-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/read/detail/347909-pemulihan-14-juta-hektare-lahan-kritis-butuh-60-tahun



Jumat 25 September 2020, 21:38 WIB 

Pemulihan 14 Juta Hektare Lahan Kritis Butuh 60 Tahun

 Mediaindonesia.com | Humaniora 

  Pemulihan 14 Juta Hektare Lahan Kritis Butuh 60 Tahun ANTARA/Adiwinata 
Solihin Ilustrasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 
memperkirakan upaya pemulihan 14 juta hektare lahan kritis di Indonesia 
membutuhkan waktu hingga 60 tahun. "Diperlukan waktu selama 60 tahun untuk 
pemulihan lahan kritis di Indonesia. Karena itu kesadaran dan peran penting 
masyarakat sangat diharapkan," kata Plt Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah 
Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK Handoyo dalam keterangan tertulis di 
Yogyakarta, Jumat (25/9). Melalui webinar yang digelar Pusat Kajian Silvikultur 
Intensif Hutan Tropis Indonesia memperingati dies ke-57 Fakultas Kehutanan UGM, 
Handoyo mengakui menghadapi 14 juta hektare lahan kritis bukan persoalan mudah. 
Dengan mendapat dukungan APBN dan APBD serta swasta, menurut dia, kemampuan 
pemulihan lahan kritis hanya 232.250 hektare per tahun. Baca juga : 
https://mediaindonesia.com/read/detail/138626-kalsel-rehabilitasi-16-800-hektar-lahan-kritis-selama-2017
 Menurut dia, lahan kritis muncul akibat degradasi lahan berupa pengurangan 
status lahan secara fisik, kimia dan atau biologi sehingga menurunkan kapasitas 
produksi. Fenomena itu terjadi karena ada beberapa sebab diantaranya 
berkurangnya lahan basah, perluasan lahan pertanian subsisten, perluasan lahan 
industri tidak ramah lingkungan, dan dinamika penggunaan lahan. "Tentu saja 
lahan kritis atau terdegradasi ini menjadikan kurang berfungsi dengan baik 
untuk ditanami," kata dia. Hudoyo mengatakan berkurangnya lahan basah seperti 
mangrove yang memiliki luas 3,4 juta ha, sebanyak 1,8 juta ha dalam kondisi 
kritis dan 1,6 kondisi baik. Sementara kemampuan rehabilitasi lahan mangrove 
ini hanya 1.000 ha per tahun, belum lahan basah yang gambut. Demikian pula 
kondisi perluasan lahan pertanian subsisten yang mengakibatkan lahan pertanian 
meningkat 18,7 persen, dan menurunnya bahan organik tanah serta 80 persen lahan 
pertanian mengalami erosi. Perluasan produksi minyak sawit, kayu lapis, serta 
industri pulp-kertas, menurut dia, juga turut menyumbang terjadinya degradasi 
lahan. "Belum lagi adanya dinamika penggunaan lahan, berupa perubahan fungsi 
lahan prima menjadi lahan kritis dan lahan rusak," kata dia. Akibat degradasi 
lahan ini, kata dia, berbagai isu harus dihadapi diantaranya musim kemarau 
panjang atau kekeringan, minimnya peresapan air ke dalam tanah dan kekurangan 
sumber daya air. Berbagai upaya yang saat ini sedang dilakukan, menurut dia, 
mulai dari pembuatan hujan buatan, pembuatan sumur resapan, menghidupkan mata 
air dengan kegiatan penanaman di sekitar sumber mata air dan lainnya. Hudoyo 
menyatakan rencana aksi nasional berupa pengurangan degradasi lahan guna 
mendukung ketahanan pangan telah dilakukan dengan mendorong peningkatan 
kesadaran dan pendidikan terutama untuk kalangan generasi muda. (Ant/0L-12)  

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/read/detail/347909-pemulihan-14-juta-hektare-lahan-kritis-butuh-60-tahun







Kirim email ke