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 namun masih
sehat, cek di sini untuk pahami pentingnya karantina mandiri.
<https://jeo.kompas.com/mengapa-isolasi-dan-karantina-penting-untuk-cegah-penyebaran-corona>
Mari bantu tenaga kesehatan kita melawan pandemi virus corona, klik di
sini untuk donasi pembelian alat pelindung diri (APD).
<https://kitabisa.com/campaign/melawancoronavirus>