-------------------------- eGroups Sponsor -------------------------~-~>
eLerts
It's Easy. It's Fun. Best of All, it's Free!
http://click.egroups.com/1/9068/2/_/30126/_/968223249/
---------------------------------------------------------------------_->



Sudahkah anda menunaikan SOLAT ?
Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sampaikanlah pesanku biarpun 
satu ayat..."  

Untuk melanggan: Hantar email ke [EMAIL PROTECTED]
Berhenti melanggan: Hantar email ke [EMAIL PROTECTED]

Bina empayar anda di Internet!! 
http://www.netmyne.com/



Assalamualaikum,
Permasalahan Dalam Berdo'a
(posting asal oleh cikgu rahim di islah-net)

-------------------

Seseorang berkata, "Saya telah berdo'a dan meminta kepada Allah 
berulang kali, tetapi Allah tidak mengabulkan do'a saya dan tidak 
memberikan apa yang saya minta, lalu apa yang harus saya lakukan agar 
Allah mengabulkan do'a saya dan memberikan yang saya minta". 

Demikianlah kasus yang menimpa sebagian umat Islam dalam berdo'a 
kepada Allah, sehingga untuk menjawab permasalahan ini harus 
diketahui dahulu makna do'a, syarat-syaratnya dan adab-adabnya. 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim bahwa ada seorang Badui datang 
kepada Nabi shallallahu alaihi wasalam dan bertanya: "Apakah Tuhan 
itu dekat sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, ataukah 
jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya? Maka Nabi shallallahu alaihi
wasalam terdiam, dan sebagai jawabannya turunlah surat Al-Baqarah
186, yaitu: "Dan apabila  hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka 
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan 
orang yang berdo'a, apabila ia berdo'a kepada-Ku". (Al-Baqarah 186). 

Allah menjelaskan bahwa Ia akan mengabulkan do'a orang-orang yang 
berdo'a kepada-Nya. Lalu apakah sesungguhnya makna do'a itu? Para 
ulama menjelaskan bahwa do'a itu ialah permohonan (kepada Allah) 
dengan penuh ketundukkan dan kerendahan. Juga dijelaskan oleh Nabi 
shallallahu alaihi wasalam tentang syarat-syarat do'a, di antaranya 
adalah: 

1. Mencari yang halal

Allah Ta'ala tidak akan mengabulkan do'a bagi siapa saja yang 
makanannya diperoleh dengan cara haram, seperti riba, menipu,
memakan harta orang lain dengan cara batil, dan sebagainya. Dari  Abu
Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi 
wasalam bersabda: "Wahai Manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik, 
Dia tidak menerima ke-cuali yang baik, dan sesungguhnya Allah 
memerintahkan orang-orang mukmin dengan apa-apa yang diperintahkan 
oleh  para rasul. 

Maka Dia berfirman, 'Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-
baik, dan  kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha 
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.'(Al-Mukminun: 51) 

dan Dia berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman,
makan-lah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu'. 
(Al-Baqarah: 172). 

Kemudian Nabi menyebutkan: "Seorang laki-laki yang telah berkelana 
jauh dengan rambutnya yang kusut masai dan pakaian yang penuh debu, 
ia menengadahkan tangannya ke langit sambil berdo'a; 'Ya Allah, ya 
Allah', sedang makanannya dari yang haram, pakaiannya dari yang 
haram, dan dibesarkan dengan makanan haram, bagaimana Allah akan 
mengabulkan do'anya itu". (HR  Muslim). 

2. Dengan keyakinan yang pasti

Maksudnya hendaklah di dalam berdo'a memiliki keyakinan yang pasti 
tanpa keraguan sedikitpun bahwa do'anya akan dikabulkan oleh Allah 
dengan kekuasaan-Nya. Dari Abu Harairah radhiallahuanhu bahwa 
Rasulullah shallallahu alaihi wasalam ber-sabda: "Janganlah salah 
seorang dari kamu  mengatakan; 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau 
menghendaki, rahmatilah aku jika Engkau  menghendaki', tetap
hendaklah berkeinginan kuat dalam permohonannya itu karena 
sesungguhnya  Allah tiada sesuatu pun yang memaksa-Nya untuk berbuat 
sesuatu." (HR. Abu Daud) 

3.Tidak meminta sesuatu yang tidak masuk akal.

Tidak dibenarkan apabila seseorang meminta sesuatu yang mustahil atau 
sesuatu di luar tabiat  manusia, seperti ingin memiliki / menguasai 
seluruh bumi, ingin menjadi orang yang paling kuat di atas bumi ini, 
mendo'akan kejelekan bagi orang lain, dan sebagainya, sebab hal itu 
dilarang oleh  Rasulullah shallallahu alaihi wasalam . 

Sebagai tambahan renungan marilah kita cermati satu riwayat bahwa 
pada suatu saat ada seorang  laki-laki bertanya kepada Ibrahim bin 
Adham, "Wahai Syaikh, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an, artinya: 
"Berdo'alah kamu kepada-Ku, niscaya Ku-kabulkan do'amu itu". 

Maka aku senantiasa berdo'a kepada Allah, tetapi mengapa do'a saya 
tidak dikabulkan oleh Allah?

Ibrahim berkata: "Itu disebabkan lima perkara, yaitu: 

Pertama, kamu mengenal Allah tetapi kamu tidak menunaikan hak-Nya. 

Kedua , kamu membaca Al-Qur'an tetapi kamu tidak melaksanakan apa 
yang ada di dalamnya. 

Ketiga, kamu mengatakan mencintai Rasulullah shallallahu alaihi 
wasalam tetapi sunnah-nya kamu  tinggalkan. 

Keempat, kamu mengatakan kami melaknati iblis tapi kamu 
mengikutinya. 

Kelima, kamu tidak memperhatikan aib pada dirimu karena disibukkan 
mencari aib orang lain".
(Mukhtashar Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlihi). 

Adapun adab-adab berdo'a banyak sekali di antaranya adalah: 

1. Berdo'a dengan memilih waktu-waktu yang memiliki keutamaan 
seperti pada hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jum'at, sepertiga 
terakhir dari malam hari, waktu sahur, ketika sedang sujud, ketika 
turun hujan, antara adzan dan iqamat, saat mulai pertempuran, 
dalam ketakutan, atau  sedang beriba hati, dan sebagainya. 

2. Shalat dan bertaubat setelah selesai shalat, karena tidak akan 
dikabul-kan do'a orang yang  meninggalkan shalat dan melakukan 
dosa-dosa besar walaupun ia berdo'a sedang ia terus  menerus
melakukan perbuatan yang dilarang tersebut. 

3. Termasuk adab berdo'a adalah dengan menghadap kiblat. Adapun 
tatkala ada orang yang  mengatakan bahwa dirinya telah berdo'a tetapi 
do'anya tidak dikabulkan, maka jawabannya sebagaimana yang disebutkan 
oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Aqidah Al-Wasathiyah dan juga 
disebutkan dalam Aqidah Ath-Thahawiyah dengan kesimpulan sebagai 
berikut: 

* Tergesa-gesa ingin dikabulkan do'anya. 

Banyak sekali terjadi di tengah-tengah masyarakat seseorang berhenti 
dari berdo'a dengan alasan  telah berdo'a berkali-kali tetapi do'anya 
tidak terkabul, padahal justru dari pikiran itulah menjadi sebab 
tidak terkabulnya do'a. Rasulullah shallallahu alaihi wasalam 
bersabda: 

"Tentu do'a seseorang akan dikabulkan oleh Allah, selama orang itu 
tidak terburu-buru (ingin dikabulkan), yaitu dengan mengatakan; "Saya 
telah berdo'a tetapi do'a itu tidak juga dikabulkan Tuhan !" (Mutafak 
'Alaih). 

Berkata Umar bin Al-Khathab: "Saya tidak terlalu mementingkan 
terkabulnya do'a tetapi yang terpenting bagiku adalah do'a itu 
(adalah ibadah) sehingga apabila kepentinganku adalah berdo'a
maka ijabahnya akan mengikutinya". Jadi sekalipun seseorang tidak 
terkabulkan do'anya  sebenarnya orang tersebut telah mendapatkan 
pahala di sisi Allah, dan kelak do'a yang belum terkabul tersebut 
akan menjadi syafa'at bagi pemiliknya. 

* Meminta sesuatu yang tidak mendatangkan maslahat. 

Allah Ta'ala Mahatahu akan maslahat dan madharat dari apa yang akan 
diberikan kepada  hamba-Nya, dan sebagian dari kebijaksanaan Allah 
adalah tidak dikabulkannya do'a yang tidak  mendatangkan maslahat 
bahkan mendatangkan madharat, misalnya orang yang berdo'a agar anak
perempuannya diperistri oleh orang yang kaya raya dengan maksud ia 
akan mendapat-kan rizki (harta) darinya, sedang ia tidak tahu hal itu 
akan mendatangkan maslahat atau tidak. Nabi shallallahu alaihi
wasalam bersabda: "Tidaklah seorang muslim di atas bumi ini berdo'a 
kepada Allah dengan suatu do'a melainkan do'anya tersebut akan
dikabulkannya, atau dihindarkan orang  itu dari bahaya sebanding 
dengan apa yang dimintanya, selama do'a itu tidak mengandung dosa  
atau bermaksud hendak memutuskan silaturrahim". Salah seorang sahabat 
bertanya:  

"Kalau bagitu  kami memperbanyak do'a (permohonan)!" Nabi shallallahu 
alaihi wasalam bersabda: "Allah lebih banyak lagi (dalam 
mengabulkannya)". (HR. At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Hakim). 

* Tidak terkabulnya permintaan atau do'a seseorang disebabkan Allah 
tidak menghendaki  hal tersebut. 

Tetapi tidak terkabulnya do'a tersebut tidak menghilangkan manfaat 
dari do'a itu, karena seseorang  yang berdo'a sekalipun do'anya tidak 
dikabulkan, sesungguhnya ia tetap diberi pahala oleh Allah atas 
do'anya tersebut. Disebutkan oleh beberapa ulama bahwa ada kalanya 
Allah akan menunda  terkabulnya do'a pada hari kiamat sebagai syafaat 
bagi pemiliknya. 

Begitu juga Allah melarang do'a kejelekan bagi dirinya dan orang 
lain sekalipun seorang bapak atau ibu yang mendo'akan kejelekan 
kepada anaknya sewaktu marah, karena Rasulullah mengkhawatirkan do'a 
itu bertepatan dengan waktu dimana pada saat itu Allah menerima atau
mengabulkan do'a dari hamba-Nya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 
alaihi wasalam :

"Janganlah kamu berdo'a buruk terhadap dirimu, begitupun terhadap 
anak-anakmu, dan terhadap harta bendamu, Jangan sampai nanti do'amu 
itu bertepatan dengan suatu saat dimana Allah sedang memenuhi 
permohonan, hingga do'a burukmu itu benar-benar terkabul". (HR 
Muslim). 


Agus Effendi (Al-Sofwah)



Sudahkah anda menunaikan SOLAT ?
Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sampaikanlah pesanku biarpun 
satu ayat..."  

Untuk melanggan: Hantar email ke [EMAIL PROTECTED]
Berhenti melanggan: Hantar email ke [EMAIL PROTECTED]

Bina empayar anda di Internet!! 
http://www.netmyne.com/






Kirim email ke