e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 4 Februari 2018
Bacaan : Kisah Para Rasul 5:1-11
Setahun: Imamat 9-10
Nats: Tetapi Petrus berkata, "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?" (Kisah Para Rasul 5:3)

Renungan:

MEMBERI MALAH DIHUKUM

Pertama kali membaca kisah Ananias dan Safira, dulu, saya merasa bingung.
Mengapa mereka seolah dipaksa menyerahkan seluruh hasil penjualan tanah
mereka? Bukankah itu adalah hak mereka? Bukankah mereka berhak untuk
memberikan sejumlah yang mereka inginkan saja?

Setelah makin mempelajari kisah ini, saya pun makin mengerti. Tampaknya,
pasangan ini ingin meneladani tindakan jemaat lain, misalnya Barnabas,
dengan menjual hartanya lalu uangnya diserahkan untuk dipakai para rasul
dalam pelayanan di tengah jemaat mula-mula (Kis. 4:34-37). Masalahnya,
mereka punya motivasi yang keliru. Mereka ingin dikenal sebagai dermawan
dengan berjanji memberikan seluruh hasil penjualan tanah itu. Namun mereka
berdusta. Mereka menyimpan sebagian uangnya, tetapi mengaku memberikan
seluruhnya. Mereka ingin mendapatkan pujian dari jemaat lain. Mereka lupa
bahwa Tuhan mahatahu dan melihat perbuatan mereka. Akibatnya, bukannya
mendapat pujian, mereka justru dihukum karena mempermainkan Tuhan.

Banyak ayat Alkitab yang mendorong kita memberi apa yang kita punya untuk
mendukung pelayanan di antara umat Tuhan, juga untuk menolong siapa saja
yang memerlukan. Tuhan ingin agar kita memberi dengan rela dan sukacita,
sebagai buah iman kita kepada Tuhan, bukan untuk mencari pujian di mata
manusia, atau dengan motif-motif lain yang keliru. Belajarlah dari Ananias
dan Safira, agar kita jangan justru mendapatkan hukuman setelah
mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. --HT/www.renunganharian.net

TUHAN TIDAK PERNAH "SILAU" DENGAN JUMLAH PEMBERIAN KITA, DIA LEBIH PEDULI
ALASAN KITA MEMBERI.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2018/02/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2018/02/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+5:1-11

Kisah Para Rasul 5:1-11

 1  Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira
menjual sebidang tanah.
 2  Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu
dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
 3  Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?
 4  Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan
setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau
merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia,
tetapi mendustai Allah."
 5  Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya.
Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
 6  Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu,
mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
 7  Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak
tahu apa yang telah terjadi.
 8  Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah
tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
 9  Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?
Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan
mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
10  Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan
putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia
sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping
suaminya.
11  Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar
hal itu.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Imamat+9-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+9-10

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari
penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian� tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian� milik Yayasan Gloria -- Copyright � 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian�?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kirim email ke