Maling Berkedok Pembantu! Waspada! Itulah kata yang paling tepat dan patut diserukan kepada para majikan,
khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga yang akan atau bahkan yang sudah mempekerjakan pembantu rumah tangga (PRT). Seruan ini tentunya berkaitan erat dengan maraknya pencurian di Jakarta yang dilakukan oleh orang-orang yang berpura-pura menjadi pembantu rumah tangga beberapa bulan terakhir ini. Sejak sejumlah maling berkedok pembantu rumah tangga tersebut dibekuk oleh Polsek Metro Pulogadung, Jakarta Timur, hingga Selasa (16/4) malam, tak hentinya ibu rumah tangga yang ditemani suami berdatangan ke polsek tersebut untuk memastikan apakah ada salah satu dari 31 PRT (20 remaja putri dan 11 remaja putra) tersebut yang telah `menjarah' harta miliknya. Uniknya lagi, mereka (PRT) adalah remaja-remaja yang usianya masih berkisar 14 sampai 17 tahun yang dijaring dari empat tempat berbeda, tiga tempat di wilayah Pondok Kopi, Jakarta Timur dan satu tempat di wilayah Jatinegara karena diduga terlibat sebagai bagian dari komploton pencuri yang bermoduskan PRT. "Duh , muka polos tapi perbuatannya ," ujar Tomi, warga Pluit, Jakarta Utara, sambil menggelengkan kepalanya melihat para tersangka yang sengaja digelar di ruangan kepolisian tersebut agar lebih mudah dikenali para bekas majikannya. Menurut Kanit Resintel Polsek Metro Pulogadung, Jakarta Timur, Iptu Bambang Setyo, modus yang biasanya dilakukan oleh para tersangka adalah dengan cara berpura-pura menjadi PRT di rumah-rumah korbannya, lalu mengamati keadaan rumah. Baru kemudian melakukan aksinya setelah waktunya dianggap sudah tepat. "Nggak tentu. Ada yang baru satu malam, ada yang dua atau tiga hari atau bahkan satu minggu tinggal di rumah majikannya baru menjalankan aksinya. Namun umumnya para tersangka dalam menjalankan aksinya pada saat majikan mereka tidak ada di rumah," ujar Kanit Bambang kepada SH. Hal ini dibenarkan oleh Ibu Diyah, warga Pondok Kopi yang uang dan perhiasanya senilai Rp 15 juta habis disikat oleh dua pembantunya yang bernama Yati dan Was. Peristiwa yang dialaminya pada 7 Februari lalu itu terjadi ketika ia dan keluarganya sedang tidak di rumah. Begitu pulang, rumah didapati kosong serta lemari tempat menyimpan sejumlah uang tunai dan perhiasan di kamar tidurnya dalam keadaan rusak setelah dibongkar oleh pembantunya. "Tiga puluh tahun saya ngumpulinnya dengan susah payah, habis dalam sehari," ujar Ibu Lili, warga Rawamangun, Jakarta Timur, yang perhiasannya ludes dijarah pembantunya Yuni yang mengaku berasal dari Solo dan sudah bekerja selama 12 hari di rumahnya . "Saya sudah mulai suka dan percaya dengan dia karena nggak banyak ngomong, kerjanya rajin dan bersih. Jadi saya dan keluarga berani ninggalin rumah. Eh , sekali ditinggalin sendiri di dalam rumah perhiasan saya habis semua. Padahal pintu kamar saya kunci dengan rapat," katanya menambahkan. Menawarkan Diri Dari keterangan yang diperoleh SH dari para korban, biasanya tersangka-tersangka tersebut datang ke rumah korban dengan menawarkan diri atau dikenalkan oleh temannya sebagai pembantu rumah tangga. Umumnya mereka hanya membawa tas kecil yang berisi beberapa helai pakaian dan mengaku sudah punya pengalaman kerja sebagai pembantu. Hal ini memang ditunjukkan mereka dengan bekerja rajin tanpa banyak bicara untuk menarik simpati para majikannya. "Dia sering didatangi temannya, kadang malah diajak makan sama dia. Tapi karena kerjanya rajin, saya nggak keberatan. Waktu itu saya tidak ada di rumah, tapi anak saya ada di rumah sedang tidur-tiduran di lantai atas. Engsel pintu kamar saya dibuka dengan rapi sekali. Nggak mungkin hanya satu orang yang melakukannya, apalagi dia seorang perempuan, kecil lagi," ujar seorang korban yang tidak mau disebutkan namanya. Kanit Bambang membenarkan bahwa para tersangka tidak bekerja sendiri- sendiri, namun ada yang mengorganisir dari belakang. Ia mengatakan kemungkinan teman-temannya yang berkunjung itu adalah bagian dari team work itu yang tugasnya memonitor pekerjaan-pekerjaan temannya untuk mengetahui situasi di dalam rumah korbannya. Dugaan itu terbukti dengan ditemukannya daftar nama-nama keanggotaan tersangka dalam sebuah buku yang ditemukan pada saat penggerebekan di salah satu rumah yang biasa dijadikan para tersangka sebagai tempat mereka berkumpul dan melakukan kaderisasi anggota-anggota baru, sekaligus tempat tinggal di kawasan Jalan Basuki Rahmat Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. Selain barang-barang bukti hasil kejahatan mereka berupa perhiasan, kamera, ataupun uang tunai yang mungkin sudah mereka gunakan, juga ditemukan sebuah buku Baeat atau sumpah yang intinya berisikan sumpah setia para anggota untuk rela mengorbankan apa saja dengan tulus hati dan ikhlas demi mencapai suatu tujuan tertentu. Sumpah ini adalah syarat yang harus diucapkan oleh setiap anggota baru yang akan memasuki kelompok tersebut dan sekaligus memberikan nama baru yang bernuansa aliran kelompok tersebut.. Sumpah tersebut diperlihatkan oleh mereka dengan meneteskan air mata ketika Sujito alias Hambali dan Adam alias Daimun yang mereka percayai sebagai pembimbing spiritual, disuruh oleh Kanit Bambang untuk meminta maaf kepada mereka dengan cara mencium tangan mereka, karena kedua lelaki tersebut dianggap telah memperalat dan menyesatkan mereka (PRT). "Mereka ini semuanya masih muda-muda jadi masih sangat mudah untuk dipengaruhi dan dicekoki sesuatu yang baru. Ikatan emosional di antara mereka ini sangat kuat satu dengan yang lain. Namun kita akan terus melacak keberadaan Andi yang diduga otak dari ini semua," ujar Kanit Bambang sembari menyaksikan PRT tersebut menunduk sambil terisak-isak seolah-olah mereka tidak rela pemimpinnya menundukkan kepala dan meminta maaf kepada mereka. Terlepas dari itu semua, apa pun alasannya, perbuatan mereka dengan merugikan orang lain dengan cara mengambil barang milik orang lain tanpa persetujuan orang tersebut adalah salah demi hukum dan tidak bisa ditolerir. SH. REKOMENDASI MILIS: http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah http://groups.yahoo.com/group/relasimania http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak http://groups.yahoo.com/group/agromania http://groups.yahoo.com/group/katasibijak http://groups.yahoo.com/group/agromania http://groups.yahoo.com/group/indogitar http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu http://groups.yahoo.com/group/indowanted Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/