e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 23 Februari 2024
Ayat SH: Markus 10:17-27

Judul: Kepuasan Rohani

Berita tentang mukjizat dan pengajaran Yesus telah tersebar luas. Banyak
orang ingin bertanya jawab dengan-Nya, termasuk seorang kaya.

Injil Markus mencatat bahwa orang kaya itu seorang yang taat (19-20).
Namun, di hadapan Yesus masih ada yang kurang sehingga Yesus memintanya
untuk menjual dan membagikan semua harta miliknya (21). Permintaan ini
membuatnya berduka, ia pergi dengan hati yang sedih (22). Dari kisah ini,
Yesus memperlihatkan betapa sukarnya orang kaya dan taat untuk masuk ke
Kerajaan Allah, jika bukan karena Allah (23-27).

Orang kaya itu seorang yang berhasil secara luar biasa. Ia berkelimpahan
harta, namun juga saleh. Kemungkinan besar ia berharap bahwa Yesus akan
menjawab bahwa hidupnya sudah sempurna. Ia menyangka bahwa jawaban Yesus
akan menjadi kepuasan rohani di dalam batinnya karena ia telah berupaya
sungguh-sungguh untuk taat kepada hukum Taurat.

Namun, nyatanya, Yesus tak ingin orang kaya itu berpuas diri. Yesus
menantangnya untuk mengikut Tuhan tanpa harta.

Peristiwa ini memberi peringatan bahwa kepuasan rohani pada hal-hal yang
kurang tepat dapat terjadi juga pada kita. Dalam batin kita berkata, "Sudah
cukup banyak yang kulakukan untuk gereja dan pelayanan. Saya rajin ke
gereja dan saya cukup dermawan." Semua terlihat sangat baik, bahkan
sempurna.

Apakah kita sedang terjebak dalam kepuasan rohani seperti ini? Apa respons
kita jika permintaan yang sama diberikan Tuhan kepada kita? Mungkin beragam
keraguan muncul. "Mau makan apa nanti? Bagaimana dengan biaya sekolah anak
saya? Bagaimana dengan hari tua saya?"

Ternyata dalam kita mengikut Tuhan, Dia selalu menghendaki supaya kita
makin terikat pada-Nya, bukan pada harta atau kepuasan rohani. Marilah kita
selalu merendahkan diri dan bukan berpuas rohani. Karena ada banyak hal
yang masih perlu dibereskan dalam diri kita, mari kita belajar untuk makin
rela berkarya bagi Tuhan, supaya kita menjadi makin tulus, makin dewasa,
dan makin murah hati untuk berbagi kepada sesama. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/02/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+10:17-27
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+10:17-27

Markus 10:17-27

17  Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah
seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia
bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup
yang kekal?"
18  Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik
selain dari pada Allah saja.
19  Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan
berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi
hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
20  Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti
sejak masa mudaku."
21  Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata
kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang
kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan
beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
22  Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih,
sebab banyak hartanya.
23  Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata
kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam
Kerajaan Allah."
24  Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus
menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan
Allah.
25  Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya
masuk ke dalam Kerajaan Allah."
26  Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika
demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
27  Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak
mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah
mungkin bagi Allah."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12514325-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

Kirim email ke