https://www.sinarharapan.co/opinidaneditorial/read/19241/jokowi__memercik_air_di_dulang_
*Jokowi "Memercik Air Di Dulang"*

Senin , 29 Juni 2020 | 08:4 2

JAKARTA--Ini kebijakan yang tidak biasa dalam cara pemerintah berkomunikasi
dengan public. Secara sengaja pemerintah merilis rekaman suasana dan arahan
Presiden Joko Widodo, termasuk kejengkelannya menyikapi kinerja sejumlah
menterinya, dalam sidang kabinet yang berlangsung beberpa waktu lalu.

Isi videonya terbilang sangat sensitif. Dari tayangan yang diunggah di
YouTube tersebut, publik bisa mengetahui betapa Presiden kesal dengan
kinerja sejumlah menteri kabinetnya yang dipandang bekerja biasa-biasa
saja, seolah dalam kondisi normal, padahal Negara berada di tengah krisis
kesehatan dan juga ekonomi.


Penjelasan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI
Bey Triadi Machmudin, menunjukkan  kesengajaan pemerintah untuk merilis
video tersebut. Sebab Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern dan
tertutup. "Namun setelah kami pelajari pernyataan Presiden, banyak hal yang
baik, dan bagus untuk diketahui publik, sehingga kami meminta izin kepada
Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru dipublikasi hari
ini," kata Bey.

Video arahan Presiden Jokowi kepada jajarannya itu berselang 10 hari
sebelum dipublikasikan. Penonton video bisa menyaksikan arahan Jokowi,
termasuk kejengkelannya, karena ia menilai dalam tiga bulan terakhir tidak
ada progres signifikan.


Padahal, katanya, situasi saat ini memerlukan langkah luar biasa (*extra
ordinary*) karena dunia termasuk Indonesia sudah diambang krisis. Maka ia
menegaskan akan melakukan langkah-langkah “extra ordinary” apa pun, demi
menyelamatkan 267 juta rakyat Indonesia. "Bisa saja, membubarkan lembaga.
Bisa saja *reshuffle*. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu
yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan," kata Jokowi pula.

Ia terlihat sangat kecewa. "Saya harus *ngomong* apa adanya, tidak ada
progres signifikan (dalam penanganan krisis akibat Covid-19). Tidak ada,"
kata Jokowi.

Penyebaran video rekaman sidang kabinet yang bersifat tertutup ini
terbilang luar biasa. Pada masa lalu kita paling-paling hanya memperoleh
bocoran, yang tentu tidak lengkap. Kesengajaan merilis kejengkelan Presiden
Jokowi tersebut bisa menimbulkan spekulasi:

*Pertama*, Presiden ingin rakyat mengetahui bahwa keadaan saat ini memang
sangat berat, baik mengenai pandemi virus corona (Covid-19) yang belum bisa
dikendalikan, maupun tekanan ekonomi yang diakibatkannya.

*Kedua,* beberapa kebijakan yang ditempuh untuk mengendalikan situasi
krisis tidak berjalan dengan baik karena sejumlah menteri tidak memiliki *sense
of crisis*, tidak bekerja maksimal dan tidak memiliki kebijakan terobosan.

*Ketiga,* Presiden ingin memperoleh dukungan public untuk melakukan
beberapa langkah, yang ia sebut sebagai *extra ordinary*, termasuk merombak
jajaran kabinetnya.

Pertanyaannya, apakah cara seperti itu efektif? Bukankankah membuka aib
para menteri di depan umum justru bisa “memercik air di dulang” yang
terkena muka sendiri? Cara mempublikasikan video kejengkelan itu juga hanya
mempermalukan para menteri yang kinerjanya jeblok, padahal ia sendiri yang
memilihnya.

Kini semua sudah terbuka. Dari video tersebut makin diketahui bahwa
kualitas para pemimpin pemerintahan ternyata biasa-biasa saja. Mereka bukan
orang-orang terbaik di bidangnya, yang mampu mencari jalan keluar dan
langkah terobosan di tengah kesulitan. Mereka bukan pula pemimpin yang
bersedia mencurahkan perhatian dan kemampuannya untuk diabdikan sepenuhnya
pada kepentingan rakyat



Maka sebenarnya tidak ada halangan bila Presiden ingin merombak kabinetnya.
Namun perlu diingatkan agar Jokowi berhati-hati memilih figur baru sehingga
tidak terperosok berkali-kali karena salah memilih orang. Pertimbangan
menjaga keseimbangan partai-partai pendukung tidak lagi relevan lagi dalam
memilih calon menteri cabinet. Kini sangat diperlukan para professional
yang memiliki jiwa pengabdian kepada rakyatnya.



Sumber Berita: Berbagai sumber

Sumber Foto Watyutink
Ilustrasi

 *KOMENTAR*


 *POPULER*

Listen to this

JAKARTA--Ini kebijakan yang tidak biasa dalam cara pemerintah berkomunikasi
dengan public. Secara sengaja pemerintah merilis rekaman suasana dan arahan
Presiden Joko Widodo, termasuk kejengkelannya menyikapi kinerja sejumlah
menterinya, dalam sidang kabinet yang berlangsung beberpa waktu lalu.

Isi videonya terbilang sangat sensitif. Dari tayangan yang diunggah di
YouTube tersebut, publik bisa mengetahui betapa Presiden kesal dengan
kinerja sejumlah menteri kabinetnya yang dipandang bekerja biasa-biasa
saja, seolah dalam kondisi normal, padahal Negara berada di tengah krisis
kesehatan dan juga ekonomi.

Penjelasan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI
Bey Triadi Machmudin, menunjukkan  kesengajaan pemerintah untuk merilis
video tersebut. Sebab Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern dan
tertutup. "Namun setelah kami pelajari pernyataan Presiden, banyak hal yang
baik, dan bagus untuk diketahui publik, sehingga kami meminta izin kepada
Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru dipublikasi hari
ini," kata Bey.

Video arahan Presiden Jokowi kepada jajarannya itu berselang 10 hari
sebelum dipublikasikan. Penonton video bisa menyaksikan arahan Jokowi,
termasuk kejengkelannya, karena ia menilai dalam tiga bulan terakhir tidak
ada progres signifikan.

Padahal, katanya, situasi saat ini memerlukan langkah luar biasa (*extra
ordinary*) karena dunia termasuk Indonesia sudah diambang krisis. Maka ia
menegaskan akan melakukan langkah-langkah “extra ordinary” apa pun, demi
menyelamatkan 267 juta rakyat Indonesia. "Bisa saja, membubarkan lembaga.
Bisa saja *reshuffle*. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu
yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan," kata Jokowi pula.

Ia terlihat sangat kecewa. "Saya harus *ngomong* apa adanya, tidak ada
progres signifikan (dalam penanganan krisis akibat Covid-19). Tidak ada,"
kata Jokowi.

Penyebaran video rekaman sidang kabinet yang bersifat tertutup ini
terbilang luar biasa. Pada masa lalu kita paling-paling hanya memperoleh
bocoran, yang tentu tidak lengkap. Kesengajaan merilis kejengkelan Presiden
Jokowi tersebut bisa menimbulkan spekulasi:

*Pertama*, Presiden ingin rakyat mengetahui bahwa keadaan saat ini memang
sangat berat, baik mengenai pandemi virus corona (Covid-19) yang belum bisa
dikendalikan, maupun tekanan ekonomi yang diakibatkannya.

*Kedua,* beberapa kebijakan yang ditempuh untuk mengendalikan situasi
krisis tidak berjalan dengan baik karena sejumlah menteri tidak memiliki *sense
of crisis*, tidak bekerja maksimal dan tidak memiliki kebijakan terobosan.

*Ketiga,* Presiden ingin memperoleh dukungan public untuk melakukan
beberapa langkah, yang ia sebut sebagai *extra ordinary*, termasuk merombak
jajaran kabinetnya.

Pertanyaannya, apakah cara seperti itu efektif? Bukankankah membuka aib
para menteri di depan umum justru bisa “memercik air di dulang” yang
terkena muka sendiri? Cara mempublikasikan video kejengkelan itu juga hanya
mempermalukan para menteri yang kinerjanya jeblok, padahal ia sendiri yang
memilihnya.

Kini semua sudah terbuka. Dari video tersebut makin diketahui bahwa
kualitas para pemimpin pemerintahan ternyata biasa-biasa saja. Mereka bukan
orang-orang terbaik di bidangnya, yang mampu mencari jalan keluar dan
langkah terobosan di tengah kesulitan. Mereka bukan pula pemimpin yang
bersedia mencurahkan perhatian dan kemampuannya untuk diabdikan sepenuhnya
pada kepentingan rakyat.

Maka sebenarnya tidak ada halangan bila Presiden ingin merombak kabinetnya.
Namun perlu diingatkan agar Jokowi berhati-hati memilih figur baru sehingga
tidak terperosok berkali-kali karena salah memilih orang. Pertimbangan
menjaga keseimbangan partai-partai pendukung tidak lagi relevan lagi dalam
memilih calon menteri cabinet. Kini sangat diperlukan para professional
yang memiliki jiwa pengabdian kepada rakyatnya.



Sumber Berita: Berbagai sumber

 *BERITA TERKAIT*

   -

   *Reshuffle Kabinet Jelang Pilpres*
   
<https://www.sinarharapan.co/opinidaneditorial/read/3155/para_menteri_asal_parpol_sebaiknya_diganti>

*Tags :*

#Reshuffle <https://www.sinarharapan.co/tag/Reshuffle>

Kirim email ke