e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 15 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 6:9-20

Judul: Pengharapan Adalah Sauh yang Kuat

Sauh (jangkar) pada kapal besar bisa mencapai 20 ton beratnya dan
membutuhkan rantai dengan panjang ratusan meter. Demi keamanan dan
keselamatan, jangkar wajib ada sebagai kelengkapan kapal.

Walau dalam pasal-pasal sebelumnya penulis Surat Ibrani telah menegur
dengan keras tentang kehidupan jemaat, namun di bagian ini penulis
mendorong agar jemaat tetap berpegang teguh pada pengharapan dalam Kristus.
Jangkar pengharapan sangat dibutuhkan oleh umat yang saat itu mengalami
penganiayaan dan penderitaan.

Penulis menguak sisi kelebihan dari orang Ibrani. Mereka memperhitungkan,
memedulikan, mengasihi, melihat, dan mendukung pelayanan orang-orang kudus
(9-10). Selain itu, penulis menegaskan agar umat berpegang pada pengharapan
sebagai suatu milik yang pasti (11). Abraham, nenek moyang mereka adalah
contoh dalam berharap kepada janji Allah (13-17). Sebab, Allah tidak
berubah-ubah dan tidak berdusta (18-20).

Bagian ini mendorong agar orang Ibrani tetap berpegang teguh pada
pengharapan di dalam Kristus. Dalam setiap penderitaan dan penganiayaan,
umat tidak berputus asa dan tetap setia kepada Kristus. Pengharapan di
dalam Kristus digambarkan seperti nilai pengharapan Abraham yang menanti
dengan sabar janji Allah. Puluhan tahun Abraham menantikan janji keturunan,
ia setia menanti dan terus berharap kepada Allah.

Pergumulan dan penderitaan memang dapat membuat iman kita goyah sehingga
kita mempertanyakan kehadiran dan kasih Allah. Terkadang di tengah
kebimbangan, hadir banyak tawaran yang dapat menggoyahkan iman kita.

Firman Allah mengajar kita untuk tetap berharap kepada-Nya apa pun keadaan
yang harus kita jalani. Pengharapan adalah sauh (jangkar) yang dapat
menyelamatkan kita dari gelombang badai kehidupan yang menerjang kita.

Marilah kita terus berharap kepada Allah. Janganlah kita putus asa walaupun
sepertinya air mata dan kepedihan tak kunjung usai. Berharaplah selalu
karena Allah kita setia dan tidak akan pernah berdusta. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+6:9-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+6:9-20

Ibrani 6:9-20

 9  Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata
demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih
baik, yang mengandung keselamatan.
10  Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan
kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada
orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.
11  Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan
yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai
pada akhirnya,
12  agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka
yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan
Allah.
13  Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah
demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari
pada-Nya,
14  kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan
akan membuat engkau sangat banyak."
15  Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang
dijanjikan kepadanya.
16  Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu
menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan.
17  Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji
itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,
18  supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah
tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan
yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
19  Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang
telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
20  di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia,
menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-15925737-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

Kirim email ke