e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 15 Agustus 2019
Ayat SH: 1 Samuel 13:1-22

Judul: Melihat ke Atas

Ketika hidup menekan berat, pengharapan mulai goyah, apa yang harus
dilakukan? Tetap taat dan percaya kepada Allah atau mengambil dan
menjalankan keputusan sendiri tanpa menghiraukan Allah?

Suasana seperti inilah yang dialami Saul dan bangsa Israel dalam menghadapi
bangsa Filistin. Jumlah pasukan Filistin dengan kekuatan yang luar biasa
(5) dibandingkan dengan Israel (2) adalah tidak setara. Tidak heran jika
Saul dan pasukannya mengalami ketakutan yang luar biasa (6-7). Samuel yang
ditunggu-tunggu juga tak kunjung tiba di tempat (8). Oleh karena itu, Saul
memutuskan untuk mengambil solusi sendiri dengan melakukan kurban bakaran
tanpa Samuel (9). Setelah itu, Samuel tiba dan marah dengan apa yang telah
dilakukan Saul karena ia tidak taat pada Allah (11, 13). Saul membuat
alasan demi alasan untuk membenarkan tindakannya (11-12). Samuel pun
memberitahukan kepada Saul konsekuensi tindakannya, yaitu kerajaanya tidak
akan tetap karena Allah akan menggantinya dengan seseorang yang berkenan di
hati-Nya untuk menjadi raja atas umat-Nya (14).

Kita mungkin merasa sulit untuk memahami konsekuensi yang harus ditanggung
oleh Saul. Bukankah Samuel tidak kunjung tiba dan keadaan sudah sangat
mendesak? Bukankah Saul sebagai seorang pemimpin harus mengambil keputusan?
Hal hakiki yang terlupakan oleh Saul adalah melihat ke atas -senantiasa
datang dan taat pada Allah dalam menghadapi apa pun. Melihat ke atas dan
sabar menanti jawaban menjadi kegagalan Saul yang krusial.

Bukankah kita pun sering bertindak seperti Saul ketika diperhadapkan pada
berbagai masalah kehidupan? Pengharapan kepada-Nya mulai memudar dan
ketaatan mulai hilang. Kemudian kita menempuh jalan sendiri. Masihkah kita
sanggup untuk melihat ke atas? Yakinlah bahwa Allah melihat dan mengetahui
apa yang kita hadapi dan Ia tidak akan meninggalkan anak-anak-Nya. Ia akan
segera bertindak.

Doa: Tuhan, mampukan kami untuk selalu menaati-Mu setiap saat agar kami
hidup diperkenan bagi-Mu [Rud]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/08/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+13:1-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+13:1-22

1 Samuel 13:1-22

 1  Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia
memerintah atas Israel.
 2  Saul memilih tiga ribu orang dari antara orang Israel; dua ribu orang
ada bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan di pegunungan Betel, sedang
seribu orang ada bersama-sama dengan Yonatan di Gibea Benyamin, tetapi
selebihnya dari rakyat itu disuruhnya pulang, masing-masing ke kemahnya.
 3  Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di
Geba; dan hal itu terdengar oleh orang Filistin. Karena itu Saul menyuruh
meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya: "Biarlah orang Ibrani
mendengarnya."
 4  Demikianlah seluruh orang Israel mendengar kabar, bahwa Saul telah
memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin dan dengan demikian orang
Israel dibenci oleh orang Filistin. Kemudian dikerahkanlah rakyat itu untuk
mengikuti Saul ke Gilgal.
 5  Adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang
Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan
pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut mereka bergerak maju dan
berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen.
 6  Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit--sebab rakyat
memang terdesak--maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit
batu, liang batu dan perigi;
 7  malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju
tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat
mengikutinya dengan gemetar.
 8  Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel.
Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu
berserak-serak meninggalkan dia.
 9  Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban
keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
10  Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah
Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
11  Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena
aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak
datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah
berkumpul di Mikhmas,
12  maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di
Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku
memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
13  Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti
perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya
TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
14  Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih
seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja
atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN
kepadamu."
15  Kemudian berangkatlah Samuel dan pergi dari Gilgal ke Gibea Benyamin.
Tetapi Saul memeriksa barisan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu:
kira-kira enam ratus orang banyaknya.
16  Saul dan Yonatan, anaknya, dan rakyat yang ada bersama-sama dengan
mereka, tinggal di Geba-Benyamin, sedang orang Filistin berkemah di Mikhmas.
17  Maka keluarlah orang-orang penjarah dari perkemahan orang Filistin
dalam tiga gerombolan: gerombolan yang satu mengambil jalan ke Ofra, ke
daerah Syual;
18  gerombolan yang kedua mengambil jalan ke Bet-Horon, dan gerombolan yang
satu lagi mengambil jalan ke perbatasan yang menghadap ke lembah Zeboim
arah ke padang gurun.
19  Seorang tukang besi tidak terdapat di seluruh negeri Israel, sebab
orang Filistin berkata: "Jangan-jangan orang Ibrani membuat pedang atau
tombak."
20  Jadi semua orang Israel harus pergi kepada orang Filistin untuk
mengasah mata bajaknya, beliungnya, kapaknya atau aritnya masing-masing--
21  adapun bayarannya ialah dua pertiga syikal untuk mata bajak dan
beliung, dan sepertiga syikal untuk mengasah kapak dan untuk memasang kusa--
22  sehingga pada hari pertempuran itu sebilah pedang atau lembingpun tidak
terdapat pada seluruh rakyat yang ada bersama Saul dan Yonatan. Tetapi Saul
dan Yonatan, anaknya itu, masih mempunyainya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-5790859-4286987.8e117bcc5e94cfd59ad540bffaa39...@hub.xc.org

Kirim email ke