Senang pak David terpilih sebagai pimpinan delegasi Indonesia. Apalagi negara 
yang dipilih adalah Australia... and lebih spesial lagi saya baca planning yg 
ada di news in beliau ke Melbourne.. Kota pelajar di Aussie.. Yang pasti saya 
berharap semoga bisa membawa perubahan lebih baik bagi pendidikan Indonesia 
khususnya Gorontalo


Kalo di Indo skarang ada program RSBI yang menggunakan bahasa Inggris sebagai 
bahasa pengantar untuk beberapa mata pelajaran tertentu, maka di Aussie ada 
juga sekolah bilingual or immersion program  yang menggunakan bahasa Indonesia 
sebagai bahasa pengantar salah satunya di  Rowville secondary College 
Melbourne.. Barangkali Pak bupati bisa meluangkan waktu untuk mengunjungi 
sekolah ini. Sebagai bahan bandingan utk pelaksanaan bilingual school program 
in Gorontalo..

Mudah2an pak bupati bisa membaca email ini.. heheheh

 
Titien FM    
 




________________________________
From: Yayu Arifin <yayujahjaari...@yahoo.co.id>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tue, May 11, 2010 6:11:23 PM
Subject: [GM2020] David Pimpin Delegasi Indonesia ke Australia; kemana UNG ?.

  
David Pimpin Delegasi Indonesia ke Australia 
Diundang Khusus Presentasi Soal Pendidikan Bermutu

LIMBOTO - Kerja keras Bupati David Bobihoe di duni pendidikan rupanya 
membuahkan hasil. Buktinya, mantan Sekda Kabgor dan Karo Humas Sulut ini 
didaulati oleh Pemerintahan Indonesia sebagai ketua Delegasi Pendidikan Bermutu 
ke Australia. Rencaanya David akan memimpin rombongan yang 
berjumlah 5 masing-masing Kepala Bagian Perencanaan Set Ditjen PMPTK 
Kementrian Pendidikan Nasional Ir Siswono Msi, Kasi Perencanaan Dit. 
Bindiklat Drs Jhon, Kasi Program Diklat Dikformal, Dit. Bindiklat Drs 
Yohan Susanto MM dan , Kasi Pengembangan karier Dit. Profesi Pendidik, 
Ditjen PMPTK, Dian Wahyuni SE, MED.

Kabaga Humas Pemkab 
Gorontalo, Syarifudin Mkes mengatalan, rencananya Bupati David akan 
berangkat tanggal 30 Mei mendatang. Agenda di Aaustralia ini menurutnya, 
menitikberatkan pada persoalan menggali pengalaman terbaik dari negara 
terbaik Australia, dalam hal Recokgnition Prior Learning (Penguatan 
Pengalaman Kerja dan Hasil belajar Guru) untuk diadopsi di Indonesia, 
dalam rangka melakukan reformasi pendidikan melalui perbaikan manajemen 
dan kinerja guru. “Termasuk akan mengunjungi lembaga-lembaga konsulat 
Jendral RI di Melbourne, Departemen Pendidikan Asustralia, Lembaga 
Trainging Guru, Kelompok Kerja Guru, sekolah Lokal, SD-SMP, Victorian 
Instute Of Teaching serta lembaga lain yang relevan dengan sertifikasi 
guru dan recognition prior learning,”jelasnya. 

Mengapa Bupati 
David yang malah terpilih? Syarifudin menjelaskan, ada beberapa alasan 
Bupati terpilih menjadi ketua delegasi yakni, Kabupaten Gorontalo pada 
Ujian Nasional Utama SMMP/MTs/SMPT mencapai kesuksessannya untuk 
kesekian kalinya, dan memposisikan diri dengan angka kelulusan terbaik 
di Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 97,29 persen, sehingga siswa yang 
harus mengulang hanya sekitar 2,71 persen, jauh lebih baik dibanding 
dengan Kabupaten/Kota lainnya, seperti halnya kelulusan Uang Nasional 
SMA/MA yang lalu. 

Selain itu juga menduduki angka kelulusan 
terbaik dengan angka kelulusan 88,89 persen.  Sehubungan masih kata 
Syafrudin, bahwa pendidikan singkat ini, diharapkan lebih menginspirasi 
dan mewarnai inovasi dan kreatifitas penyelenggaraan pendidikan di 
Indonesia, khususnya di Provinsi Gorontalo. Keikutsertaan Bupati David 
selaku ketua delegasi lanjut Syafrudin, merupakan akumulasi proses 
penilaian dari negara donor selaku mitra sektor pendidikan.  

Pertimbangan lain sebagai Ketua Delegasi Short Course Pendidikan BERMUTU ke 
Negara 
Kanguru australia tentu tidak lepas dari kecakapan pak David dalam 
mengelola dan membangun jejaring baik sifatnya di internal birokrasi 
maupun pihak-pihak lain, antara lain, Kabupaten Gorontalo dijadikan 
pusat tujuan studi banding dari 75 Kabupaten/Kota se-Indonesia dengan 
dukungan dana dari mitra negara donor, Kabgor, masuk sebagai 5 Kabupaten pilot 
project pendidikan BERMUTU di Indonesia, ketiga yakni, Daerah 
pimpinannya ini telah membangun mitra dengan 7 negara donor, serta 15 
negara donor antri membangun kerjasama dengan kabupaten Gorontalo. 

Sehingga diperlukan tataran kebijakan implementatif penyelenggaraan pendidikan 
yang lebih jelas, sistematik, rasional, dan mudah terterima oleh 
siapapun. “Apapun alasannya, pendidikan harus diprioritaskan, tanpa 
pendidikan pembentukan karakter kepribadian individu, kelompok, dan 
masyarakat akan sulit dibangun, karena ketersedian SDM yang memadai 
negara akan kuat, masyarakat mandiri dan sejahtera,”pungkas 
Syafruddin.( hmp) 

 


      

Kirim email ke