Tindakan Setimpal Tiongkok Adalah Balasan Terhadap Politikus Histeris
http://indonesian.cri.cn/20200725/4208ffbc-fe8e-2983-3360-4f42605e7a8e.html
2020-07-25 13:59:51
Tindakan Setimpal Tiongkok Adalah Balasan Terhadap Politikus
Histeris_fororder_锐评1
Kementerian Luar Negeri Tiongkok hari Jumat kemarin (24/7)
menginformasikan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Tiongkok, bahwa
pihak Tiongkok memutuskan untuk mencabut izin terhadap pendirian dan
operasi Konsulat Jenderal AS di Chengdu, serta mengajukan tuntutan
konkret atas penghentian semua pekerjaan dan kegiatannya Konsulat
Jenderal AS di Chengdu. Itulah tindakan setimpal Tiongkok atas tuntutan
AS sebelumnya yang meminta Tiongkok menutup Konsulat Jenderal di
Houston. Tindakan Tiongkok itu bukan ditujukan kepada rakyat AS, tapi
merupakan balasan tegas kepada sejumlah kecil kekuatan anti-Tiongkok
yang memanfaatkan hubungan Tiongkok-AS demi kepentingan dirinya sendiri.
Tindakan Tiongkok itu telah memperlihatkan ketetapan hati untuk membela
kehormatan dan kepentingan diri sendiri, sesuai dengan kebiasaan
diplomatik, adalah tidakan sah dan semestinya.
Hubungan diplomatik antar negara harus berdasarkan pengertian antar
rakyat. Kedubes dan konsulat jenderal sesuatu negara mewakili kedaulatan
dan martabat bangsanya, juga merupakan jembatan yang memfasilitasi
komunikasi pemerintah dan rakyat antar negara. Sejak dijalinnya hubungan
diplomatik Tiongkok-AS, kedubes dan konsulat jenderal Tiongkok di AS
selalu menunaikan tugasnya berdasarkan Konvensi Wina tentang Hubungan
Diplomatik dan Konvensi Wina mengenai Hubungan Konsuler. Sebagai
konsulat jenderal pertama Tiongkok di AS, Konsulat Jenderal Tiongkok di
Houston selalu menaati hukum internasional dan undang-undang lokal,
telah melakukan banyak pekerjaan yang bersahabat demi saling pengertian
antar berbagai kalangan kedua negara dan kerja sama di berbagai bidang,
telah memperoleh pengakuan penuh dari masyarakat AS.
Tindakan Setimpal Tiongkok Adalah Balasan Terhadap Politikus
Histeris_fororder_锐评2
Kini, politikus AS secara kasar menuding konsulat jenderal yang
beroperasi sesuai hukum itu, bahkan bergembar-gembor untuk “mungkin akan
menuntut penutupan lebih banyak kedubes dan konsulat jenderal Tiongkok
di AS”. Masyarakat internasional sudah lihat jelas, dengan dimanipulasi
gila-gilaan sejumlah politikus AS yang berpegang pada prasangka
ideologis yang ekstrem dan pikiran Perang Dingin itu, kepentingan negara
AS telah dikaitkan dengan kepentingan pribadi politik, jembatan
persahabatan rakyat kedua negara sedang dirobohkan secara paksaan,
pertukaran personel di berbagai bidang sedang mengalami gangguan yang
belum pernah ada.
Semua itu telah memperlihatkan, McCarthyism yang pernah menyelimuti AS
itu sedang dipulihkan, politikus AS yang memandang Tiongkok sebagai
musuhnya demi mengupayakan kepentingan pribadi politiknya itu justru
merupakan penjahat yang membruukkan hubungan Tiongkok-AS ke titik
terendah dalam sejarah hubungan diplomatik kedua negara.
“Solidaritas menguntungkan semua pihak sedangkan pertarungan
merugikannya, kerja sama barulah pilihan tepat satu-satunya”, itulah
kesimpulan sejarah dan juga arahan untuk masa depan. Politikus AS yang
sedang gila-gilaan memundurkan kendaraan sejarah itu dinasehati untuk
mengeremnya, jika tidak, pasti akan dibalas tegas pihak Tiongkok dan
dicampakkan seluruh dunia.