Dear All,

Setelah Buka puasa tadi dan Shalat Magrib, ternyata ada satu kejadian yang saya 
alami yang tentunya mengingatkan saya akan satu hal, kembali lagi, bukankan di 
Milist ini salah satu visi dan misi menghilangkan budaya TUTUHIYA ? dan sudah 
sepanatasnya Elnino Mohi kita hormati dan Hargai karena walau bagaimanapun 
Beliau merupakan Wakil Rakyat Gorontalo yang ada di Parlement yang harus di 
berikan Support.
Mungkin pada kesempatan ini di Bulan Suci Ramadhan Maafkan Kelancangan Saya 
Bang 
Elnino atas Tulisan saya yang kurang enak, karena itu adalah kekurangan saya 
dalam menilai Sepak terjang dan perjuangan Elnino selama ini.
Terakhir Buat teman2 Wartawan yang ada d gtlo maafkan jika ada yang kurang 
berkenan, Bu Femy pak Fery Rosyid.dll.

Saya Tahu Elnino Elnino Atiolo dp orang sederhana dan Mari kita dukung Elnino 
utk menuju ke Puncak yang lebih baik utk mengharumkan Nama Gorontalo yang kita 
cintai.

Selamat berjuang dan Berpuasa buat teman2

SAlam Merdeka.,...


Wassalam
'

TP





________________________________
From: "agung_hp...@rocketmail.com" <agung_hp...@rocketmail.com>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Sun, August 29, 2010 3:35:15 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan

  
Wey ka iki sudah jo uti sambarang 2 nhgoni ini bulan puasa kurang sama jo 
manusia ada kekurangannya ka iki co ba dulu puasa batulis
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  "Icky Polapa" <icky...@yahoo.com> 
Sender:  gorontalomaju2020@yahoogroups.com 
Date: Sun, 29 Aug 2010 07:36:25 +0000
To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
ReplyTo:  gorontalomaju2020@yahoogroups.com 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
  
Dear saudaraku
Elnino dan Syam

Sebelumnya selamat menjalankan ibadah d bulan suci ramadhan semoga amal kita 
semua di terima oleh allah swt amin,bukankah di bulan penuh berkah dan rahmat 
ini kita harus perbanyak bebrbuat kebaikan? Sebelumnya mhn maaf kepada senator 
kita yg briliant elnino mohi atas tulisan saya yg telah membuat elnino 
memberikan klarifikasi, saya berharap kritikan dr saya merupakan bagian dr 
rakyat gtlo, ada hal yg pelu di cermati bahwa roda kehidupan terus berputar 
hari 
ini kita berada di atas belum tentu kita ttp terus d atas, kehidupan kadang 
naik 
turun tinggal gmn cr menyikapinya penuh dgn rasa syukur,ingatlah kepada 
keluarga 
saudara teman kita atau tetangga kita yg saat ini tengah membutuhkan uluran 
bantuan kepada kita di saat kita memiliki kelebihan dan kedudukan apalagi kita 
telah memberikan janji tentu saja itu janji itu akan di tagih di hari kemudian 
nanti, dan jika ada meminta pertolongan kepada diri kita jika kita memiliki 
kelebihan hendaklah membantunya ibaratnya pemimpin yg membantu kepada 
rakyatnya, 
mungkin itu yg pelu saya tuliskan pada kesempatan ini dan tdk ada maksud 
menjatuhkan atau melecehakan orang tertentu semata-mata ingin melihat org lain 
tetap tersenyum dalam penderitaannya.
Kepada saudraku elnino semoga nt tetap amanah dlam mengemban tugas sebagai 
wakil 
rakyat gtlo dan tetap rendah hati sperti yg saya kenal selama ini. Saya sadar 
bahwa saya pun banyak kekurangan tp hati saya tdk bs jika ada yg mengganjal 
dalam hati saya sepanjang demi org banyak. Dan tidak ada tujuan saya utk 
mengambil keuntungan sepeserpun. Insya allah Elnino bersamna keluarga besarnya 
tetap dalam lindungan allah swt dan di berikan kekuatan dlm menjalankan tuhgas 
negara amin.
Maafkan saya saudaraku jika saya pe kata kata kurang berkenan.

Wassalam 


TP


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________

From:  Syam Sdp <syam...@rocketmail.com> 
Sender:  gorontalomaju2020@yahoogroups.com 
Date: Sun, 29 Aug 2010 14:31:37 +0800 (SGT)
To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
ReplyTo:  gorontalomaju2020@yahoogroups.com 
Subject: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
  
    bukan te elnino  yang lebay, tapi te Icky yg Alay, ana cuma curiga, ada 
stow 
yang pernah dia minta/harap pa wartawan yang jadi anggota DPD/KPU, kong tidak 
bisa dikabulkan.

so ba abab mulu karna babadiam trus, ngoceh dulu ah


terrajana

--- Pada Sab, 28/8/10, elninogorontalo <elninogoront...@yahoo.com> menulis:


>Dari: elninogorontalo <elninogoront...@yahoo.com>
>Judul: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
>Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
>Tanggal: Sabtu, 28 Agustus, 2010, 7:04 PM
>
>
>  
>Icky, audit akang ana pe kekayaan uti....baru boleh bicara. Ini soal harga 
>diri, 
>Icky.... Sengaja ana kase nama ana pe anak "Elnino Jr" supaya suatu saat dia 
>bangga deng depe papa yang "tidak jadi kaya deng gaji DPD". Ana sangat kuatir, 
>Icky, kalau pikiran macam ente ini berkembang, itu akan menjadikan ana pe 
>anak-anak dihina pada zamannya dan itu akan menutup pintu2 rejeki mereka.
>
>Saya bukan nabi, Icky uti.... Tapi alhamdulillah sejauh ini tidak gila deng 
>kesejahteraan. Thanks atas singgungannya yang berlebihan Icky waa.... Ente so 
>bikin ana jadi lebay....
>
>Bagimana kabar maituwa, Icky? Sesehati? Hehehe... 
>
>Odu'olo,
>
>Elnino
>
>--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Icky Polapa" <icky...@...> wrote:
>>
>> Artinya skg so jd anggota dpd sdh makmurr atiolo profesi wartawan d jdkan 
alat
>> Sent from my BlackBerry®
>> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>> 
>> -----Original Message-----
>> From: iqbal makmur <kaizen...@...>
>> Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
>> Date: Fri, 27 Aug 2010 11:13:30 
>> To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
>> Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
>> Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
>> 
>> Kalau wartawan bisa sejahtera pasti tidak ada yang 'loncat' jadi anggota 
>> DPD, 

>> KPU, legislatif dll..:)
>> 
>> Iqbal
>> Bulum ngantuk olo..
>> 
>> 
>> 
>>________________________________
>> From: "funcotan...@..." <funcotan...@...>
>> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
>> Sent: Sat, August 28, 2010 1:06:49 AM
>> Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
>> 
>> 
>> 
>> Ikut nimbrung ya.. Soalnya belum ngantuk.
>> 
>> Menurut saya, ada hal yang luput dari pembicaraan teman-teman wartawan yang 
>> "kebetulan" dan "tumben" kompak ngobrol dalam satu thread.
>> 
>> Persoalan yang luput adalah bagaimana wartawan sejahtera, tetapi 
>> independensi 

>> tetap berdiri tegak. 
>> 
>> 
>> Dua hal ini yang kadang dipikirkan oleh perusahaan media. Perusahaan lebih 
>> memilih mengeksplorasi keuntungan untuk perusahaan/pemilik saham dibanding 
>> utk 
>
>> pekerja. Padahal, semestinya kesejahteraan pekerja media juga mesti 
>> diutamakan. 
>>
>> Sebab, ini yang akan menentukan cita rasa news yang akan dihadirkan di 
>> publik 

>> setiap hari.
>> 
>> Kesejahteraan ini yang akan menjadi benteng ideologis pekerja media/wartwan. 
>> 
>> Kita tidak bisa tutup mata bahwa banyak wartawan yang mesti menggadaikan 
>> berita 
>>
>> dengan recehan rupiah. Kita juga agak miris dengan aktifitas recehan itu. 
>> Yang 
>
>> akhirnya kita tidak bisa menemukan karakter berita yang benar-benar "bersih".
>> 
>> Larangan terhadap pemberian THR, uang dsb sebenarnya adalah bagian dari 
>> usaha 

>> untuk "membersihkan" wartawan dari jeratan sistematis. Tetapi, akar 
>> problemnya 
>
>> bukan ia melanggar atau tidak, tetapi peluang yang senantiasa hadir setiap 
>>saat.
>> 
>> Saya sepakat dengan kekuatan ideologi dalam membentengi "dada" wartawan, 
>> tetapi 
>>
>> sindikat kejahatan yang ada disekeliling kita terlampau kuat dan bahkan 
>> melampaui kekuatan ideologi yang dikembangbiakkan.
>> 
>> Mungkin yang bisa dipikirkan kedepan bagaimana struktur kepemilikan 
>> perusahaan 
>
>> media, yang kini lebih banyak dimiliki taipan segala-galanya. Kita akui 
>> bahwa 
>>TV 
>>
>> ONE akan beritakan hal-hal yang baik ttg Bakrie. Begitu juga dengan Metro 
>> yang 
>
>> senantiasa memberi space besar bagi kampanye Nasdem. Struktur kepemilikan 
>> ini 

>> yang mestinya dikritisi secara serius.
>> 
>> Mungkin (bo cita-cita tiyali) ada dana publik yang dikumpulkan baik melalui 
>> zakat atau dengan cara apa, untuk membiayai usaha media yang dikelola secara 
>> serius oleh wartawan, yang itu dijauhkan dari struktur kepemilikan saham 
>> yang 

>> mayoritas. Tidak ada yang mayoritas, semua sama.
>> 
>> Kepemilikan bersama ini yang menjadi pengatur kesejahteraan bersama pula. 
>>Dengan 
>>
>> ini, pekerja media bukan saja pekerja, tetapi pengelola kesejahteraannya 
>> sendiri.
>> 
>> Daripada kita misalnya saling menyalahkan antar sesama pekerja media, kenapa 
>> tidak mencoba jalur alternatif yang memang terkesan agak diawang-awang.
>> 
>> 
>> Terima kasih.
>> 
>> 
>> 
>> 
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>________________________________
>> 
>> From:  Syam Sdp <syam...@...> 
>> Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com 
>> Date: Sat, 28 Aug 2010 01:36:30 +0800 (SGT)
>> To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
>> ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com 
>> Subject: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
>> 
>> hahahahahaha, berita lucu ini, hele dorang yang pos di istana wapres debo 
>> bagitu, apalagi...., tapi kalo wartawan daerah so barani babilang no untuk 
>> THR 
>
>> pemerintah apalagi amplop dari narasumber  , meski dengan   koadaan yang 
>> sorba 
>
>> momprihatinkan ini, maka sudah saatnya torang bisa berdiri dan berjalan 
>> tegak 
>>di 
>>
>> atas bumi ini (meminjam istilah le fadli)
>> 
>> kapan e, torang bisa  sombong dan bangga berjamaah seperti itu?
>> 
>> 
>> terrajana
>> 
>> --- Pada Jum, 27/8/10, rully lamusu <rullylam...@...> menulis:
>> 
>> 
>> >Dari: rully lamusu <rullylam...@...>
>> >Judul: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
>> >Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
>> >Tanggal: Jumat, 27 Agustus, 2010, 5:18 PM
>> >
>> >
>> > 
>> >Wapres Mendadak Datangi Ruang Wartawan
>> >Antara - Sabtu, 28 Agustus
>> >
>> >
>> >Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Boediono mendadak mendatangi ruang 
>> >wartawan 
>
>> >yang berada di lingkungan Istana Wapres usai buka puasa bersama jajaran 
>>pejabat 
>>
>> >dan staf Sekretariat Wapres, Jumat.
>> >"Apa keluhannya di sini," kata Wapres Boediono saat tiba di ruangan sambil 
>> >menanyakan kepada belasan wartawan yang berada di dalam ruang pers, di 
>> >Istana 
>
>> >Wapres Jakarta, Jumat.
>> >Ditanya oleh Wapres seperti itu, para wartawan pun sontak berkata "Kami 
>> >perlu 
>
>> >Wi-Fi, pak". Boediono pun tersenyum dan mengatakan akan mengupayakan 
>> >keinginan 
>>
>> >para wartawan itu.
>> >Di ruangan wartawan Istana Wapres saat ini memang belum ada jaringan 
>> >"Wi-Fi" 

>> >sehingga wartawan tidak bisa leluasa menggunakan internet untuk membuat 
>>berita.
>> >Hanya ada dua komputer yang memiliki jaringan komputer di ruangan itu dan 
>> >apabila ada liputan, tak jarang wartawan terpaksa harus rebutan dan 
>mengantri.
>> >"Nanti biar Yopie (Juru bicara Wapres.Red) yang atur ya," kata Wapres 
>> >sambil 

>> >melirik kearah juru bicaranya yang berdiri di belakang.
>> >Wapres Bodiono sebelumnya sempat menyalami seluruh wartawan yang kebetulan 
>>masih 
>>
>> >berada di ruangannya, sementara beberapa wartawan yang ikut buka puasa 
>> >bersama 
>>
>> >sudah pulang.
>> >Kunjungan Wapres tersebut boleh jadi merupakan yang pertama kali semenjak 
>> >Boediono menjabat sebagai Wapres pada Oktober 2009.
>> >Dalam kunjungan sekitar dua menit tersebut, Wapres sempat pula menanyakan 
>>apakah 
>>
>> >para wartawan sudah makan. Para wartawan pun tanpa sungkan berteriak "Sudah 
>>Pak, 
>>
>> >terima kasih," kata sejumlah wartawan.
>> >Sebelum meninggalkan ruangan wartawan, Wapres yang dikawal oleh sejumlah 
>>anggota 
>>
>> >Paspampres sempat menanyakan lagi kepada wartawan apalagi yang masih perlu 
>> >dibantu.
>> >Seorang wartawati sempat mengatakan "THR Pak". Wakil Presiden mendengar itu 
>> >hanya tersenyum dan selanjutnya meninggalkan ruangan wartawan dan kemudian 
>> >menuju mobil RI 2 untuk meninggalkan Istana Wapres.
>> >
>> >
>> >sumber : 
>>>http://id.news.yahoo.com/antr/20100827/tpl-wapres-mendadak-datangi-ruang-wartaw-cc08abe.html
>>l
>> >
>> >
>> >
>> >Debo THR ini yang doraNG bataria akan biar dimuka Wapres....Hehehehe
>> >
>> >________________________________
>> 
>> >
>> >RULLY LAMUSU
>> >GORONTALO
>> >
>> >
>> >--- Pada Jum, 27/8/10, Syam Sdp <syam...@...> menulis:
>> >
>> >
>> >>Dari: Syam Sdp <syam...@...>
>> >>Judul: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
>> >>Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
>> >>Tanggal: Jumat, 27 Agustus, 2010, 10:14 AM
>> >>
>> >>
>> >> 
>> >>semoga seminar nanti bisa menghasilkan solusi, kontri outsourcing memang 
>>harus 
>>
>> >>diperjuangkan kesejahteraannya, biar tidak ada lagi penafsiran liar 
>> >>tentang 
>>mana 
>>
>> >>amplop yang boleh diterima dan mana yang tidak.
>> >>
>> >>berjayalah jurnalis indonesia!!
>> >>
>> >>
>> >>terrajana 
>> >>
>> >>--- Pada Jum, 27/8/10, v_madjowa <v_madj...@...> menulis:
>> >>
>> >>
>> >>>Dari: v_madjowa <v_madj...@...>
>> >>>Judul: Bls: [GM2020] Re: Jangan Beri THR kepada Wartawan
>> >>>Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
>> >>>Tanggal: Jumat, 27 Agustus, 2010, 4:57 PM
>> >>>
>> >>>
>> >>> 
>> >>>Menerima bingkisan dan THR bertentangan dengan kode etik jurnalistik. 
>> >>>
>> >>>Pemberian THR telah diatur melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 4 
>>Tahun 
>>
>> >>>1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan untuk Pekerja di Perusahaan. 
>> >>>Peraturan ini berlaku untuk semua perusahaan, termasuk perusahaan media 
>> >>>atau 
>>
>> >>>pers. Jadi, THR menjadi tanggungjawab media tempat wartawan ini bekerja. 
>> >>>
>> >>>
>> >>>Apakah peraturan ini berlaku untuk kontributor di perusahaan pers? 
>> >>>Bagaimana 
>>
>> >>>hubungan kerja kontributor menurut UU Tenaga Kerja Nomor 13 Tahun 2003? 
>> >>>Kontributor media adalah sebuah jenis pekerjaan yang khas di media massa. 
>>Mereka 
>>
>> >>>direkruit sebagai penyedia informasi dalam bentuk tulisan, audio maupun 
>>visual, 
>>
>> >>>tanpa ikatan kontrak maupun hubungan kerja yang tegas dengan perusahaan 
>>pers. 
>>
>> >>>
>> >>>
>> >>>Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1431 H, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 
>> >>>menyelenggarakan seminar dengan tema Tunjangan Hari Raya (THR) untuk 
>>Kontributor 
>>
>> >>>Media, Tanggung Jawab Siapa? 
>> >>>
>> >>>
>> >>>masalah ini akan dibahas dalam seminar pada: 
>> >>>
>> >>>Hari/Tanggal : Rabu, 1 September 2010 
>> >>>Tempat : Sekretariat Federasi SP Media Independen d/a AJI Indonesia, Jl. 
>>Kembang 
>>
>> >>>Raya No.6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420
>> >>>Waktu : Pukul 15.00-18.00 (diakhiri dengan Buka Puasa) 
>> >>>
>> >>>Pembicara dalam seminar ini
>> >>>
>> >>>PEMBICARA
>> >>>1. Abdul Manan, Ketua Federasi Serikat Pekerja Media Independen
>> >>>
>> >>>Akan berbicara dari perspektif buruh media, mengapa THR penting diberikan 
>>untuk 
>>
>> >>>kontributor, dan pengalaman selama ini. Manan juga akan menyampaikan 
>> >>>kondisi 
>>
>> >>>riil para kontributor di lapangan, apa kesulitan mereka karena 
>>ketidakjelasan 
>>
>> >>>status dan jebakan pelanggaran kode etik yang jadi akibatnya.
>> >>>
>> >>>2. Winuranto Adhi, Koordinator Divisi Serikat Pekerja AJI Indonesia
>> >>>
>> >>>Akan berbicara dari perspektif advokasi pekerja dan menguraikan alasan 
>>mengapa 
>>
>> >>>kontributor media harus dinilai sebagai pekerja dengan perjanjian kerja 
>>waktu 
>>
>> >>>tidak tertentu. 
>> >>>
>> >>>
>> >>>3. Afni Jayaputra, Pemimpin Redaksi SUN TV 
>> >>>
>> >>>Akan berbicara mengenai alasan media untuk menerapkan sistem kontributor, 
>>serta 
>>
>> >>>mencarikan solusi agar kontributor tidak menjadi pekerja liar yang 
>> >>>merugikan 
>>
>> >>>medianya sendiri serta jurnalisme secara umum. 
>> >>>
>> >>>
>> >>>4. Myra Hanartani, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial Kementerian 
>> >>>Tenaga 

>> >>>Kerja. 
>> >>>
>> >>>
>> >>>Akan berbicara mengenai perspektif pemerintah dalam menyikapi masalah 
>> >>>ini, 

>> >>>alternatif solusi dan landasan hukum perburuhan yang melandasinya. 
>> >>>
>> >>>
>> >>>salam,
>> >>>
>> >>>verri
>> >>>
>> >>> 
>> >> 
>> >
>>
>
> 

 


      

Kirim email ke