55 TAHUN AMERIKA DI PAPUA KALAH DENGAN 5 TAHUN CINA DI MOROWALI

Penulis. Abdul Malik

Entah sudah berapa  juta hingga milyar gram Emas yang di hasilkan PT.
Preeport di Papua selama 55 tahun beroperasi, dan sudah berapa Milyar Dolar
US yang di hasilkan selama beroperasi, Sampai saat ini belum juga membangun
Smelter.

SMELTER ITU SANGAT PENTING

Kehadiran insvestor Cina di Morowali dalam lima tahun ini sudah membangun
beragam insprastruktut yang mendukung kawasan industri dari prasarana
Jalan, pembangkit lisyrik Hingga Smelter.

 Untuk Smelter yang selama ini AS dan Eropa tidak mau bangun di indonesia.
Mereka hanya keruk hasil tambang berupa pasir lalu di angkut ke negara
tujuan untuk menjadi barang setengah jadi hingga barang jadi.

Smelter yang di bangun investor Cina di Morowali harus kita apresiasi
positif dan kita dukung keberadaannya. Karena Keberadaan Smelter ini syarat
dengan Transfer Teknologi, dari Smelter ini kita ketahui Teknologi tinggi
yang di gunakan dan prodak produksi apa saja yang di hasilkan dari turunan
 pasir tambang tersebut, misalnya nikel nya brapa persen, cobalt berapa
persen dan Lithium nya berapa persen, jenis turunan yang di hasilkan
mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi industri masa depan.

Infonya Semelter yang di bangun Cina ini sungguh teknologi tinggi luar
biasa, yang mampu mengelola pasir tambang dengan kadar nikel di bawah 1,7%.
Selain padat modal dengan nilai investasi trilyunan rupiah dan ongkos
produksinya pun tinggi. Eropa dan AS tentu tidak mau bermain di pangsa ini
dengan kadar yang rendah.

Untuk melelehkan pasir alam menjadi cair, Smelter membutuhkan energi
listrik yang optimal dan terjamin kelangsungannya, maka insvestor membangun
Pembangkit Listrik sendiri untuk mensuplay kebutuhan energi. Karena panas
yang di butuhkan untuk melelehkan pasir atau biji nikel alam membutuhkan
1000 -  4000 derajat censius dalam posisi stabil.

Dari proses ini di peroleh hasil turunan berupa Nikel, Cobalt dan Lithium
baik kuantitas maupun kualitas

Jika smelternya di luar Indonesia kita tidak pernah tahu secara pasti
hasilnya apa saja dan brapa ton jumlah yang di hasilkan, secara ekonomi
 negara tidak mempunyai nilai tambah dan ini merugikan dari segi pendapatan.

Smelter ini merupakan sarana transfer toknologi dan ke ahlian dari Tenaga
kerja Cina ke putra putri Indonesia.

Kita jangan melihat hanya dari sisi tenaga kerja saja, nilai setrategis
industri ini mempunyai pengaruh besar bagi industri dunia dan di mulai dari
Morowali yang jaraknya ribuan KM dari Jakarta, kota kecil di Sulawesi
Tengah akan menjadi pionir penggunaan battre pada kendaraan bermotor dan
teknologi didunia.

Dan akan.menyerap puluhan ribu tenaga kerja Indonesia.

Kita jangan terjebak pada adu domba pihak oposisi dan pihak lain, bahwa
seolah olah Tenaga kerja Indonesia tidak mampu dan merendahkan kemampuan
bangsa sendiri.

Kita juga harus menghargai sikap masyarakat Cina yang tidak
mempermasalahkan keberadaan TKI yang jumlahnya lebih dari 80.000 orang baik
 di Hongkong maupun Cina Daratan. Sebagai warga dunia kita harus saling
mengisi kekurangan dan kebutuhan antar bangsa. Sampai saat ini belum ada
TKI kita yang di pancung atau hukum mati di cina karena tindakan pidana.
Beda dengan di timteng

Kita harus obyektif bukan soal pro Cina atau  pro AS, anti Cina atau anti
AS, kita ini warga dunia yang tidak ada lagi ada sekat pembatas. Bukan juga
soal idiologi ...soal komunis, kapitalis dan muslim.
  • [GELORA45] Smelter kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke