Selama dunia masih serba kekurangan, selama itu akan terjadi sebagian orang 
TIDAK kebagian! Untuk mencapai “keadilan” harus ada kekuatan yang mampu membagi 
RATA, dan, kalau itu berhasil dilakukan yang terjadi sama-sama kekurangan, ... 
BUKAN sama-sama berkecukupan! Lalu?

Jalan pemecahannya, harus meningkatkan produksi berlimpah dahulu dan itu TIDAK 
MUNGKIN tercapai hanya dengan KERJA KERAS saja, harus diselesaikan dengan 
TEKNOLOGI TINGGI yang berkemampuan melipat gandakan produksi! Dan itulah yang 
dikejar Tiongkok sekarang ini, ... dan keberhasilannya berakibat menjadi 
“ANCAMAN” berat bagi AS yang hendak mempertahankan hegemoni atas dunia! Karena 
keberhasilan teknologi tinggi itulah dunia bisa berubah total, TIDAK LAGI 
dikuasai KAPITAL, ... Dengan kata lain, mengurangi peran kapital yang selama 
ini sangat dominan!

Sehubungan dengan masalah konkrit vaksin Covid-19 untuk menampik pandemi yang 
merebak didunia sekarang ini, juga begitu! Nampak juga tidak ada jalan lain 
menunggu keberhasilan vaksin, menunggu setiap orang didunia harus disuntik 
vaksin! Mestinya cara yang lebih baik, negara-negara maju yang berkemampuan 
berusaha keras menemukan vaksin itu dengan cara nya masing-masing, dan 
bekerjasama dengan banyak negara didunia untuk menjalani uji klinis tahap-III 
terhadap bangsa lain yang berbeda dan harus dilalui itu! Bukan saling menampik, 
bahkan menuduh bangsanya dijadikan kelinci-percobaan atau tuduhan vaksin “TIDAK 
HALAL”, atau menghentikan uji-klinis dengan serampangan menuduh terjadi gejala 
mematikan setelah disuntik vaksin seperti di Brasil, ... Cara-cara yang 
menghambat uji-klinis tahap-III dan menunda keputusan produksi besar-besaran!

Dari sekian banyak vaksin yang sedang melewati uji-klinis tahap-III, nampaknya 
ada 4 jenis vaksin dari RRT, yang sudah masuk uji-klinis tahap terakhir dan 
sudah disuntikkan lebih ratusan ribu orang yang tersebar dimanca negara sejak 
awal bulan Maret yl! Dan, ... sampai sekarang diantara mereka tidak terjadi 
gejala negatif yang berarti. Bahkan ada contoh 99 pekerja Huawei di Mexiko yang 
disuntik vaksin berhasil BEBAS tertular, sedang sampai laporan terakhir awal 
bulan Nov. ini, ada 48 pegawai disatu gedung itu yang tidak disuntik vaksin 
dinyatakan positif Covid-19. Uji klinis dilapangan nyata demikian membuktikan 
kekebalan vaksin yang terjadi dalam tubuh manusia mampu menangkal covid-19 
telah terjadi!

Bagi perusahaan farmasi penghasil vaksin yang dinyatakan berhasil melewati 
uji-klinis hendaknya juga bisa memberikan patent nya pada negara-negara yang 
terlibat uji-klinis tahap-III dan berkemampuan untuk produksi sendiri bagi 
rakyat dinegara mereka, ... dengan demikian mempercepat proses penyuntikan bisa 
terjadi didunia. Kemudian setiap pemerintah negara-negara didunia ini harus 
bijaksana menetapkan kelompok mana yang disuntik vaksin terlebih dahulu, sesuai 
urutan ancaman tertular yang terberat, ...

Salam-sehat,
ChanCT



From: Harsono Sutedjo harsut...@gmail.com [GELORA45] 
Sent: Saturday, November 14, 2020 4:47 PM
To: GELORA_In ; Sunny ambon 
Subject: Re: [GELORA45] Menko PMK: Tak Semua Orang Divaksin Covid-19

  

Pembukaan yg dibuat berita ini  tendensius lepas dari keseluruhan Informasi.. 
Salam sehat Harsutejo

On Sat, Nov 14, 2020, 4:18 AM Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:

    

  Tidak semua orang, artinya hanya elit dan kaum Mojopahit!  Jadi Anda.anda 
yang bukan kaum Mojopahit dan berdiam bukan di Jawasentris, dianjurkan siap 
sedia kedatangan malaekat Jibrael untuk menjemput ke dunia seberang. 
hehehehehehe


  
https://www.sinarharapan.co/kesra/read/26633/menko_pmk__tak_semua_orang_divaksin_covid_19
 


  Menko PMK: Tak Semua Orang Divaksin Covid-19
  Jumat , 13 November 2020 | 19:34  


  GRESIK - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) 
Muhadjir Effendy menegaskan tidak semua orang akan divaksin ketika adanya 
vaksinasi Covid-19, sebab pemberian vaksin harus jelas kenapa alasannya dan 
mengapa diberi vaksin.

  "Tidak semua orang akan divaksin.. Jadi jangan dibayangkan semua orang akan 
dicegati di jalan terus divaksin, dan vaksin ini skema sementara adalah untuk 
yang dibiayai pemerintah sekitar 60 juta orang, sisanya mandiri," kata Muhadjir 
di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (13/11/2020).

  Muhadjir dalam kunjungan ke Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Gresik, untuk melihat 
kesiapan layanan penyakit tuberkolosis (TB) itu mengatakan, pemberian vaksin 
diperkirakan pada minggu ketiga Desember 2020."Ini masih perkiraan, jadi bisa 
saja berubah sebab kami akan terus melakukan evaluasi terkait pemberian vaksin 
ini," tuturnya.

  Terkait layanan TB di RSUD Ibnu Sina, Muhadjir mengakui bahwa pasien dengan 
TB merupakan yang rentan terhadap Covid-19, sehingga layanan tersebut menjadi 
perhatian dari Presiden."Yang jadi persoalan ini kan pengobatan TB memang 
memakan waktu berbulan-bulan. Nah instruksi pak Presiden agar di daerah menekan 
angka penderita TB," katanya.

  Direktur Utama RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowati Sp.THT-KL mengatakan, 
untuk skala nasional, target eliminasi TB itu di tahun 2030.. Namun sesuai 
Perbup 37 tahun 2020 Gresik ditargetkan tahun 2028.“Targetnya 90 persen 
penurunan insiden TBC dan 95 persen penurunan kematian TBC,” katanya.(*)  



Kirim email ke