kalau petinggi bone bolango masih gontok-gontokan , bagaimana mencari jati diri 
? 
 
untuk identitas bone bolango , bisa mendirikan patung pak nani , juga bangun 
museum pak nani , museum habibie dan museum wiranto (uga wiranto) . yang 
terakhir ini hanya jika ada yang mau atau pede untuk membuat museum .  mumpung 
baru generasi ke 2 , karena takut kalau sudah generasi ke 3 akan hilang ditelan 
bumi sama seperti sejarah gorontalo kita .
 
nggak usah marah , karena peninggalan untuk yang namanya kerajaan kita kan juga 
hampir samar-samar nggak ada dalam bentuk peninggalan selain sejarah tulisan 
juga yang masih kacau ( kasus raja bia yang ditulis oleh budayawati farhah 
daulima dan dikoreksi dari makassar ).
 
bi aditu pama !
 
tot
--- On Wed, 7/2/08, Rudi Tjahyoko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Rudi Tjahyoko <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] (unknown)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, July 2, 2008, 5:27 AM









Identitas  Kota di Kabupaten Bone Bolango
Oleh  : Rudi Tjahyoko
Jika Monas , Istana Merdeka, Mesjid Istiqlal, TMII dan beberapa obyek fisik 
lainnya dikenal sebagai identitas kota Jakarta. Gedung sate dan kawasan Braga 
sebagai identitas kota Bandung, atau Lapangan Karebosi sebagai identitas kota 
Makassar, maka adakah Kabupaten Bone Bolango Memiliki identitas kota ?
Sangat naif rasanya membandingkan kota – kota besar tersebut dengan Bone 
Bolango. Namun sekilas, kata-kata diatas memang dapat menimbulkan tanda tanya 
bagi masyarakat Bone Bolango. Berbagai pertanyaan kemungkinan akan terus 
melintas dibenak pikiran, untuk menjawab sebuah pertanyaan yang membahas 
tentang identitas kota di Kabupaten Bone Bolango. Namun setiap daerah dan kota 
pasti memiliki “sesuatu” sebagai identitas diri untuk membedakannya dengan 
daerah dan kota lainnya. 
Sebagai warga masyarakat Kabupaten Bone Bolango, adakah kita menyadari 
keberadaan kita sebagai warga masyarakat kota di Kabupaten Bone Bolango juga? 
Jika demikian, timbul pertanyaan berikutnya pada kita dimanakah letak kota 
dalam wilayah Kabupaten  Bone Bolango? Sebagian kita pasti akan menyatakan 
bahwa Bone Bolango adalah sebuah kabupaten, bukan kota. Dan Bone Bolango adalah 
sebuah Kabupaten yang tidak memiliki embel – embel “kota”. 
Jika pernyataan ini memang benar akan muncul, maka hal tersebut dianggap sah 
dan wajar. Karena secara hukum dan administratif Bone Bolango memang merupakan 
sebuah Kabupaten yang disahkan berdasarkan  UU RI Nomor 6 tahun 2003 tentang 
Pembentukan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato di Provinsi 
Gorontalo.Namun pembentukan kedua kabupaten tersebut juga menyebutkan letak 
ibukotanya.. Suwawa sebagai ibukota Bone Bolango dan Marisa sebagai ibukota 
Pohuwato.. Sehingga layaklah dinyatakan bahwa dalam Kabupaten juga terdapat 
“kota”, sebagai representasi dari pusat pelaksanaan kegiatan di wilayah 
kabupaten. 
Suwawa yang ditetapkan sebagai ibukota Bone Bolango dapat dikategorikan sebagai 
kota kecil/kota kecamatan walaupun jumlah penduduknya belum mencapai ketentuan 
minimum jumlah penduduk kota kecil yakni 50.000 jiwa. Sebab Suwawa hanya 
berpenduduk sebanyak 23.771jiwa (BPS Bone Bolango,2006). Namun Suwawa sudah 
tidak layak jika dinyatakan sebagai desa ( penduduk desa dinyatakan dengan 
jumlah minimal 15.0000 jiwa).
Kota dan Identitas
Definisi kota mempunyai parameter yang berbeda-beda untuk kebudayaan yang 
berlainan. Kebudayaan yang berlainan mempunyai syarat minimal yang berbeda-beda 
pula antara lain :
-          Pada jaman Helenistik, syarat minimal mencakup sebuah tempat 
pertunjukan gelanggang olah-raga.
-          Pada kebudayaan Islam : masjid, pasar, tempat pemandian umum.
-          Pada kebudayaan Mesopotamia, Kamboja, Maya : kuil.
-          Eropa pada masa Calolin : penjara, gereja, pasar.
-          Di India : kuil, istana, pasar.
-          Cina kuno : altar pemujaan dewa tanah, tembok, kuil para leluhur 
penguasa.
Kota adalah Satuan wilayah yang merupakan simpul jasa distribusi,berperan 
memberikan pelayanan pemasaran terhadap wilayah pengaruh dan luasnya ditentukan 
oleh kepadatan jasa distribusi yang bersangkutan (bukan pengertian kota dengan 
administrasi Pemerintah,tetapi berkaitan dengan jaringan jalan)
sedangkan menurut Departemen PU/ Kimpraswil bahwa kota adalah  Satuan pemukiman 
bukan pedesaaan yang berperan didalam satuan-satuan wilayah pengembangan dan 
atau wilayah nasional sebagai simpul jasa menurut pengamatan tertentu. Dalam UU 
RI Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa Kawasan pekotaan 
adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian  dengan susunan 
kawasan sebagai tempat permukiman  perkotaan, pemusatan dan distribusi 
pelayanan jasa pemerintahan , pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. 
Adapun pengertian identitas sendiri adalah ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri 
yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang bisa membedakannya. Sehingga 
pengertian identitas kota dapat diartikan sebagai  ciri-ciri atau tanda-tanda 
yang terdapat dalam suatu kotasebagai pusat distribusi pelayanan jasa 
pemerintahan, sosial ekonomi yang mampu menampilkan watak, karakteristik 
kebudayaan, menumbuhkan rasa cinta dan memperkuat rasa kebanggaan terhadap kota 
yang ditinggali dan ditempati. 
Identitas kota terdiri atas identitas fisik maupun identitas psikis. Identitas 
fisik dapat berupa identitas kota yang dapat dilihat secara nyata dalam bentuk 
fisik infrastruktur kota itu sendiri, baik berupa bangunan, lapangan, alun – 
laun, taman, terminal, pasar, rumah sakit, kawasan hunian, heritage, monumen  
dan berbagai bentuk sarana fisik lainnya yang dapat mewakili keberadaan dari 
kota itu sendiri. Sedangkan Identitas psikis kota dapat berarti identitas 
kehidupan masyarakat kota secara psikis yang mempengaruhi wajah kota tersebut, 
baik berupa ritme kehidupan masyarakatnya, spirit yang dimiliki masyarakat 
sehingga memberikan identitas kota tersebut atau budaya yang hidup dalam 
keselarasan kota yang menjadi simbol  suatu kehidupan kota tersebut.  
Identitas Kota Bone Bolango
Bicara tentang kota tidak akan pernah lepas dari identitasnya, untuk itu 
amatlah penting sebagai paradigma kota itu sendiri. Tentunya jika kita 
berkunjung kesuatu tempat atau kota pastinya akan mencari apa yang menjadi ciri 
khas dari tempat yang kita kunjungi.
Dalam mencari identitas kota di kabupaten Bone Bolango maka kita akan bertanya 
– tanya. Obyek fisik apakah yang dapat kita sodorkan sebagai identitas kota, 
yang dapat memberikan rasa cinta dan kebanggaan terhadap kota yang kita 
tempati? Mengingat sangat minimnya sarana dan prasarana fisik yang ada pasca 
terbentuknya kabupaten Bone Bolango. Sebagian besar obyek fisik yang ada 
hanyalah merupakan peninggalan masa pemerintahan kabupaten induk yaitu 
kabupaten Gorontalo. 
Dapat dimaklumi bahwa Kabupaten Bone Bolango merupakan wilayah kabupaten yang 
baru terbentuk dan masih berumur hampir 5 tahun sejak dibentuk. Sehingga 
Pembangunan fisik kota belum terlalu nampak dan nyata. Pembangunan daerah masih 
lebih menitik beratkan pada konsolidasi birokrasi dan kesepahaman arah 
pembangunan dengan berbagai sektor dan elemen. Namun jika melihat geliat 
pembangunan kota di Kabupaten Pohuwato, yang memiliki tanggal lahir yang sama 
dengan Bone Bolango maka kita akan memiliki kesepahaman bahwa kawasan Blok Plan 
Perkantoran Marisa dapat dikatakan sebagai identitas diri kota Marisa Kabupaten 
Pohuwato.

Pusat pemerintahan Kabupaten Bone Bolango berupa kantor Bupati, Gedung DPRD dan 
gedung – gedung perkantoran lainnya juga memiliki kesamaan dan kemiripan yang 
ada di Marisa. Namun apakah pusat pemerintahan  Kabupaten Bone Bolango yang ada 
sekarang dapat dikatakan sebagai identitas kota kita?. Ataukah kita akan 
menunjuk  kawasan wisata yang ada di Bone Bolango. Kawasan wisata yang telah 
dikenal oleh masyarakat Bone Bolango sendiri dan juga masyarakat luar berupa 
kawasan wisata   alam Lombongo dan Pantai Olele. Dapatkah dinyatakan sebagai 
identitas kota di Kabupaten ini?. Terdapat pula sarana fisik sosial berupa 
fasilitas pendidikan seperti MAN Insan Cendekia, SMUT Wirabhakti atau SMUN 
Suwawa dan Kabila, adakah fasilitas itu menjadi identitas kota?.
Secara historis, ada obyek fisik  berupa monumen. Kuburan Nani Wartabone tidak 
jauh dari Jembatan Merah Suwawa. Apakah obyek ini  dapat memenuhi keinginan 
kita untuk menjadi  identitas kota?  Ataukah lapangan Likada di Kecamatan 
Kabila yang memiliki nilai historis perjuangan rakyat Gorontalo? Serta kawasan 
rumah – rumah tradisional yang berjejeran sepanjang jalan poros Kabila – 
suwawa, yang rata – rata tahun pembangunanya berkisar dari tahun 1910 – 1940 
?ataukah rumah adat Gobel di Kecamatan Tapa ?.
Semua fasilitas fisik itu dapat menjadi identitas kota di Kabupaten Bone 
Bolango, tinggal bagaimana kita mencitrakannya menjadi identitasi kota kita. 
Ibarat partai politik yang saat ini ramai – ramai mencitrakan calon 
pemimpinnya, maka sebagai masyarakat kota di Kabupaten Bone Bolango kita 
memiliki kewajiban pula untuk mencitrakan identitas kota yang kita miliki 
dengan memelihara, merawat dan mempromosikannya sebagai identitas dan jati diri 
kota yang kita tempati. Dalam konteks ini, wacana memelihara dan merawat akan 
menjadi bentuk pelestarian. Utamanya pada obyek – obyek fisik yang bersifat 
heritage dan bersejarah. Dengan upaya  memanfaatkan bangunan tua yang dimiliki  
dengan tetap memelihara otentisitasnya. Baik berupa orisinalitas bentuk, bahan 
serta lingkungan yang membentuk kawasan heritage tersebut. Untuk kawasan wisata 
perlu upaya branding atau promosi yang lebih gencar. Hal ini dimaksudkan untuk 
menarik minat masyarakat luar untuk lebih
 mengenal kota kita dan memanfaatkan fasilitas tersebut yang memberikan impact 
ekonomis. Untuk masyarakat Bone Bolango sendiri akan tumbuh rasa cinta dan rasa 
tanggungjawab untuk melestarikan obyek tersebut yang akan menjadi identitas 
kota.  Sehingga ketika sarana fisik kota itu disebutkan, maka serta merta orang 
akan mengetahui bahwa obyek fisik tersebut adalah identitas dan landmark kota 
di Kabupaten Bone Bolango.
 Sedangkan Identitas psikis kota, masih perlu upaya penggalian dan pengenalan 
jati diri yang lebih mendalam. Mengingat identitas psikis merupakan identitas 
kehidupan masyarakat kota secara psikis yang mempengaruhi wajah kota tersebut, 
baik berupa ritme kehidupan masyarakatnya, spirit yang dimiliki masyarakat 
sehingga memberikan identitas kota tersebut atau budaya yang hidup dalam 
keselarasan kota yang menjadi simbol  suatu kehidupan kota.  Mohuyula merupakan 
adat dan kebiasaan masyarakat yang seharusnya dapat menjadi identitas psikis 
kota di Kabupaten Bone Bolango, namun rasanya belum termanifestasi dalam 
semangat membangunan daerah. Hal  ini perlu menjadi renungan mendalam bagi para 
eksekutif dan terutama para legislator  di Kabupaten Bone 
Bolango.Wallahua’lambissawab
 
 
 


 














      

Kirim email ke