-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://bali.antaranews.com/berita/200122/pasar-sindu-sanur-jadi-pasar-tradisional-digital-berbasis-qris




Pasar Sindu Sanur jadi pasar tradisional digital berbasis QRIS

Sabtu, 27 Juni 2020 18:26 WIB

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Wali Kota 
Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia 
Provinsi Bali Trisno Nugroho serta undangan lainnya dalam acara peresmian Pasar 
Sindu jadi Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS (Antaranews Bali/Ni 
Luh Rhisma/2020)
Denpasar (ANTARA) - Pasar Sindu Sanur, Kota Denpasar diresmikan menjadi Kawasan 
Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS yang diluncurkan secara langsung oleh 
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Wali Kota 
Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia 
Provinsi Bali Trisno Nugroho.

"Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi dan mendorong ini (Pasar Sindu). 
Menjadi keniscayaan kita untuk mengikuti teknologi. Apalagi di pasar itu banyak 
transaksi," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace dalam acara peresmian 
tersebut di Pelataran Pasar Sindu Sanur, Denpasar, Sabtu.

Pihaknya berharap dengan 'cashless' ini dimulai dari pasar-pasar, akan jadi 
lebih efisien dan efektif dan menurunkan risiko tertular COVID-19 melalui media 
uang dan sebagainya.

Baca juga: BI Bali targetkan 100.000 pengguna manfaatkan QRIS hingga akhir Juni 
2020

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan 
pencanangan Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS (Quick Response 
Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan sebuah upaya untuk mendukung 
penerapan adaptasi Normal Baru di pasar tradisional.

"Pasar itu penting banget buat masyarakat Bali dan masyarakat di Indonesia 
sehingga pasar harus disiapin untuk normal baru dengan faceshield, masker dan 
sebagainya. Oleh karena itu, kami semua di perbankan ingin mempercepat Bali 
agar bisa siap New Normal," ujarnya pada acara yang sekaligus dirangkaikan 
dengan Launching Gerakan 10 Ribu Masker/Faceshield oleh Perbankan Bali itu.

Menurut Trisno, Pasar Sindu saat ini sudah memiliki sarana pemasaran berbasis 
digital yaitu melalui web pasar (https://pasarsindusanur.com/) yang disediakan 
oleh BRI. Demikian pula cara pembayarannya sudah dapat dilakukan secara digital 
melalui transaksi pembayaran yang bersifat "contactless" seperti QRIS.

"Dengan QRIS, selain transaksi bersifat cepat, mudah, dan aman juga dapat 
mengurangi risiko penularan virus," ujarnya.

Baca juga: BI Bali anjurkan wisatawan gunakan nontunai saat "Normal Baru"

Dia mengemukakan, pedagang-pedagang Pasar Sindu sudah menerapkan transaksi 
pembayaran berbasis QRIS yang sudah disediakan antara lain oleh BPD Bali, Bank 
Mandiri dan BRI dengan sarana dan prasarana yang telah berbasis digital 
tersebut, Pasar Sindu telah siap bertransformasi menjadi kawasan Pasar 
Tradisional Digital dengan berbasis QRIS.

Menurut Trisno Nugroho, kegiatan kali ini sebenarnya mencakup dua aspek, yaitu 
aspek protokol kesehatan dan aspek protokol bertransaksi dalam masa pandemi 
COVID-19 dan dalam menghadapi tata kehidupan baru.

Pada aspek kesehatan, Gerakan 10.000 Masker dan Face Shield ini merupakan 
bentuk kepedulian dari perbankan di Provinsi Bali di mana masker dan face 
shield menjadi sarana utama untuk mencegah penularan COVID-19

Kegiatan tersebut tidak berhenti di sini, Gerakan 10.000 masker dan face shield 
serta digitalisasi transaksi di wilayah Kota Denpasar ini akan dilanjutkan di 
pasar dan area lainnya seperti UMKM sampai dengan pedagang kaki lima.
 
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam acara 
peresmian Pasar Sindu jadi Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS 
(Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)


Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra menyampaikan sosialisasi dan 
penyebarluasan informasi di masyarakat sangatlah penting di tengah pandemi 
COVID-19 ini. Dengan demikian, kendati di tengah pandemi, masyarakat dapat 
tetap produktif dan aman dalam melaksanakan usaha.

"Kuncinya adalah bagaimana kita wajib beradaptasi dengan kebiasaan baru, 
sehingga kesadaran, keberuntungan dan keselamatan dapat diwujudkan, serta mampu 
memberikan dukungn terhadap produktifitas dan keamanan dalam berniaga yang 
bebas COVID-19," ujarnya.

Baca juga: Dinas PUPR Denpasar lakukan tes geoteknik cek keretakan di Pasar 
Badung

Pasar tradisional dan pasar rakyat sebagai motor penggerak perekonomian harus 
terus produktif. Dengan catatan faktor keselamatan dan kesehatan seluruh elemen 
pasar tetap menjadi prioritas utama. Hal ini mengingat karena tren penyebaran 
kasus COVID-19 saat ini di Kota Denpasar didominasi klaster pasar tradisional.

Rai Mantra juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung 
penuh penerapan kebiasaan baru di pasat tradisional.

Menurutnya, pencanangan Kawasan Pasar Digital berbasis QRIS, memberikan bantuan 
masker dan face shield, serta pemasangan pembatas antara pedagang dan pembeli 
merupakan sebuah solusi bagi pasar tradisional untuk tetap produktif ditengah 
pandemi COVID-19 ini.

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, IB Gede Sidharta Putra mengucapkan terimakasih 
kepada semua pihak yang telah mendukung kemajuan Pasar Sindu.

Sejak awal keberadaannya, Pasar Sindu sudah mendapatkan perhatian berbagai 
kalangan karena merupakan salah satu pasar tradisional atau pasar rakyat yang 
telah direvitalisasi.

"Kini kesan kumuh, becek dan tidak tertata pun sudah berganti dengan penataan 
yang apik, zona pedagang, serta fasilitas pendukung yang memadai. Bahkan, Pasar 
Sindu pernah menyandang predikat sebagai pasar terbaik se-Asia Tenggara," kata 
Sidharta Putra.

Dengan diterapkannya kawasan pasar tradisional digital berbais QRIS ini, 
Sidharta berharap dapat memberikan kemudahan transaksi dan untuk mendukung 
penerapan protokol kesehatan berniaga.

"Tentu ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai upaya mendukung adaptasi 
kebiasaan baru, serta sebagai penerapan protokol kesehatan, sehingga transaksi 
yang dilaksanakan tak perlu lagi bersentuhan langsung. Ini mengingat Pasar 
Sindu juga menjadi salah satu pasar rakyat yang menjadi destinasi kunjungan 
wisatawan mancanegara," katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai 
Wirajaya, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Dirut BPD Bali, I Nyoman 
Sudharma, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, IB Gede Sidharta dengan pelaksanaan 
kegiatan yang tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA







Kirim email ke