-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5032692/soal-rencana-500-pekerja-china-masuk-ri-ini-penjelasannya?tag_from=wp_nhl_15


Kamis, 28 Mei 2020 22:00 WIB

Soal Rencana 500 Pekerja China Masuk RI, Ini Penjelasannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Share 0
Tweet 0
Share 0
0 komentar
Sejumlah pabrik di China perlahan kembali buka dan beroperasi di tengah wabah 
virus corona. Para pekerja di pabrik itu sibuk beraktivitas dengan kenakan 
masker.        Ilustrasi pekerja China/Foto: AP Photo
Jakarta -

Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) buka suara 
soal kehadiran para tenaga kerja asing (TKA) asing China yang akan bekerja di 
Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebelumnya, ramai diperbincangkan soal 500 TKA 
China yang akan mengisi pekerjaan di pembangunan smelter di Konawe, Sultra.

Menurut Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi 
Mahardi pembicaraan yang berkembang di masyarakat menggiring opini publik 
seolah-olah TKA dimaksud akan menggeser para pekerja Indonesia. Padahal 
menurutnya, ratusan TKA ini dipanggil untuk membantu mempercepat pembangunan 
smelter dengan teknologi RKEF dari China.

Jodi menyebut bahwa TKA China ini hanya akan digunakan saat membangun smelter 
saja. Jumlahnya pun hanya sebagian kecil dari keseluruhan pekerja yang ada. 
Selebihnya, saat smelter sudah mulai beroperasi pekerja lokal yang digunakan di 
pabrik smelter.
Baca juga: Ini Alasan TKA China Ngambek dan Enggan Pulang ke Negaranya


Dia juga bicara soal pekerja asing yang sudah bekerja di Morowali dan Weda Bay. 
Jodi mengatakan TKA di sana pun tak seberapa jumlahnya dibanding dengan tenaga 
kerja lokal yang dipekerjakan.

Berikut ini pernyataan lengkap Jodi soal TKA China yang bekerja di pabrik 
smelter di Sulawesi:

Saya perlu menjawab pernyataan beberapa pihak mengenai kehadiran para TKA untuk 
pembangunan smelter di Indonesia, khususnya Konawe, Sulawesi Tenggara yang 
menggiring opini publik seolah-olah TKA dimaksud akan menggeser para pekerja 
Indonesia. Pernyataan yang bisa menimbulkan disinformasi dan keresahan di 
publik.

Mengapa? Saya akan bicara apa adanya saja. Rencana kehadiran 500 TKA China 
sekitar akhir Juni atau awal Juli adalah untuk mempercepat pembangunan smelter 
dengan teknologi RKEF dari China. Kita harus jujur bahwa dengan teknologi RKEF 
China mereka bisa bangun secara ekonomis, cepat, dan memiliki standar 
lingkungan yang baik. Teknologi ini juga menghasilkan produk hilirisasi nikel 
yang bisa bersaing di pasar internasional. Kenapa butuh TKA dimaksud? Karena 
mereka bagian dari tim konstruksi yang akan mempercepat pembangunan smelter 
dimaksud. Setelah smelter tersebut jadi, maka TKA tersebut akan kembali ke 
negara masing-masing. Pada saat operasi, mayoritas tenaga kerja berasal dari 
lokal.

Apa buktinya? Saya ambil contoh di IMIP yang ada di Morowali yang saat ini 
mayoritas sudah beroperasi secara penuh, walaupun masih ada sedikit progress 
pembangunan fasilitas hilirisasi nikel yang sedang dikembangkan. Jumlah tenaga 
kerja lokal saat ini adalah 39.500 sementara yang TKA ada 5.500. Jadi jumlah 
TKA kira-kira 12% dari total pekerja, saya yakin jika proses pembangunan 
smelter yang baru sudah selesai jumlahnya pun akan turun.

Di Weda Bay, yang saat ini sebagian besar masih dalam fase konstruksi, jumlah 
tenaga kerja adalah 8.900 orang, dengan tenaga kerja lokal sebesar 7.700 dan 
TKA 1.200. Itupun tenaga kerja lokal masih jauh lebih banyak.

Contoh lain, Di Kawasan industri Virtue Dragon di Konawe, yang kemarin sedang 
diributkan, jumlah tenaga kerja seluruhnya adalah 11.790 orang , dengan 
komposisi 11.084 tenaga kerja Indonesia dan 706 TKA China. Jadi kalau nambah 
500 TKA untuk mempercepat progress konstruksi agar cepat beroperasi sehingga 
tenaga kerja lokal bisa lebih banyak diserap, apakah hal itu suatu yang salah? 
Jadi TKA yang datang ini bukan malah mengambil pekerjaan dari tenaga kerja 
lokal, tapi justru untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal, karena 
ketika sudah mulai beroperasi, tenaga kerja lokal akan mayoritas.

Penciptaan lapangan kerja adalah prioritas utama dari Pemerintah, jangan 
dibalik-dibalik dengan informasi yang menyesatkan. Klik halaman selanjutnya.

Selanjutnya
Halaman
1
2
kemenko maritim dan investasi tka china pekerja china china sulawesi tenggara






  • [GELORA45] Soal Rencana 500 ... 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]

Kirim email ke