Ini orang sudah tidak bisa berpikir logis, seperti sudah sering terjadi dalam 
menginterpretasi hal ihwal. Tidak mampu mengerti apa arti pencabutan bebas visa 
dan larangan masuk pesawat dari dan ke Tiongkok!! Adanya orang-orang Tkk yang 
masih masuk justru merupakan pelanggaran!! Bukan bukti bahwa orang Tkk BOLEH 
masuk Indonesia!!!Dan pelanggaran itu terjadi karena ada kongkalikong dengan 
pihak Indonesia!!!  Karena di tiongkok juga biasa terjadi 
pelanggaran-pelanggaran, korupsi, penyuapan dll, makanya centengnya juga tidak 
sensitif terhjadap pelanggaran larangan masuk ke Indonesia!!!!
    On Thursday, March 26, 2020, 12:49:20 AM GMT+1, ChanCT 
<sa...@netvigator.com> wrote:  
 
  
Jelas ini pemberitaan yang TIDAK SESUAI dengan kenyataan! Lha, jelas yang 
dinyatakan Retno itu hanya mencabut sementara BEBAS VISA bagi warga Tiongkok, 
termasuk HK, Macao! Jadi, sejak tgl. 2 Februari itu, mereka yang hendak masuk 
Indonesia HARUS lebih dahulu minta visa dengan bukti keterangan sehat dan dalam 
14 hari tidak berada di Wuhan, ...
 
Bukti  masih ada orang Tiongkok yang Indonesia, ... bukankah Zhang XX, yang 
dipersoalkan Ajeg itu baru kembali dari Indonesia? 
 
 

 
 On 25/3/2020 下午10:44, Tatiana Lukman wrote:
  
 
   Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara   
Minggu, 02 Februari 2020
 
 ---------
 Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Warga China Dilarang 
ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara, pada 
URLhttps://www.ayobandung.com/read/2020/02/02/78247/warga-china-dilarang-ke-indonesia-bebas-visa-dicabut-untuk-sementara
 
 Penulis: Suara.com
 Editor : Dadi Haryadi  
 
  
  
  Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara   
Minggu, 02 Februari 2020 Ilustrasi kedatangan warga China. (Reuters) JAKARTA, 
AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Indonesia melarang seluruh pendatang asal China 
daratan untuk memasuki Indonesia. Larangan itu diberlakukan seiring merebaknya 
wabah virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan di negeri tirai bambu tersebut. 
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pelarangan itu bersifat 
sementara. Semua pendatang yang iba dari mainland China dan sudah berada di 
sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan 
transit di Indonesia, ujar Retno usai rapat terbatas dengan Presiden Joko 
Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (2/2/2020). Selain memberlakukan 
larangan masuk, pemerintah Indonesia juga mengehentikan sementara bebas visa di 
negara China. AYO BACA : 3 WNI di Wuhan China Tak Boleh Pulang ke Indonesia 
Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk 
warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara 
dihentikan, ujar Retno. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Menkes Terawan Agus 
Putranto mengatakan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari 
Wuhan, China. Menkes menambahkan dirinya akan memeriksa kembali kepastian 
jumlah tersebut karena WNI yang semestinya dievakuasi menurut rencana awal 
adalah sebanyak 245 orang. Jadi 238 yang datang, menurut data, kata Menkes 
melalui pantauan video yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu. Dari 245 orang 
tersebut, ia menyebutakan empat orang di antaranya menyatakan tidak bersedia 
dievakuasi atas kehendak sendiri. AYO BACA : Kerusuhan Pecah di Natuna, Tolak 
Kedatangan WNI Evakuasi dari Wuhan Empat orang menyatakan untuk tidak mau 
berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua, 
tambahnya. Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan 
alasan mereka tidak bersedia dievakuasi. Kemudian, Menkes juga mengemukakan 
selain empat orang itu, tiga orang dari 245 WNI tersebut tidak berhasil melalui 
uji pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah China. Yang tiga tidak lolos 
screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang meliputi bertahap, 
tiga tahap mereka harus jalani, ujarnya. Pemeriksaan yang dilakukan pemerintah 
China, lanjut Terawan memberi sedikit kelegaan bagi pemerintah karena memberi 
kepastian bahwa WNI yang berhasil dievakuasi adalah mereka yang dalam keadaan 
sehat. Itu membuat kita merasa nyaman bahwa yang berangkat ke kita ini sudah 
dipastikan oleh pemerintah China bahwa itu (mereka) adalah orang-orang yang 
sehat, katanya. AYO BACA : Risiko di Balik Evakuasi WNI dari Wuhan
 
 ---------
 Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Warga China Dilarang 
ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara, pada 
URLhttps://www.ayobandung.com/read/2020/02/02/78247/warga-china-dilarang-ke-indonesia-bebas-visa-dicabut-untuk-sementara
 
 Penulis: Suara.com
 Editor : Dadi Haryadi 
  
      On Wednesday, March 25, 2020, 12:12:16 AM GMT+1, ChanCT 
sa...@netvigator.com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote:  
  
          
 
 
TIDAK!, Indonesia Tidak melarang WNTiongkok masuk Indonesia, ... tapi mencabut 
sementara ketentuan BEBAS VISA bagi WN Tiongkok masuk Indonesia, semula sampai 
29 Feb. lalu diperpanjang sebulan lagi, ...! Jadi, WNTiongkok harus lebih 
dahulu minta VISA! Ini karena si nenek dalam tempurung dengar beritanya sambil 
merem-merem melek masih dalam mimpi, ...! Hehehee, ...
 
Mengenai 49 WNTiongkok yang dipermasalahnya, biarlah HUKUM di Indonesia 
menentukan apa dan dimana kesalahannya, dan menjatuhkan sanksi sesuai 
pelanggaran yang dilakukan mereka! Tak perlu terkecoh oleh pendapat Luhut 
maupun Menteri Tenaga Kerja yang berbeda itu. Lalu, ... nenek dalam tempurung 
yang satu ini begitu bernafsu buru-buru menentukan itu jadi ANTEK siapa???
 
Jelas terjeblos menjadi ANTEK Imperialisme AS hanya karena begitu benci dan 
dendamnya pada RRTiongkok, ...!!! Hahahaaa, ....
 
 

 
 On 25/3/2020 上午3:21, Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] wrote:
  
     Tidak tahu bahwa Indonesia sudah melarang masuknya warga tiongkok sejak 5 
Februari 2020???? Tidak pernah lihat sang menlu berpidato dalam hubungannya 
dengan travel ban itu??? Aneh ya, kok malah si nenek yang katanya dalam 
tempurung ini , tahu betul bahwa ada keputusan pemerintah itu. Saya tidak 
bicara soal larangan orang Indonesia masuk ke Tiongkok!!! Tkk tidak 
berkepentingan melarang orang Indonesia masuk Tkk karena virus corona tidak 
datang dari Indonesia!!! Ada atau tidaknya larangan Tiongkok kepada masuknya 
WNI sama sekali tidak saya persoalkan!! Masa bodo amat!! begitulah kasarnya. 
Lagi pula, sebelum adanya soal virus corona, yang banyak disoroti adalah fakta 
datangnya ribuan tenaga kerja tiongkok ke Indonesia!!!  
  Jangan terus ketularan virus remo pro Tkk kapitalis-imperialis!!! Kok menuduh 
orang salah kaprah!! Saya membelejeti fakta masuknya 49 buruh tiongkok ke 
Indonesia, yang sebetulnya ILEGAL, KARENA masih terus berlaku larangan terhadap 
warga Tiongkok!! Saya ikut menuntut 49 orang itu dikembalikan ke Tiongkok!! 
Siapa yang "membandingkan", siapa yang "mengkontraskan".... Rupanya anda 
semakin mendekati sifat-sifat antek remo itu,  tidak mampu membaca dengan 
baik!!! 
  
  
      On Tuesday, March 24, 2020, 11:57:15 AM GMT+1, 'nesare' 
nesa...@yahoo..com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote:  
  
           
Tatiana: Kalau memang betul Zhang itu kena virusnya di Indonesia, lantas kenapa 
harus dihebohkan dan dipersoalkan??? 
 
  
 
Nesare: benar kenapa harus dipersoalkan wong hanya 1 kasus? Itulah makanya saya 
tulis sebelum2nya bahwa itu hanya data. Yg mempermasalahkan itu adalah AJEG. 
Dia dgn rasisnya memfitnah dgn bilang RRT menuding Indonesia sebagai 
asal-muasal penyakitnya. Gak ada baik dari artikel yg dia bawa ke thread ini 
maupun dimanapun diseluruh dunia yg bilang RRT menuding Indonesia sbg asal 
muasal coronavirus. GAK ADA! Persis dng komentar bung, koq hanya 1 data Zhang 
ini kenapa dihebohkan?
 
  
 
Ini tulisan awal AJEG yg saya komentari:
 
Ada banyak tempat yang dikunjungi anak ini setelah dia terbang dari Indonesia. 
Lantas kenapa RRC menuding Indonesia sebagai asal-muasal penyakitnya?
 
Hehe, sedikit demi sedikit digeser, lama-lama akan tertulis sejarah: "Wuhan 
adalah kota paling sehat sealam-semesta, dan wabah Corona bermula dari 
Indonesia!"
 
Pantaslah orang Itali marah. Hanya karena pasien Corona yang meninggal di Itali 
lebih banyak dari Cina tiba-tiba berembus istilah "Flu Itali" ...
 
  
 
Tatiana: Pernah saya baca pemerintah secara resmi melarang orang Tiongkok masuk 
Indonesia, lantas bagaimana dengan kedatangan 49 buruh tiongkok baru-baru ini?? 
Kenapa larangan itu tidak berlaku pada mereka??? Para pemodal asing/investor 
sudah lama mendatangkan banyak penyakit kepada penduduk Indonesia melalui 
perkebunan dan pertambangannya yang tidak menghiraukan soal lingkungan. Virus 
Covid-19 mendatangkan kematian.
 
  
 
Nesare: dari mana bung bacanya? Gak ada itu. Masih banyak penerbangan dari 
Indonesia ke RRT sekarang ini? Mau beli tiketnya, bisa dicari sekarang juga 
pakai on line.
 
Jadi selanjutnya bung sudah salah kaprah membandingkan 49 buruh RRT ke 
Indonesia itu yg mengkontraskan orang Indonesia dilarang RRT utk masuk ke 
negaranya!
 
  
 
Nesare
 
  
 
  
   
From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
 Sent: Sunday, March 22, 2020 5:48 AM
 To: GELORA45@yahoogroups.com; Sunny ambon <ilmeseng...@gmail.com>
 Subject: Re: [GELORA45] Chinareports imported COVID-19 case from Indonesia
   
  
 
  
      
Kalau memang betul Zhang itu kena virusnya di Indonesia, lantas kenapa harus 
dihebohkan dandipersoalkan??? Pernah saya baca pemerintah secara resmi melarang 
orang Tiongkok masuk Indonesia, lantas bagaimana dengan kedatangan 49 buruh 
tiongkok baru-baru ini?? Kenapa larangan itu tidak berlaku pada mereka??? Para 
pemodal asing/investor sudah lama mendatangkan banyak penyakit kepada penduduk 
Indonesia melalui perkebunan danpertambangannya yang tidak menghiraukan soal 
lingkungan. Virus Covid-19 mendatangkan kematian. Begitu juga kemiskinan dan 
kemelaratan yang diderita rakyat Indonesia yang disebabkan oleh politik rezim 
Jokowi yang menjual kekayaan sumber daya alam... dan itu mendatangkan 
kematian!!! Jangan lupa itu!!
   
  
      
On Sunday, March 22, 2020, 06:12:50 AM GMT+1, Sunny ambon 
ilmeseng...@gmail..com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote: 
   
  
   
  
     
  
     
https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/19/china-reports-imported-covid-19-case-from-indonesia.html
 
 
  
 
China reports imported COVID-19 case from Indonesia
 
China reports imported COVID-19 case from Indonesia
     
   - Budi Sutrisno
   
The Jakarta Post
  
  
 
Jakarta   /   Thu, March 19, 2020   /   11:41 am
 
  
 
  
 
  
 
China has announced an imported COVID-19 case from Indonesia, a 35-year-old 
Chinese national identified asZhang, who had developed symptoms in the 
archipelago last week before being diagnosed upon his return to Shaanxi 
province.
 
The Shaanxi Health Commission announced on its website on Tuesday that Zhang 
was the province’s first imported case. He reportedly developed a cough and 
fever on March 10 during his stay in Indonesia.
 
However, which city in Indonesia he visited and how he became infected remain 
unclear.
 
The report said Zhang took Dragon Air flight KA896 from Indonesia to Shanghai 
via Hong Kong on March 13 and stayed at the Vienna International Hotel in 
Shanghai that night.
 
The next day, Zhang traveled by car to Shanghai Pudong International Airport at 
2 p.m. local time, departed on China Eastern flight MU2162 at around 5 p.m. and 
arrived at the Xi’an Xianyang International Airport in Shaanxi at 7:45 p.m..
 
Upon arriving in Xi'an, Zhang informed airport staff of his physical 
discomfort. As he showed a high temperature, he was sent to the Xi'an Central 
Hospital at midnight.
  
Read also: COVID-19: Indonesia records highest death toll in Southeast Asia at 
19
  
Early Sunday morning, the Xi’an Center for Disease Control (CDC) conducted a 
nucleic acid and serological tests on him. The nucleic acid test was 
inconclusive, while the serological test came out negative.
 
A second nucleic acid test done the next day came out positive. Zhang also went 
through an examination of clinical symptoms, blood tests, imaging tests and 
expert consultation before being diagnosed as a confirmed case.
 
He was immediately transferred to the Xi'an Eighth Hospital for isolation and 
treatment.
 
Authorities have isolated Zhang’s close contacts in China for medical 
observation. The Shaanxi Health Department said there were 80 new close 
contacts in the province, of which 79 were linked to Zhang.
  
A patient (L) infected by the COVID-19 coronavirus receives acupuncture 
treatment at Red Cross Hospital in Wuhan in China's central Hubei province on 
March 11, 2020. (AFP/STR )
  
The Health Ministry’s disease control and prevention director general, Achmad 
Yurianto, said he had not received any information on the matter but would 
trace Zhang’s close contacts in Indonesia.
 
“Tracing is a certain thing, but it will be difficult. Where do we want to 
start if we don’t know which city he went to?"  Yurianto told The Jakarta Post 
on Wednesday, adding that the Indonesian Embassy in China would take the 
initial steps.
 
Indonesian Ambassador to China Djauhari Oratmangun said he would contact the 
Chinese government and ask details on Zhang before passing them to Jakarta for 
further investigation.
 
“Indeed, the number of cases from internal transmissions in China has now 
declined. They are mostly flown in from outside [of China]. Out of 13 confirmed 
cases [on Wednesday], 12 were imported,” he told the Post.
  
Read also: COVID-19: Indonesia suspends visa-free policy, expands ban for 
people from worst-hit countries
  
As of Tuesday, China has reported 80,894 COVID-19 cases, of which 69,614 have 
recovered and 3,237 died. At least 155 imported cases were recorded in China, 
Djauhari said. 
 
Meanwhile, Shaanxi has reported a total of 246 confirmed cases, with 233 
discharged cases and three deaths.
 
After the first imported case with Zhang, theShaanxi administration followed 
the strict measures applied by most regions in China by ordering a 14-day 
quarantine for people entering the province starting Tuesday to strengthen its 
prevention and control measures.
 
Under the order, Chinese or foreign nationals entering Shaanxi directly or 
transferred from other cities in the country must immediately report their 
basic information and health status to quarantine personnel and community 
workers.
 
“[They must] actively cooperate with relevant units to carry out prevention and 
control measures, such as nucleic acid testing and centralized isolation for 14 
days. Related costs would be borne by each individual,” the administration said 
as reported by People’s Daily Xi’an.
  
A medical staff member gestures inside an isolation ward at Red Cross Hospital 
in Wuhan in China's central Hubei province on March 10, 2020. (AFP/STR)
  
It also required officials in government agencies and institutions at all 
levels in the province to make a report as soon as they learn that relatives 
and friends are about to return to Shaanxi from abroad.
 
“Those who conceal contact or residence history, misrepresented their illness 
or refused to implement prevention and control measures that can spread or 
cause the risk of spreading the new coronavirus will be investigated for 
[negligence],” it added.
    
   -   
  
  
  
  
  
  
  
  
 
  
            

              
     #yiv6739218349 -- #yiv6739218349ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-mkp #yiv6739218349hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-mkp #yiv6739218349ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-mkp .yiv6739218349ad 
{padding:0 0;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-mkp .yiv6739218349ad p 
{margin:0;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-mkp .yiv6739218349ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-sponsor 
#yiv6739218349ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-sponsor #yiv6739218349ygrp-lc #yiv6739218349hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-sponsor #yiv6739218349ygrp-lc .yiv6739218349ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6739218349 #yiv6739218349actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6739218349
 #yiv6739218349activity span {font-weight:700;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv6739218349 #yiv6739218349activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6739218349 #yiv6739218349activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv6739218349 #yiv6739218349activity span 
.yiv6739218349underline {text-decoration:underline;}#yiv6739218349 
.yiv6739218349attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv6739218349 .yiv6739218349attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv6739218349 .yiv6739218349attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv6739218349 .yiv6739218349attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6739218349 .yiv6739218349attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv6739218349 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv6739218349 .yiv6739218349bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6739218349 
.yiv6739218349bold a {text-decoration:none;}#yiv6739218349 dd.yiv6739218349last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6739218349 dd.yiv6739218349last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6739218349 
dd.yiv6739218349last p span.yiv6739218349yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv6739218349 div.yiv6739218349attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv6739218349 div.yiv6739218349attach-table 
{width:400px;}#yiv6739218349 div.yiv6739218349file-title a, #yiv6739218349 
div.yiv6739218349file-title a:active, #yiv6739218349 
div.yiv6739218349file-title a:hover, #yiv6739218349 div.yiv6739218349file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv6739218349 div.yiv6739218349photo-title a, 
#yiv6739218349 div.yiv6739218349photo-title a:active, #yiv6739218349 
div.yiv6739218349photo-title a:hover, #yiv6739218349 
div.yiv6739218349photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6739218349 
div#yiv6739218349ygrp-mlmsg #yiv6739218349ygrp-msg p a 
span.yiv6739218349yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv6739218349 
.yiv6739218349green {color:#628c2a;}#yiv6739218349 .yiv6739218349MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv6739218349 o {font-size:0;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349photos div {float:left;width:72px;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv6739218349
 #yiv6739218349reco-category {font-size:77%;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349reco-desc {font-size:77%;}#yiv6739218349 .yiv6739218349replbq 
{margin:4px;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-mlmsg select, #yiv6739218349 input, #yiv6739218349 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-mlmsg pre, #yiv6739218349 code {font:115% 
monospace;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-mlmsg #yiv6739218349logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-msg 
p#yiv6739218349attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-reco #yiv6739218349reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-sponsor 
#yiv6739218349ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-sponsor #yiv6739218349ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-sponsor #yiv6739218349ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv6739218349 #yiv6739218349ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv6739218349 
#yiv6739218349ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv6739218349       

Kirim email ke