Berikut kami kutipkan surat pembaca titipan seorang teman. Semoga berguna.
Rabu, 5 September 2007 Hati-hati dengan Layanan First Media Kami pelanggan Kabelvision dengan nomor pelanggan 333291 (atas nama istri saya) sejak tahun 2004. Selain saluran televisi, kami juga melanggani saluran internet dari Kabelvision dengan provider Linknet. Sejak pertama berlangganan hingga saat ini kami tak bermasalah dengan pembayaran. Pembayaran selalu kami usahakan tepat waktu.sesuai peraturan. Tanggal 25 Agustus 2007 kami menerima pemberitahuan melalui surat bahwa First Media (nama baru Kabelvision, penggantian nama ini tanpa pemberitahuan lebih dulu kepada konsumen) akan migrasi ke sistem digital dimana kami diwajibkan untuk membeli decorder baru per televisi (karena di rumah kami ada 4 televisi kami harus membeli 4 decorder dengan harga per decorder Rp 250 ribu) . Kami diminta untuk bersiap-siap karena migrasi akan dilakukan tanggal 30 Agustus 2007. Oleh Ibu Widi (Sales South Branch), melalui telepon juga menawari sekalian untuk mengganti provider internet dari Linknet ke Mynet dengan alasan supaya koneksi internetnya bisa lebih cepat. Saran itu kami setujui. Tanggal 29 Agustus 2007, satu hari sebelum migrasi yang dijanjikan, kami menerima pemberitahuan dari Ibu Widi bahwa "Maaf, migrasi belum jadi dilaksanakan karena ada kesalahan teknis," sebuah kalimat yang Indonesia banget. Anehnya, migrasi tak jadi dilaksanakan tetapi koneksi internet saya di Linknet tiba-tiba mati. Setelah berulang kali kami telepon ke pihak ibu Widi (No.Telp 72784038 dan 081514797442) kami mendapat jawaban bahwa provider sudah dimigrasikan ke Mynet. Karena Mynet punya modem sendiri, maka modem yang selama ini kami gunakan diminta dicabut dan akan diganti dengan modem pinjaman dari Mynet. Tanggal 2 September 2007 petugas dari First Media datang untuk mengganti modem. Setelah modem diganti, kami sempat online selama dua jam dan sesudah itu koneksi internet kami mati total. Kami sudah berusaha menelepon pihak Customer Service (021-55777088 dan 55777788). Dari Pak Setiawan, Dharmawan, Ibu Nanik, Diandra, hingga Budiawan, jawabannya semua sama, "Ada kesalahan teknis dan hari ini akan diperbaiki!". Kelihatan sekali tak ada satu pun pihak Customer Service yang benar-benar memahami persoalan. Bahkan, ketika saya ancam akan menulis surat pembaca, mereka malah menantangnya dengan jawaban, "Silahkan!". Ketidakprofesionalan pihak First Media juga bisa dilihat dari tak ada satu pun email pengaduan kami dibalas. Bahkan Ibu Widi yang kami hubungi bersikap seolah-olah tidak tahu apa-apa. Hingga berhari-hari setelah kejadian, koneksi internet kami tak juga bisa (beginilah nasib menjadi konsumen di Indonesia). Karena bisnis kami bertumpu pada komunikasi internet, kami mengalami kerugian yang sangat besar. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terjadi kepada pembaca sekalian. RSP Pejaten, Jakarta Selatan NB: Surat pembaca ini juga akan dikirim ke berbagai media. Juga akan dirilis ke berbagai milis.