e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 8 Maret 2018
Ayat SH: Markus 12:28-34

Judul: Pertanyaan Sang Ahli Taurat

Kesan apakah yang terlintas di benak Anda ketika mendengar frasa "ahli
Taurat"? Negatifkah? Kesan tersebut tak terlalu salah. Para ahli Taurat
sering bentrok dengan Yesus. Mereka acap menempatkan diri sebagai oposan.
Apa saja yang dilakukan Yesus selalu dicari kesalahannya. Mereka juga
berusaha menjatuhkan Yesus dengan berbagai pertanyaan jebakan.

Ahli Taurat yang dicatat dalam Markus 12:28-34 ini berbeda. Penulis tidak
memberitahukan namanya. Ketiadaan nama mungkin memang disengaja mengingat
hubungan yang kurang baik tadi. Yang penting adalah bukan penyanyinya,
tetapi apa yang dinyanyikannya!

Berbeda dari kalangannya, ahli Taurat itu mengakui Yesus sebagai
narasumber. Pengakuan itu menjadi begitu penting dan bermakna. Tanpa
pengakuan, pertanyaan yang diajukan akan terkesan tidak tulus atau sekadar
mengukur kepandaian orang.

Bisa jadi, dia sedang bergumul dengan begitu banyaknya perintah Taurat yang
harus ditaati-ada 613 aturan! Pertanyaannya: mana yang paling utama?

Ahli Taurat itu, meski bergelar ahli ternyata masih mau bertanya. Dia tak
malu bertanya. Pertanyaannya memang tidak mengada-ada. Dia juga tidak
sedang menguji kepandaian Yesus. Yesus menjawab dengan mengutip Ulangan
6:4-5.

Ahli Taurat itu mengamini jawaban Yesus. Mungkin dia sudah menduga jawaban
tersebut. Tetapi, dia sendiri merasa tidak memiliki wewenang untuk
mengatakannya sebagai hukum yang terutama. Dia mengakui bahwa Yesus
mempunyai wewenang yang lebih tinggi. Karena itulah, dia kemudian menyapa
Yesus sebagai "Guru".

Yesus memperkenalkan Allah sebagai Pribadi yang mengasihi. Karena itu,
manusia pun dipanggil untuk mengasihi-Nya. Dan mengasihi Allah berbanding
lurus dengan mengasihi manusia. Artinya, semakin seseorang mengasihi Allah,
dia akan semakin mengasihi manusia. Mungkinkah mengasihi Allah yang tidak
kelihatan, kalau dia tidak menaruh kasih kepada manusia yang kelihatan? [YM]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/03/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+12:28-34
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+12:28-34

Markus 12:28-34

28  Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki
bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada
orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling
utama?"
29  Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
30  Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
31  Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
32  Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar
kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
33  Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian
dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri
sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban
sembelihan."
34  Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata
kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak
berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-5617769-4286987.8e117bcc5e94cfd59ad540bffaa39...@hub.xc.org

Kirim email ke