Let's make the dream comes true Om totty...
Kalo paduan suara Inovasi Gorontalo bisa perform di LN..kenapa alat musik kita 
gak bisa???


it just needs willingness for all of us... 


>From Jogya with love...ha.ha

 
Titien FM    
 




________________________________
From: toti lamusu <toti_lam...@yahoo.com>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 16, 2009 11:40:42 AM
Subject: Re: [GM2020] Bagaimana Nasib Alat Musik Gorontalo????





ketika stq berlangsung di limboto (sekitar 2 tahun lalu) , saya sempat 
tersentak pada saat mendengarkan bunyi-bunyian/ alat musik 'bomboliyonu' yang 
dibawakan menjadi salah satu acara dalam stq tersebut .

ini menambah alat musik yang umum dikenal seperti rebana , polopalo . ternyata 
banyak hal yang belum kita kenal dalam keseharian kita .

dari perjalanan saya membawa misi kesenian atau anak-anak smu yang manggung 
dalam berbagai festival yang berlangsung di eropah , memang angklung dan 
gamelan selesai digunakan dalam pementasan , diserahkan kepada pembeli atau 
peminat di eropah , karena organizer biasanya juga sudah mengkontak/memiliki 
pembeli sebelum berangkat .dengan demikian tidak menjadi beban 'over weight' 
kalau pulang ke indonesia .

saya masih bermimpi untuk membawa misi kesenian gorontalo yang entah kapan bisa 
melanglang eropah seperti yang sudah dilakukan dengan beberapa smu di jakarta 
.dan juga membuat 'festival of life/tutumulo' menjadi sebuah kenyataan .

kita juga harus memberi penghargaan kepada bung tuturuga dan kang asep sabar 
yang sangat rajin mengangkat isu kesenian dan kebudayaan gorontalo , sementara 
yang mengaku gorontalo hanya hanyut entah dimana , bolo ma'apu juw !

salam ,

tot
salam , 
--- On Sun, 6/14/09, Tuturuga <belimbingbotol@ yahoo.com> wrote:


>From: Tuturuga <belimbingbotol@ yahoo.com>
>Subject: [GM2020] Bagaimana Nasib Alat Musik Gorontalo??? ?
>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>Date: Sunday, June 14, 2009, 5:53 AM
>
>
>Minggu, 14 Juni 2009 | 11:54 WIB
>>JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan sekolah dasar di Singapura dan Malaysia 
>>memiliki dan mempelajari alat musik tradisional asal Indonesia, yakni 
>>angklung dan gamelan.
>>Awas, Siswa Sekolah di Singapura Pun Diharuskan Belajar Angklung!
>
>>Menurut Yose Rizal Manua, dosen Institut Kesenian Jakarta, banyak sekolah di 
>>luar negeri kini memiliki alat musik tradisional asal Indonesia.
>
>>"Selain unik, alat musik tersebut memiliki makna yang kuat dan dapat 
>>dipelajari oleh mereka, sehingga sekolah di negara itu mengharuskan 
>>siswa-siswinya mempelajari lebih dalam tentang kesenian asal Indonesia," kata 
>>Yose, di Jakarta, Sabtu (13/6).
>
>>Yose menuturkan, saat berkunjung ke Singapura dan Malaysia, dia mengetahui 
>>sekitar 172 sekolah dasar di negara tersebut menyimpan alat musik angklung.
>
>>"Dan yang lebih unik lagi, sekitar 150 sekolah di negara itu juga memiliki 
>>alat musik tradisional asal Pulau Jawa yaitu gamelan lengkap," ujar Yose.
>
>>Bahkan, tambah Yose, sekolah-sekolah itu bukan hanya menyimpan alat musiknya. 
>>Mereka pun ternyata juga ingin belajar kesenian dari beberapa daerah di 
>>Indonesia.
>
>>"Karena kesenian dan alat seni asal Indonesia memiliki arti yang sangat dalam 
>>seperti halnya gong yang tidak akan dipukul atau dibunyikan sebelum 
>>waktunya," katanya. "Artinya, tidak berbicara seenaknya sendiri," ujarnya.
>
>http://edukasi. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/14/ 11545199/ awas.siswa. 
>sekolah.di. singapura. pun.diharuskan. belajar.angklung .
>
> 

   


      

Kirim email ke