pak iqbal pernah lihat rasulullah sholat ??

hangat selalu,
Lufi


----- Original Message ----
From: iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Monday, April 21, 2008 7:52:15 AM
Subject: Re: [GM2020] Wahabi, demikianlah adanya? To K Iqbal


Ba'da salam..
Honestly, saya senang membaca tanggapan2 bung Ritchie yang kritis tapi tidak 
pernah meremehkan lawan bicara apalagi menghujat. Mungkin karena kita punya 
banyak kesamaan dalam memulai belajar tentang Islam, via underground (hehe..). 
I used to be like you bro. Saya sepakat dengan pernyataan bahwa bagi siapa yang 
tidak setuju dengan adat yang di ritualkan (diagamakan) tinggalkan saja. Hanya 
saja dalam Islam tetap harus ada watawassawbil haq, watawassawbissabr. Apalagi 
kalau mengingatkannya dengan ilmu dan hikmah. Yang diperingatkan juga tidak 
boleh marah atau merasa dituduh sesat. Tetap berikan jawaban dengan ilmu dan 
hikmah. Setelah itu baru kita kembali ke ijtihad kita masing2. 
Mengenai tahlilan sampai kesurupan, saya hanya bisa menjawab secara umum, 
itupun dari apa yang saya pelajari dari Ustadz Mansur dan Ustadz Suwito. Dalam 
kaidah ushul dikatakan bahwa yang namanya IBADAH, asal hukumnya haram, kecuali 
yang diperintahkan. Contohnya shalat, kalau kita mau merubah jumlah rakaat 
tentu saja tidak bisa karena Rasulullah bersabda shalatlah sebagaimana kalian 
lihat aku shalat. Untuk masalah Muammalah, asal hukumnya Halal, kecuali yang 
dilarang. Contohnya minum khamar, sebelumnya tidak dilarang, tapi kemudian 
turun ayat secara berangsur-angsur yang melarang khamar dan sejenisnya. Jadi 
kalau kita meniatkan sesuatu untuk IBADAH, cari dalil perintahnya, Kalau kita 
bermuamalah, cari dalil larangannya. (Teman2 yang lebih paham mohon koreksinya 
kalau saya khilaf). Demikian untuk sementara.
Qul halyastalilladzina ya^lamuun walladzina la ya^lamuun
 
Iqbal,
Mazhab Gramedia..
 
Notes: Continous improvement juga berlaku untuk urusan Agama.

--- On Mon, 4/21/08, balibudu <[EMAIL PROTECTED] it.tc> wrote:

From: balibudu <[EMAIL PROTECTED] it.tc>
Subject: [GM2020] Wahabi, demikianlah adanya? To K Iqbal
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Monday, April 21, 2008, 2:25 AM


K,
saya waktu kacili pernah nonton serial di TVRI tentang sejarah Ibnu 
Taymiyah. Yg bnyak adegan perangnya. Ada gak hubungan beliau dgn 
gerakan wahabi?. Di serial itu beliau memerangi kelompok2 yg 
menyelenggarakan ritual2 aneh. Kalo saja seperti itu, berarti ada 
hubungannya dong peran imam bonjol terhadap perang paderi di sumatra? 
(tapi kurun waktunya beda jauh yah)
memang sih, katanya (sekali lagi katanya) bahwa gerakan2 wahabi lebih 
"memanusiakan" nabi. Dan yg paling gencar dlm hal ini adalah 
wahabisme.
Doktrin2nya begitu keras dan gak mau kompromi. Desakralisasi lambang2 
ikon2 agama yg kerapkali juga di campur adukkan dgn budaya lokal 
(dikili misalnya).
Dan hal ini tentu juga menimbulkan penghalang halangan "ekspresi 
keagamaan yg mendalam" biasanya memang menimbulkan pengkultusan.
Tapi k Iqbal, apakah hal ini bisa menghalangi seseorang yg 
berekspresi menunjukkan kecintaan yg mendalam terhadap nabi (dan 
imam2nya)?.
Saya sih mikirnya monotoisme wahabi itu berlebihan bgnt dan 
kebablasan.
Karena intensitas penghayatan keagamaan kayaknya perlu daripada sibuk 
"meluruskan sana dan sini" serta mempersetankan budaya kultur religi.
Kalo gak suka ya gak usah ikutan. Kan lihat sendiri gimana 
"khusuk"nya orang lagi geleng2 tahlilan sampe dapa tendang piring 
dabu dabu di aruwa.^_^
orang2 di JIL juga banyakan menentang hal ini. Tapi sbg islam kiri, 
toh mereka (JIL) belum pernah "nikmatnya" saat "lagi tinggi" alias 
kesurupan tahlilan. ^_^

salam

 

________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.     


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

Kirim email ke