Yang terasa : krupuk Melinjo habis di toko Oriental.

Op do 7 mei 2020 om 18:11 schreef 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
>
>
> --
> j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>
>
>
> https://finance.detik.com/industri/d-5006108/manufaktur-ri-babak-belur-ini-kata-menperin?tag_from=wp_nhl_22
>
> Kamis, 07 Mei 2020 22:00 WIB
>
> Manufaktur RI Babak Belur, Ini Kata Menperin
>
> Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
> Share 0
> Tweet 0
> Share 0
> 0 komentar
> Industri manufaktur Foto: Istimewa
> Jakarta -
>
> Industri pengolahan non migas mengalami tekanan yang cukup berat akibat
> dampak virus Corona. Kontraksi pada sektor manufaktur ini dipengaruhi
> utamanya oleh penurunan permintaan domestik, yang selama ini mampu menyerap
> hingga 70 persen dari total produksi industri manufaktur dalam negeri.
>
> Maka itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan strategi untuk
> meredam dampak tersebut.
>
> "Ketika daya beli menurun, secara otomatis perusahaan industri melakukan
> penyesuaian termasuk penurunan utilitasnya," kata Menteri Perindustrian
> Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, Kamis (7/5/2020).
>
> Kondisi tersebut tercermin melalui Purchasing Manager's Index (PMI)
> manufaktur Indonesia yang turun pada bulan April 2020 hingga menyentuh
> angka 27,5. Menurut Agus, turunnya utilitas industri hingga 50 persen
> menyebabkan merosotnya indeks PMI manufaktur Indonesia.
>
> "Selain itu, beban input dari impor serta tekanan kurs juga meningkat,
> akibatnya output menurun signifikan," ujarnya.
>
> Terang Agus, kondisi Indonesia saat ini hampir serupa dengan yang dialami
> India. Negara tersebut juga memiliki struktur industri yang mirip dengan
> Indonesia.
> Baca juga: Jokowi Buka-bukaan Kondisi Manufaktur dan Pangan RI
>
> Maka itu, Kemenperin berupaya mendorong peningkatan rasio penyerapan
> produk industri Indonesia di pasar global untuk jangka menengah dan jangka
> panjang.
>
> "Sedangkan langkah yang perlu dan segera dilakukan adalah menyeimbangkan
> strategi pertumbuhan ekonomi dan pembatasan penyebaran COVID-19," terangnya.
>
> Kemenperin juga telah memetakan sejumlah sektor industri yang terdampak
> pandemi COVID-19. Dari hasil pemetaaan, didapati tiga kelompok besar, yaitu
> industri yang suffer, moderat, dan high demand. Pihaknya akan mencari jalan
> keluar agar industri yang terdampak berat tetap dapat bertahan.
>
> "Untuk industri yang masuk dalam kelompok high demand, akan kami
> optimalkan kinerjanya," imbuhnya.
> Lebih lanjut, ia meyakini bahwa industri manufaktur nasional dapat pulih
> secara bertahap ketika kembali beroperasi dengan normal.
>
> "Kami berharap nanti dalam tiga bulan setelah Pembatasan Sosial Berskala
> Besar (PSBB) selesai, angka PMI manufaktur Indonesia dapat kembali di level
> 51,9 seperti yang pernah kita raih pada bulan Februari 2020," ujarnya.
> Baca juga: Penjelasan Lengkap Menperin soal Kondisi Manufaktur RI
>
> Simak Video "Manufaktur Babak Belur, Jokowi Minta Stimulus Ekonomi Tetap
> Sassaran"
>
> (acd/fdl)
>
> 
>

Kirim email ke