perbandingan saja:
 
yang mana betul di tempo di bilang cita2nya jadi ahli mesin  dan juga siapa 
bilang nyaman waktu di indonesia wong di katai monyet
neh simak baik berita dr koran tempo:
 

Obama, Riwayatmu Dulu
Dikatai monyet, suka kencing di plastik.

Suatu hari di kawasan Menteng Dalam, Jakarta Selatan, pada 1969. Seorang bocah 
lelaki gemuk berkulit hitam berjalan bergandengan tangan dengan gadis cilik 
berkepang dua. Mereka menuju sebuah warung membeli lima spidol pesanan sang 
ibu. Nahas, di tengah jalan keduanya bertemu "musuh". 
Empat anak-anak setempat mendorong sambil meneriaki kata monyet kepada anak 
hitam itu. Hanya perempuan yang terjatuh dan ditarik rambut kepangnya. Ia 
menangis pulang dengan siku berdarah. Dua korban itu adalah Barack Hussein 
Obama yang kini calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat dan Lia, 
kakak angkatnya. 
Keduanya pulang dan mengadu kepada Stanley Ann Dunham, ibu kandung Obama yang 
berkulit putih. Sejak saat itu, Barry, panggilan akrab Senator Illinois itu, 
dilarang ke luar rumah. Ia hanya boleh bermain dengan Mbak Non, sebutan Lia. 
Insiden itu terjadi setahun setelah Obama tinggal di Jakarta, tepatnya di Jalan 
Haji Ramli Tengah Nomor 16, Menteng Dalam. 
Obama tinggal bersama ayah tirinya, Lolo Soetoro, di sebuah bangunan berlantai 
dua. Rumah itu mempunyai ruang tamu, ruang keluarga, dua kamar kerja, dua kamar 
tidur, tiga kamar untuk tukang kebun, sopir, dan pembantu, serta satu kamar di 
lantai atas yang dijadikan gudang. 
Mbak Non yang kini berusia 51 tahun, lebih tua empat tahun ketimbang Barry, 
calon presiden kulit hitam pertama Amerika. Lolo, yang menjadi manajer di 
Pertamnia, mengangkat Mbak Non sebagai anak dua tahun sebelum Barry bersama 
ibunya datang dari Honolulu, Amerika. 
Peristiwa itu sempat membekas di benak Barry. Ia pernah menanyakan kenapa warna 
kulitnya berbeda ketimbang ibunya dan Mbak Non. "Sambil menghibur, ayahnya 
bilang kamu terlalu banyak berjemur seperti Papa," kata Mbak Non kepada Tempo 
melalui telepon selulernya kemarin. 
Meski begitu, ia tetap berlaku baik kepada teman-teman yang menghinanya. Ia 
tidak segan-segan menghabiskan sekeranjang jeruk yang dibagikan kepada 
teman-temannya dekat rumah. Sampai-sampai orang tuanya yang pulang kerja tidak 
kebagian. 
Mbak Non dan Barry sangat akrab seperti kakak-adik. "Kami tidur sekamar, tapi 
beda tempat tidur," ujar perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat, itu. Tembok kamar 
itu dipenuhi kertas bergambar buatan Obama. Di sana juga ada dua lemari berisi 
mainan Obama, seperti topeng, angklung, dan satu lagi tempat pakaian keduanya. 
Mereka selalu menghabiskan waktu bersama di rumah, sepulang Barry bersekolah di 
Sekolah Dasar Katolik Fransiskus Strada Asisi (sekarang Fransiskus Asisi). Ia 
di sana hingga kelas II dan pindah ke Sekolah Dasar 01 Besuki, Menteng 
(sekarang Sekolah Dasar Negeri Menteng 01, Jalan Besuki, Jakarta Pusat). 
Seorang sumber Tempo menyebutkan saat mendaftar di Asisi, Barry tercatat 
sebagai penganut Kristen, sedangkan di Besuki sebagai muslim. "Karena yang 
daftarin ayahnya yang memang orang Islam. Ia juga sering ikut praktek salat 
kalau pelajaran agama," ujarnya. 
Namun, kata Mbak Non, Barry tidak pernah salat kalau di rumah. Ia hanya selalu 
ikut ibunya saban Ahad pagi ke gereja di daerah Tebet, Jakarta Selatan. "Dia 
bilang habis menyanyi," katanya. Ia mengungkapkan Lolo tidak pernah mengajak 
Barry salat meski hanya salat Id yang dua kali setahun. Ann pun tidak pernah 
memasang pohon Natal saat memperingati kelahiran Yesus. 
Sudah 37 tahun ia tidak pernah berhubungan dengan Barry. Keduanya tidak pernah 
bertukar kabar walau lewat surat sekali pun. Tapi Mbak Non masih ingat Barry 
anak yang riang, cerdas, dan aktif. Ia mengaku kaget mengetahui adik angkatnya 
itu menjadi calon presiden. 
"Padahal ia bercita-cita membuat pesawat dan mobil," katanya dengan logat Sunda 
yang kental. Hanya, Barry sering berpidato dalam bahasa Inggris yang ia buat 
sendiri di depan orang tuanya. "Saya disuruh berdiri di belakangnya, nggak 
boleh gerak dan garuk." 
Layaknya anak kecil, Barry juga nakal. Mbak Non suka kesal karena Barry tidak 
mau berhenti kalau main kucing-kucingan meniru film Tom & Jerry kesukaannya. 
Keduanya juga senang main loncat-loncatan di atas tempat tidur. "Ia juga sering 
muntah di tempat tidur dan kencing di plastik karena malas ke kamar mandi," 
katanya. 
Barry juga punya kebiasaan yang mengkhawatirkan. Ia suka tidur sambil berjalan. 
"Karena itu, ibu suka mengunci kamar kami dari luar," ujarnya. Ia juga punya 
jurus jitu membangunkan Barry dari tidurnya. "Ambil bantal guling yang ia peluk 
atau kelitikin hidungnya dengan kemoceng." 
Namun, masa kecil Obama memunculkan kontroversi. Mbak Non sangat yakin Barry 
sekeluarga tidak pernah mengontrak sebuah paviliun di Jalan Taman Amir Hamzah 
Nomor 22, Pegangsaan, Jakarta Pusat. Padahal rumah itu kabarnya sudah ada yang 
menawar sampai Rp 150 miliar. 
Ia menegaskan dirinya ikut keluarga Lolo 15 tahun hingga ayah angkatnya itu 
wafat. “Sumpah demi Allah, kami tidak pernah pindah dari Menteng Dalam,” 
katanya ketika ditanya hampir 10 kali seraya menambahkan Lolo membelikan Obama 
rumah di Ciputat. Sedangkan Maya berhak atas rumah di Menteng Dalam. FAISAL 
ASSEGAF


--- On Thu, 11/6/08, Bakri Arbie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Bakri Arbie <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] Fw: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Ingatkan Empat Tahun 
Obama di Indonesia
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], "Families Arbie" 
<[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thursday, November 6, 2008, 2:56 PM












--- On Thu, 11/6/08, bakri arbie <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: bakri arbie <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: Fw: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: SBY Ingatkan Empat Tahun Obama di 
Indonesia
To: rahakundini@ yahoo.co. uk, "Omar Trigantara" <trigantara01@ yahoo.com>, 
audi_firmansyah@ yahoo.com, "arbie bakri" <[EMAIL PROTECTED] com>, "Ani 
Sekarningsih" <asekarningsih2002@ yahoo.com>
Date: Thursday, November 6, 2008, 10:20 AM








--- On Wed, 11/5/08, handa syamsuddin <handasyamsuddin@ yahoo.com> wrote:

From: handa syamsuddin <handasyamsuddin@ yahoo.com>
Subject: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: SBY Ingatkan Empat Tahun Obama di 
Indonesia
To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com
Date: Wednesday, November 5, 2008, 9:21 PM




selama 4 tahun menjalani masa kecil di Jakarta-Indonesia, Barry (begitu 
panggilan akrab temen-temanya untuk Obama) kelihatan sangat menikmati, terbukti 
dari penuturan teman-teman sepermainannya maupun teman-teman sekolahnya. ketika 
tinggal di hj. ramli-menteng dalam, tidak ada tetangganya yang tidak kenal 
barry, waktu itu mereka menyangka barry anak irian karna hitam dan rambutnya 
keriting ikal. barry dikenal sebagai anak yang friendly, mudah bergaul, semua 
orang dia anggap sebagai teman. setiap sore dari jam 4-5:30 adalah jam yang 
diperbolehkan ann(ibunya) untuk main di luar rumah. pertama kali walaupun tidak 
bisa bahasa indonesia dia tetap ikut bermain dengan anak-anak tetangga, 
sehingga dalam waktu singkat bahasa indonesianya sudah seperti anak-anak 
indonesia lainnya. 
ketika pindah ke rumah jalan taman amir hamzah-menteng, barry pindah ke sekolah 
SD Besuki-sekarang SDN 01-menteng. di sekolah ini juga barry sangat cepat 
beradaptasi- apalagi karena bahasa indonesianya bagus otomatis tidak ada 
kendala komunikasi sama sekali. dia suka sekali bersosialisasi, sehabis pulang 
sekolah dia main ke rumah temen akrabnya-sonny diantar dengan motor, kalau ada 
perayaan ulang tahun teman-temannya barry pasti hadir. yang sangat menonjol 
dari barry adalah sifat keingintahuannya yang tinggi, dia selalu bertanya dan 
ingin dijelaskan mengenai apapun. saking ingin tahunya dia sering ikutan sholat 
jumat disekolah dan bertanya sama teman-temanya apa yang dibaca waktu sholat, 
bertanya tentang azan. barry kecil adlah sosok yang periang, selalu ramah, suka 
bantu guru didalam kelas, tidak pernah sekalipun marah atau ngambek-ketika 
sarungnya sering diprosotin waktu sholat jumat atau ketika dicurangi waktu main 
gundu, dia selalu hanya tertawa dan
tetap riang. Barry menerima segala sesuatu perbedaan tanpa 'reluctant'
yang menarik adalah ternyata dari kecil cita-cita barry adalah JADI PRESIDEN. 
ketika dulu sering ditanya sama teman-temanya ingin jadi apa selalu 
jawabanya;jadi presiden, begitu pula ketika menulis karangan, dia selalu 
menulis ketika besar ingin jadi presiden. saat itu temen-temen barry berpikir 
mungkin jadi presiden indonesia, tidak pernah terbersit dan menyangka bahwa 
Barry-teman sepermainan mereka kini mewujudkan cita-citanya tersebut menjadi 
kenyataan... ..

handa syamsuddin

--- Pada Kam, 6/11/08, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED] net.id> menulis:

Dari: Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED] net.id>
Topik: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: SBY Ingatkan Empat Tahun Obama di 
Indonesia
Kepada: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com
Cc: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Tanggal: Kamis, 6 November, 2008, 6:45 AM

SBY kecewa karena Partai Demokrat tidak mencalonkan dirinya. Ternyata sekarang 
ketahuan Partai Demokrat mencalonkan Obama dan menang. He he, serius amat.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


 














      

Kirim email ke