e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 2 Juli 2018
Ayat SH: Kejadian 31:22-42

Judul: Bukalah Topeng Kita

Kalau benci sudah meraja, maka kita akan mati rasa. Setiap kebaikan akan
kita nilai sebagai keburukan. Kedengkian itu membutakan, sehingga mata hati
tidak bisa melihat kebajikan.

Niat hati orang seperti ini hanyalah mencari-cari cacat orang lain. Dia
suka mengorek kesalahan. Tentu ini sebuah perangai yang buruk.

Jelas saja, tak ada orang mau terlihat seperti ini. Untuk menutupinya,
topeng dijadikan sebagai tameng.

Coba kita perhatikan sikap Laban. Kemarahannya memuncak saat mendengar
Yakub meninggalkannya. Ia, bersama sanak saudaranya, langsung segera
mengejar (23).

Setelah bertemu dengan Yakub, putri, dan cucu-cucunya, ia berpura-pura
bijaksana agar terlihat sebagai orang tua yang baik. Laban menyatakan
ketulusannya. Ia tidak mau melakukan hal yang jahat kepadam menantunya
(29). Niatnya, sebagai orangtua, ingin mengantar kepergian Yakub dengan
sukacita dan mencium anak cucunya (27-28).

Sayang, semua itu hanya ucapan di bibir berbalut topeng kemunafikan. Tujuan
Laban mengejar Yakub sebenarnya hanya ingin meluapkan kemarahan. Lalu, ia
berpura-pura kehilangan anak perempuan dan cucunya. Sesungguhnya, ia lebih
merasa kehilangan harta dan dewanya (patung 'terafim') yang dicuri Rahel
(34). Itulah yang membangkitkan amarahnya. Dia merasa tertipu.

Pendeknya, Laban menuding Yakub sebagai menantu yang tidak tahu diri.
Tuduhan itu mengakibatkan kebaikan Yakub bertahun-tahun serasa sirna tak
berguna. Panas setahun dihapus hujan sehari.

Kadang, kita juga bersikap munafik. Kita seolah bermurah hati, padahal
maunya ingin dipuji. Kita mencoba menutupi watak asli hanya untuk
kehormatan diri. Kepura-puraan seperti ini, pastilah dibenci Tuhan. Di
sinilah kita diajak hidup dalam kejujuran, tanpa kemunafikan.

Bukalah topeng kita. Perlihatkan wajah kejujuran, kebaikan, kekudusan,
sukacita, dan kasih yang sejati. Karena inilah yang dikehendaki-Nya.

Doa: Tuhan ajarilah kami untuk tidak munafik. [SP]



e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/07/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+31:22-42
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+31:22-42

Kejadian 31:22-42

22  Ketika pada hari ketiga dikabarkan kepada Laban, bahwa Yakub telah lari,
23  dibawanyalah sanak saudaranya bersama-sama, dikejarnya Yakub tujuh hari
perjalanan jauhnya, lalu ia dapat menyusulnya di pegunungan Gilead.
24  Pada waktu malam datanglah Allah dalam suatu mimpi kepada Laban, orang
Aram itu, serta berfirman kepadanya: "Jagalah baik-baik, supaya engkau
jangan mengatai Yakub dengan sepatah katapun."
25  Ketika Laban sampai kepada Yakub, --Yakub telah memasang kemahnya di
pegunungan, juga Laban dengan sanak saudaranya telah memasang kemahnya di
pegunungan Gilead--
26  berkatalah Laban kepada Yakub: "Apakah yang kauperbuat ini, maka engkau
mengakali aku dan mengangkut anak-anakku perempuan sebagai orang tawanan?
27  Mengapa engkau lari diam-diam dan mengakali aku? Mengapa engkau tidak
memberitahu kepadaku, supaya aku menghantarkan engkau dengan sukacita dan
nyanyian dengan rebana dan kecapi?
28  Lagipula engkau tidak memberikan aku kesempatan untuk mencium
cucu-cucuku laki-laki dan anak-anakku perempuan. Memang bodoh perbuatanmu
itu.
29  Aku ini berkuasa untuk berbuat jahat kepadamu, tetapi Allah ayahmu
telah berfirman kepadaku tadi malam: Jagalah baik-baik, jangan engkau
mengatai Yakub dengan sepatah katapun.
30  Maka sekarang, kalau memang engkau harus pergi, semata-mata karena
sangat rindu ke rumah ayahmu, mengapa engkau mencuri dewa-dewaku?"
31  Lalu Yakub menjawab Laban: "Aku takut, karena pikirku, jangan-jangan
engkau merampas anak-anakmu itu dari padaku.
32  Tetapi pada siapa engkau menemui dewa-dewamu itu, janganlah ia hidup
lagi. Periksalah di depan saudara-saudara kita segala barang yang ada
padaku dan ambillah barangmu." Sebab Yakub tidak tahu, bahwa Rahel yang
mencuri terafim itu.
33  Lalu masuklah Laban ke dalam kemah Yakub dan ke dalam kemah Lea dan ke
dalam kemah kedua budak perempuan itu, tetapi terafim itu tidak ditemuinya.
Setelah keluar dari kemah Lea, ia masuk ke dalam kemah Rahel.
34  Tetapi Rahel telah mengambil terafim itu dan memasukkannya ke dalam
pelana untanya, dan duduk di atasnya. Laban menggeledah seluruh kemah itu,
tetapi terafim itu tidak ditemuinya.
35  Lalu kata Rahel kepada ayahnya: "Janganlah bapa marah, karena aku tidak
dapat bangun berdiri di depanmu, sebab aku sedang haid." Dan Laban mencari
dengan teliti, tetapi ia tidak menemui terafim itu.
36  Lalu hati Yakub panas dan ia bertengkar dengan Laban. Ia berkata kepada
Laban: "Apakah kesalahanku, apakah dosaku, maka engkau memburu aku sehebat
itu?
37  Engkau telah menggeledah segala barangku, sekarang apakah yang kautemui
dari segala barang rumahmu? Letakkanlah di sini di depan saudara-saudaraku
dan saudara-saudaramu, supaya mereka mengadili antara kita berdua.
38  Selama dua puluh tahun ini aku bersama-sama dengan engkau; domba dan
kambing betinamu tidak pernah keguguran dan jantan dari kambing dombamu
tidak pernah kumakan.
39  Yang diterkam oleh binatang buas tidak pernah kubawa kepadamu, aku
sendiri yang menggantinya; yang dicuri orang, baik waktu siang, baik waktu
malam, selalu engkau tuntut dari padaku.
40  Aku dimakan panas hari waktu siang dan kedinginan waktu malam, dan
mataku jauh dari pada tertidur.
41  Selama dua puluh tahun ini aku di rumahmu; aku telah bekerja padamu
empat belas tahun lamanya untuk mendapat kedua anakmu dan enam tahun untuk
mendapat ternakmu, dan engkau telah sepuluh kali mengubah upahku.
42  Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan Yang Disegani oleh Ishak
tidak menyertai aku, tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan
tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan
Allah dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-5662603-4286987.8e117bcc5e94cfd59ad540bffaa39...@hub.xc.org

Kirim email ke