https://www.harianaceh.co.id/2020/01/22/akhirnya-tabir-mengungkap-moeldoko-perusak-jokowi/


*AKhirnya Tabir Mengungkap Moeldoko Perusak Jokowi*

 *Redaksi HAI* <https://www.harianaceh.co.id/author/admin/>

 22/01/2020 | 11:09 WIB
<https://www.harianaceh.co.id/2020/01/22/akhirnya-tabir-mengungkap-moeldoko-perusak-jokowi/>



*Jakarta* – Presiden Jokowi bukanlah orang bodoh. Dia bisa membaca orang
sekitarnya. Mana pantas diapresiasi untuk dipertahankan sebagai menterinya;
mana yang pantas sebagai pelengkap saja; dan mana yang mesti ditendang.

Perpolitikan Indonesia terkenal sadis dan dikelilingi oleh para srigala
merupakan hal yang sulit untuk Jokowi bertindak emosional. Jokowi harus
cerdik menghadapi srigala-srigala ganas dan sadis tersebut.

Begitu juga kisah seorang jenderal oportunis bernama Moeldoko. Mantan
panglima TNI waktu presiden SBY ini dengan penuh misteri bergabung dengan
Jokow


Sewaktu dia menjabat panglima TNI, dia pernah berprilaku tidak profesional
dan tidak bersikap ksatria atas perihal adanya oknum Babinsa yang
mengarahkan warga untuk memilih capres nomor urut tertentu pada waktu
pemilu 2014.


Apakah ini karena kepiawaian dia memanfaatkan kondisi politik saat itu lagi
kencang-kencangnya isu SARA? Dengan masuknya Moeldoko diharapkan bisa
mengkanter isu-isu SARA dan adanya perwakilan dari kelompok purnawirawan
militer? Allahu alam!

Faktanya, kehadiran Moeldoko hanyalah menjadi benalu Jokowi. Pria kelahiran
tahun 1957 ini berpolitik sangat ambigu.

Komunikasi politik dia sangat buruk. Dia sering mengeluarkan
pernyataan-pernyataan blunder membuat tensi politik semakin panas


Pada komposisi KSP periode 2019-2024 banyak diisi para kadrun-kadrun dan
haters Jokowi seperti Arief Budhy Hardono, Donny Gahral Adian dll.

Sebenarnya kejanggalan Moeldoko merekrut para kadrun dan haters tersebut
sudah pernah diteriakkan oleh penulis Rudi S Kamri. Namun dicuekin seperti
anjing menggonggong, kafilah berlalu.

Berkat kepiawaian Moeldoko, kadrun-kadrun sudah masuk ke jantung istana.
Ini sangat berbahaya.

Sebenarnya, berapa kali relawan Jokowi sudah menggugat dia. Berapa kali
sempat panas dengan ulah dia melecehkan relawan Jokowi seakan-akan pengemis
jabatan.

Tapi sayang, aspirasi relawan putus ditengah jalan. Dia berhasil membentuk
tembok besar untuk menghalangi akses relawan untuk berkomunikasi dengan
Jokowi.

Namun, Tuhan Maha Adil. Karena kekuasaan didapat menari diatas keringat
para relawan dan juga penutup pintu hubungan batin relawan dengan Jokowi,
Tuhan akhirnya menyingkap tabir kebobrokan dia.
*Tuhan tidak diam*

Belum cukup 2 bulan menjabat di KSP, terbongkar kasus Mega korupsi
Jiwasraya. Moeldoko sangat kuat diduga terlibat di dalamnya, baik secara
langsung ataupun tidak langsung.

Demi menyelamatkan dirinya dari tuduhan, penghisap cerutu ini lalu
menyalahkan bosnya SBY bahwa kasus itu terjadi sejak 2006.

Lepas kebenaran siapa penjahat sebenarnya kasus Jiwasraya yang merugikan
negara Rp 13,7 Triliun ini.

Yang jelas Moeldoko telah melakukan kesalahan merekrut orang bermasalah di
Jiwasraya. Dia harus bertanggung jawab dan harus diusut motifnya.

Motifnya kuat diduga ada kongkalikong dibalik itu.

Ini yang harus diungkap oleh Kejaksaan Agung!

Kasus korupsi merugikan negara begitu besar (13,7 Triliun) tidak cukup
dengan klarifikasi dengan menyatakan dia tidak terlibat.

Tidak itu saja, sosok raja tega yang berambisi ingin jadi presiden ini
terungkap juga merekrut anaknya Joanina Rachma sebagai Tenaga Ahli Muda KSP..

Ini sebuah perilaku NEPOTISME yang menjadi musuh bersama bangsa Indonesia
dan musuh bagi negara republik.

Presiden Jokowi saja tidak pernah melakukan hal itu , melibatkan anaknya
dalam lingkaran kekuasaan. Moeldoko mempertontonkan itu dengan sombongnya.
Tanpa takut merekrut anaknya sebagai tenaga ahli KSP.

Jadi ada 3 dosa besar besar Moeldoko yang harus dilawan demi menyelamatkan
Visi Indonesia Maju :

   1.

   Dugaan keterlibatan Moeldoko dalam kasus korupsi Jiwasraya dan atau
   Asabri
   2.

   Memasukkan kadrun kedalam istana (KSP) yang memecah belah NKRI yang
   mengembangkan faham radikal dan intoleransi.
   3.

   Praktek nepotisme yang mengangkat anaknya Joanina Rachma sebagai tenaga
   ahli KSP.

Besar harapan para relawan, semoga Presiden Jokowi segera bertindak
memberhentikan Moeldoko untuk mencegah kadrun masuk istana yang bisa
merusak cita-cita Indonesia Maju.

Agar jangan sampai juga kasus Jiwasraya dan Asabri ini menjadi liar seakan
istana melindungi dia dan lalu menjadi gonjang-ganjing politik yang merusak
stabilitas politik nasional

Jangan karena mempertahankan Moeldoko lalu masa depan bangsa dan negara ini
dipertaruhkan. Jangan sampai apa dikerjakan Jokowi untuk membangun bangsa
ini akhirnya sejarah mencatat bahwa sosok Jokowi tidak benar.
*Diminta kepada Moeldoko*

Sebagai seorang jenderal seharusnya dia berjiwa patriotik. Memberi teladan
untuk mundur sementara agar pihak penegak hukum bisa melakukan pemeriksaan
secara bebas atas keterlibatan dirinya dalam kasus mega korupsi Jiwasraya
tersebut.

Jangan dia berlindung dibalik dinding istana untuk mengungkap keterlibatan
dirinya.

Dia dapat aktif kembali apabila namanya dinyatakan bersih dari kasus
korupsi Jiwasraya.

Relawan-relawan harus terus solid bergandengan tangan menjaga Jokowi dari
orang busuk mengitarinya.

Jangan sampai cita-cita besar Indonesia Maju yang kita perjuangkan dengan
cucuran keringat dan air mata lalu dirusak oleh benalu dan penumpang gelap.

Menjelang 100 hari kerja Kabinet Indonesia Maju sudah seharusnya para
relawan bersatu untuk merekomendasikan ke Presiden Ir. H. Joko Widodo untuk
mereshuffle KSP menganti Moeldoko sebelum semua terlambat.

Kedepan, kepala KSP yang ditunjuk untuk dapat membersihkan kadrun-kadrun
yang masuk istana dan menindak praktek nepotisme serta mampu menjalankan
pengendalian Program-program Prioritas Nasional.[ljc
<https://www.law-justice.co/artikel/79759/akhirnya-tabir-mengungkap-moeldoko-perusak-jokowi/>
]

Kirim email ke