REFLEKSI : NEOLIBERALISME SUDAH RUNTUH.
Jika kita ingin memahami apa yang akan terjadi, maka kita harus melihat masalah struktural dari kapitalisme neoliberal, yang terus mengusahakan off-shore, seperti misalnya perusahaan multi gigant dunia sekelas Shell, meskipun sampai sekarang keberhasilan konsep mereka itu belum terlaksana, dan bahkan tidak akan berhsil. Dalam konteks ini saya berpendapat, bahwa ketidak berhasilam mereka itu tidak dapat dipandang secara terpisah dari penomena keruntuhan Neoliberal, yang nampak jelas pada suatu peristiwa 15 Sebtember 2008, yaitu runtuhnya Bank investasi (Investmenbank), di New York. Kemerosotan itu tercrmin dalam, sebuah laporannya tentang penutupan 600 gerai (filiale) Starbucks; Yang mencerminkan adanya tekanan dalam sistem keuangan global, yang sudah lama dilaporkan, bahwa akan terjadi keruntuhan bank besar. Yang dampaknya akan menyebabkan merosotnya Immobilionmark (real astate) yang terjadi di Amerika mencapai titik terrendah. Keadaan seperti itu tercermin dalam harga rumah, yang ditawarkan seharga $ 8.000 dalam bentuk tunai. Keadaan seperti itu telah memberi kesan kuat bahwa kapitalisme dalam bentuknya yang sekarang ini, yaitu kapitalisme neoliberal akan menghancurkan dirinya sendiri. Ketika sistem keuangan global runtuh pada tahun itu, maka penyebab yang jelas secara cepat dapat ditemukan, yaitu : Karena adanya utang yang disembunyikan dalam "keamanan sekuritas yang dinilai palsu``, yang diatur oleh **perusahaan lepas pantai** (offshore financial centre, disingkat OFC), setelah terjadinya ledakan 2008 disebut sebagai ``sistem perbankan bayangan``. Dan ketika pemburuan para pelaku dimulai, kita menyadari bahwa tingkat kejahatan itu telah menjadi hal biasa dalam sistem neoliberal, yang dampaknysa adalah menuju pada terjadinya krisis. Cacatan : (** perusahaan lepas pantai tidak mengenal pajak dan aturan lain. Oleh kjarena itu perusahaan lepas pantai disebutkan sebagai Tax Haven atau sorga bagi orang yang tidak mau bayar pajak. Jadi jelas bahwa perusahaan lepas pantai (offshore financial centre, disingkat OFC), tidak akan menguntungkan hihak pemerintah Indonesia. Di bidang eksplorasi dan produksi, ``Onshore``daratan mengacu pada pengembangan ladang minyak, simpanan gas, dan energi panas bumi di darat. Jadi bisa dipercaya bahwa Onshore di Indonesia akan membawakan nilai tambah yang substansial bagi Indonesia, artinya akan menguntungkan perekonomian RI, khususnya di wilayah Blok Masela. Mungkin ada orang yang mengatakan bahwa terjadinya krisis ekonomi di Indonesia itu di sebenarnya adalah : Karena kita semua duduk di pesawat terbang yang sistem navigasinya gagal (penerbangan buta). Alasan penerbangan buta bukan merupakan model dari krisis ekonomi neoliberal. Krisis ekonomi di Indonesia tidak dapat dipandang secara terpisah dari krisis neoliberal, karena rezim penguasa Indonesia era ``reformasi`` ini telah keblinger, sehingga terjebak dalam sistem ekonomi neoliberal. Apa lagi jika kita tidak setuju dengan semua ideologi neoliberal; dan menuntut sistem ekonomi Pancasila, yang berdasarkan pada Pasal 33 UUD 45. Akhir cerita, mereka para mendukung simtem ekokonomi neoliberal mengatakan bahwa dunia itu datar, dan kapitalisme berjalan lancar. Roeslan Von: nasional-l...@yahoogroups.com [mailto:nasional-l...@yahoogroups.com] Gesendet: Dienstag, 30. Juni 2020 17:35 An: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Cc: nasional-l...@yahoogroups.com; GELORA45@yahoogroups.com; Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [nasional-list] Betreff: [nasional-list] Re: [GELORA45] On-shore Wah tanya langsung ke Jokowi atau jubirnya deh. Am Tue, 30 Jun 2020 14:38:01 +0000 (UTC) schrieb "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>: >: apa RR didepak Jokowi gara2 itu? > On Tuesday, June 30, 2020, 06:39:41 AM PDT, 'Lusi D.' > lus...@rantar.de [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote: > Yang perlu dijadikan pelajaran yalah pembandingan pertimbangan > putusan eksploitasi dan metode eksplorasi pengedukan minyak bumi > antara off-shore dan on-shore mana yang akan menguntungkan > perekonomian RI di wilayah Blok Masela. Itu yang menjadi masalah > perdebatan sengit waktu itu. Berita ini mengemukakan bukti bahwa > sampai sekarang walaupun yang mengusahakan off-shore itu adalah > perusahaan multi gigant dunia sekelas Shell tokh sampai sekarang juga > wujud keberhasilan konsep mereka belum terlaksana tidak tampak. > Bahwa kebijakannya itu adalah wewenang si presiden bukan masalah yang > diperdebatkan. Akhirnya si presiden bisa terbuka wawasan pemikirannya > dan memilih proposalnya RR itulah inti persoalan berita ini. > > > > Am Tue, 30 Jun 2020 08:54:17 +0200 schrieb "kh > djie dji...@gmail.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>: > > > https://bisnis.tempo.co/read/756286/blok-masela-onshore-jokowi-pilih-usulan-rizal-ramli > > > > 2 kelompok menteri mengajukan usul yang berbeda. Presiden memutuskan > > usul mana yang diterima. Bukan menteri yang memutuskan. > > > > ------------------------------------ > Posted by: "Lusi D." <lus...@rantar.de> > ------------------------------------ > > Berita dan Tulisan yang disiarkan GELORA45-Group, sekadar untuk > diketahui dan sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan, tidak berarti > pasti mewakili pendapat dan pendirian GELORA45. > > Untuk merubah status pengiriman berita/tulisan, kirim saja email > kosong kealamat: Hanya saja ingat, status baru berubah setelah bung > me-reply email konfirmasi dari yahoogroup! No Mail : > gelora45-nom...@yahoogroups.com Normal > gelora45-nor...@yahoogroups.com Daily Digest: > gelora45-dig...@yahoogroups.com (Diterima dalam SATU email dari > sekian kumpulan email yg masuk di grup-milis) > ------------------------------------ > > Yahoo Groups Links > > > >