40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SABTU, 12 MEI 2018

SEBUAH DESA YANG MENERIMA KRISTUS

Hanya Sesaat Setelah Hendak Membunuh Para Penerjemah Alkitab, Desa Ini Justru 
Menerima Kristus

“Seluruh desa mengelilingi kami dengan pedang yang teracung,” Mathew 
mengingatnya, “semua berteriak, 'Penggal kepala mereka! Penggal kepala mereka!'”

Ketika Mathew dan Susan Varghese memulai pekerjaan penerjemahan Alkitab di 
sebuah desa suku yang kecil di India sebelah utara, sebagian besar penduduk 
Hindu dengan cepat menerima mereka. Orang-orang beranggapan bahwa suami-istri 
Varghese adalah para ahli linguistik yang mempelajari bahasa lokal dan menerima 
mereka tanpa keraguan.

Akan tetapi, setelah mempelajari bahasa itu, saat Mathew dan Susan benar-benar 
memulai proses penerjemahan Alkitab, orang-orang menjadi lebih penasaran dengan 
pekerjaan mereka. Tidak lama, suami istri Varghese pun menjadi fokus perhatian. 
Pertanyaan-pertanyaan pun bermunculan. Ketika suami istri Varghese berusaha 
untuk memberikan jawaban, mereka tentu saja menceritakan iman mereka kepada 
Kristus. Segera, tujuh orang diselamatkan.

“Sampai waktu itu,” Mathew berkata, “semua orang mengira kami hanya ahli 
linguistik yang sedang mempelajari bahasa.” Namun, ketika beberapa orang Hindu 
radikal menyadari suami istri Varghese juga 'menarik masuk ke agama mereka', 
akibatnya menjadi buruk.

“Seluruh desa mengelilingi kami dengan pedang yang teracung,” ingat Mathew, 
“semua berteriak, ‘Penggal kepala mereka! Penggal kepala mereka!'” Dengan hanya 
Susan dan saya yang berada di tengah-tengah, seluruh desa berteriak sepakat.

“Mereka berkata, ‘Orang-orang ini telah menjadi duri dalam daging di desa. Dan, 
duri ini harus dibuang!’"

“Saya mengangkat kedua tangan saya,” lanjut Mathew, “dan saya berkata, ‘Kalian 
bisa memenggal kepala kami, kalian bisa memotong tubuh kami, tetapi saat kalian 
membunuh kami, jiwa kami pergi ke tempat yang penuh kedamaian, sukacita, dan 
kebahagiaan. Kami datang ke desa kalian untuk memberi kalian jaminan yang sama 
yang kami miliki.’”

Secara ajaib, seorang penatua desa melangkah maju pada saat itu, dan membela 
Mathew dan Susan dari gerombolan orang banyak yang kejam. “Dia melindungi 
kami,” kata Mathew. “Jika tidak, kami pasti sudah dibunuh.”

Mengapa mengambil resiko kehilangan nyawa untuk menerjemahkan Firman Allah ke 
sebuah bahasa lokal? Jawabannya: dampak yang kekal.

Hasil dari perjumpaan yang membahayakan ini bahkan menjadi ketertarikan yang 
jauh lebih besar pada pekerjaan mereka. Orang-orang mulai mengajukan lebih 
banyak pertanyaan, dan segera semakin banyak orang yang diselamatkan, sebuah 
gereja pun terbentuk. Orang-orang dari desa sebelah datang, memohon agar Mathew 
dan Susan menerjemahkan Firman Allah ke dalam bahasa-bahasa mereka.

Hari ini, ada 12 gereja di wilayah ini yang bertumbuh langsung dari pekerjaan 
penerjemahan awal Mathew dan Susan.

Seperti yang dijelaskan Mathew, “Begitu banyak ribuan orang yang masih 
menderita dalam masyarakat yang berbeda, menggunakan bahasa yang berbeda, yang 
masih ada di bawah kutukan menekan dari roh-roh jahat, tradisi buatan manusia, 
banyak yang berusaha untuk membebaskan diri mereka dari lingkaran kelahiran 
yang tidak berkesudahan melalui berbagai ritual religius. Mereka semua terus 
bertanya, walaupun diam-diam, ‘Mengapa Anda menunda?’ Berapa lama berita 
tentang kehidupan akan tersedia dan dapat diakses oleh masyarakat ini?"

“Tuhan, bagaimanakah mereka akan dengan sangat jelas mendengar Berita-Mu 
mengenai Kasih yang Kekal, kecuali seseorang pergi dan tinggal di antara 
mereka, mempelajari bahasa mereka dan menerjemahkan Firman itu ke dalam bahasa 
mereka...?”

Dr. Mathew Varghese telah bergabung dengan Biblica sejak tahun 2011. Saat ini 
beliau adalah Direktur Penerjemahan untuk Asia Selatan di Biblica. Mathew 
mengawasi proyek-proyek meliputi pekerjaan untuk bahasa Hindi, Chhattisgarhi, 
Bengali, Tamil, Malayalam, Kannada, dan Telugu—bahasa-bahasa yang dipakai oleh 
lebih dari 1 milyar orang. (t/Jing-Jing)

Pokok Doa:
1. Berdoa untuk Dr. Mathew Varghese serta para penerjemah asing di India supaya 
lebih dipakai Tuhan dalam pelayanan mereka saat ini.
2. Berdoalah bagi jemaat-jemaat yang sudah dimenangkan bagi Tuhan supaya mereka 
juga mau memberitakan firman Tuhan.
3. Berdoa bagi para penerjemah Alkitab di manapun, terutama bagi mereka yang 
berada di tempat-tempat berbahaya.
4. Berdoa juga bagi penerjemah Alkitab era digital. Kiranya teknologi yang 
mereka pakai dapat semakin membawa kemuliaan bagi nama Tuhan serta perluasan 
kerajaan-Nya.

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Biblica
URL: 
https://www.biblica.com/articles/moments-killing-bible-translators-village-received-christ-instead/
Judul asli artikel: Only Moments From Killing Bible Translators, This Village 
Received Christ Instead
Penulis artikel: Biblica Staff
Tanggal akses: 10 April 2018


Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2018 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

Kirim email ke