Wah, gawat nih! Untuk ke sekian kalinya sang raja memperlihatkan ketakutannya 
kepada transparansi!! Jangan menyampaikan data kematian kepada publik!!! Aduh,  
rakyat Indonesia di bawah raja kayak gitu, bisanya ngemis utang, nangkepin, 
gebukin dan memenjara aktivis...


Jokowi Minta IDI Sampaikan Data 1.000 Kematian: Jangan Perkeruh Suasana




Jakarta - 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang 
mengungkap data 1.000 kasus kematian terkait virus corona baru (COVID-19). 
Jokowi meminta IDI menyampaikan data tersebut ke Kementerian Kesehatan 
(Kemenkes).
"Sekali lagi, data yang kita peroleh itu kan dari daerah, dari kabupaten, kota 
dan provinsi. Kalau memang ada yang memiliki data itu sampaikan saja ke Gugus 
Tugas, sampaikan saja ke Menkes. Data yang 1.000 itu ada di mana, terkena COVID 
atau tidak," kata Jokowi dalam wawancara eksklusif di acara Mata Najwa yang 
disiarkan Trans7, Rabu (22/4/2020) malam.
Jokowi mengatakan di tengah pandemi ini seluruh rumah sakit akan melakukan 
penanganan dengan protap Corona jika memang ada pasien yang memiliki gejala 
COVID-19. Jokowi pun meminta terkait data kasus kematian yang diungkap IDI 
disampaikan ke pemerintah.
"Karena sekarang ini, sakit apapun yang ada di rumah sakit, kalau gejalanya itu 
gejala demam, panas, batuk pasti protokol kesehatannya akan membungkus yang 
meninggal itu dengan SOP COVID. Kalau itu memang ada data disampaikan saja, apa 
sih sulitnya, tapi tidak disampaikan ke publik dan justru memperkeruh," ujar 
Jokowi.
Jokowi menegaskan lagi agar seluruh pihak tidak memperkeruh suasana. Apalagi, 
lanjut Jokowi, pemerintah sedang menghadapi masa yang tidak mudah di tengah 
pandemi.
"Saya kira tidak seperti itu. Posisi sekarang ini bukan posisi yang mudah, 
jangan memperkeruh suasana dengan hal-hal yang sepertinya mudah untuk.. 
Sampaikan saja datanya, kalau datanya benar pasti di Kementerian, di Gugus 
Tugas akan memasukkan itu dalam konsolidasi data yang ada," kata Jokowi.


Sent from Mail for Windows 10

Kirim email ke