Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com

e-Leadership -- Kepemimpinan dan Kemerdekaan
Edisi 166, 19 Agustus 2014

Salam kepemimpinan,

"Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!" Itulah pekik suara yang terdengar saat kita 
memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang baru saja kita peringati 
bersama. Hari kemerdekaan merupakan hari yang istimewa, sekaligus hari paling 
bersejarah dan memiliki makna yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Setiap 
orang memiliki banyak cara untuk memeriahkan hari bersejarah ini. Bahkan, 
setiap tahunnya, kegiatan ini menyedot animo masyarakat. Hanya saja, perayaan 
kemerdekaan ini terkadang dilalui tanpa makna.

Pertanyaannya, bagaimana caranya mengaplikasikan kemerdekaan dalam lingkup 
kepemimpinan secara praktis? Silakan temukan di kolom Tip yang sudah kami 
siapkan bagi Anda. Kiranya tip yang kami sajikan pada bulan ini menginspirasi 
Anda untuk memberi sumbangsih bagi perubahan negeri ini. Mari kita bangkit 
membawa pembaruan untuk membangun karakter bangsa menjadi lebih baik. Mari 
melangkah bersama, berkarya, menuju Indonesia yang lebih baik!

Dirgahayu negeriku ke-69. Ayo, Indonesia bisa!

Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Ryan
< ryan(at)in-christ.net >
< http://lead.sabda.org >


Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah 
kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam 
dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. (Galatia 5:13)
< http://alkitab.mobi/tb/Gal/5/13/ >


TIP: MENGISI KEMERDEKAAN DENGAN SEMANGAT DAN HARAPAN BARU
Ditulis oleh: Ryan

Hiruk pikuk gebyar peringatan kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia telah 
mengumandang. Hal ini diwarnai dengan banyaknya umbul-umbul yang ditempatkan di 
beberapa ruas jalan, besar maupun kecil. Terlihat juga beberapa kegiatan warga 
dalam menyambut hari yang bersejarah ini, misalnya lomba menghias gapura, lomba 
memasak, kompetisi berbagai bidang olahraga, dan sebagainya. Sebagai warga 
Indonesia, kita harus bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah menolong bangsa 
ini untuk memperoleh kemerdekaan. Apalagi, kemerdekaan bangsa Indonesia ini 
didapatkan dengan tidak mudah dan penuh pengorbanan. Dengan tekad yang besar, 
rakyat Indonesia berusaha keras berjuang untuk mewujudkan negara yang merdeka. 
Dengan tetesan keringat dan darah yang tertumpah, akhirnya tanggal 17 Agustus 
1945 menjadi momentum yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, 
pada hari itu, bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Kemerdekaan 
yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa melalui proses yang panjang 
kini dapat kita nikmati. Pertanyaan yang perlu kita renungkan selanjutnya 
adalah apa yang telah kita berikan bagi bangsa dan negara Indonesia dalam 
mengisi kemerdekaan?

Berikut ini tip yang dapat kita terapkan untuk mengambil bagian dalam membangun 
bangsa kita yang tercinta, Indonesia.

1. Teladan antikorupsi.

Semakin hari, kata korupsi semakin tidak asing di telinga kita. Hampir setiap 
hari, kata korupsi terdengar dalam laporan media massa dan televisi. Apa 
sebenarnya korupsi itu? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), korupsi 
memiliki arti penyelewengan atau penyalahgunaan. Dalam Wikipedia, kata korupsi 
memiliki makna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalikkan, dan menyogok. 
Sungguh memprihatinkan ketika korupsi telah menjadi penyakit yang melekat pada 
diri bangsa ini. Tidak dapat kita mungkiri bahwa dalam kehidupan ini, ada 
banyak orang yang menjadi korban korupsi. Parahnya lagi, ada banyak orang 
melakukan tindakan korupsi, baik yang berskala kecil maupun besar. Apakah 
korupsi hanya terkait dengan masalah uang? Tidak! Korupsi tidak hanya sekadar 
tindakan menggelapkan uang, tetapi juga merambah dalam kehidupan praktis 
sehari-hari. Contohnya, korupsi waktu dan korupsi fasilitas kantor. Lalu, 
bagaimana dengan kita sebagai pemimpin Kristen? Apakah kita juga akan 
berkompromi? Tentu tidak! Kita harus memiliki paradigma yang baru sebagai orang 
yang sudah hidup baru di dalam Kristus. Tidak hanya cukup sampai di situ, kita 
juga harus berani menolak setiap hal yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya 
dengan melawan arus meskipun konsekuensinya kita dicap aneh atau sok suci. 
Sebagai pemimpin, marilah kita meminta kepada Roh Kudus untuk memimpin dan 
memampukan kita menjadi pengikut Kristus yang taat, teladan yang berintegritas, 
dan tidak terbawa arus zaman.

2. Tidak menggunakan kekuasaan dengan sewenang-wenang.

Ada perbedaan yang mencolok antara penguasa dan pemimpin. Penguasa biasanya 
mempunyai ciri otoriter. Seorang penguasa akan memperlihatkan kekuasaannya dan 
sering kali tidak terlalu peduli untuk memberikan keteladanan. Seorang penguasa 
memiliki kecenderungan untuk melakukan segala sesuatu dengan kekuasaannya. 
Sedangkan, pemimpin adalah seorang yang diikuti dan dihormati, bukan ditakuti. 
Demikian juga, sebagai seorang pemimpin Kristen, kita dipanggil bukan hanya 
untuk menjadi penguasa, melainkan menjadi pemimpin yang melayani. Jarang sekali 
kita temukan pemimpin yang seperti ini pada zaman sekarang (bukan berarti tidak 
ada). Dengan mengutip Henry Nouwen, Bill Hull menuliskan, "Jalan kepemimpinan 
Kristen bukan mobilitas yang naik ke atas, melainkan mobilitas yang turun ke 
bawah, dan berakhir di kayu salib." Ia juga menambahkan bahwa kepemimpinan 
Kristen bukanlah kepemimpinan dengan kekuasaan dan pengendalian. Akan tetapi, 
kepemimpinan tanpa menggunakan kekuasaan dengan sewenang-wenang dan dengan 
kerendahan hati, seperti apa yang telah diteladankan oleh hamba Allah yang 
menderita, Yesus Kristus. Kita perlu ingat bahwa esensi kepemimpinan Kristen 
bukanlah kepemimpinan yang bertujuan membesarkan sang pemimpin, sebagaimana 
yang dinyatakan oleh Yohanes Pembaptis, "Ia harus makin besar, tetapi aku harus 
makin kecil." (Yohanes 3:30) Sekalipun pada dasarnya kita tidak mudah 
menunjukkan penerapan ajaran Kristus mengenai pemimpin yang melayani, tetapi 
kita dapat mengusahakannya sesuai kehendak Tuhan. Dengan gamblang, Henry Nouwen 
menjelaskan bahwa tempat yang paling sukar untuk menjadi kecil adalah dalam hal 
menggunakan pengaruh dan kekuasaan yang kita pegang atas orang-orang di sekitar 
kita. Bagaimana dengan Anda sebagai pemimpin Kristen? Dapatkah kita mengatakan 
hal yang sama seperti yang dikatakan Rasul Yohanes?

3. Teladan kerja yang nyata.

Ada karakter yang sangat menarik dari pemimpin Kristen, yaitu teladan kerja 
nyata. Setiap pemimpin seharusnya terpanggil bukan hanya untuk mendapatkan 
predikat pemimpin, melainkan juga untuk mewujudkan idealisme kepemimpinan 
Kristen secara nyata. Tolok ukur seorang pemimpin yang bekerja adalah ia mampu 
mengimplementasikan visi dan misinya melalui kerja nyata yang terlihat 
hasilnya. Dengan lugas, 2 Tesalonika 3:10 menyatakan, "... jika seorang tidak 
mau bekerja, janganlah ia makan." Melalui aksi kerja nyata, setiap pemimpin 
dapat memberikan teladan kerja yang baik bagi mereka yang belum percaya dan 
mengikut Yesus (1 Tesalonika 4:11-12). Dengan bekerja, kita telah memenuhi 
tujuan yang Allah inginkan atas kita, yaitu mengasihi Allah dan sesama. 
Mengasihi Allah kita tunjukkan melalui mandat budaya yang Allah percayakan 
kepada kita. Sedangkan mengasihi sesama merupakan perwujudan kasih kita kepada 
Allah (Matius 22:37-40). Saat ini, kita mungkin melakukan hal-hal kecil yang 
belum nyata hasilnya, tetapi jangan putus asa. Tetaplah mengerjakannya dan 
lakukanlah apa yang menjadi bagian kita dengan sukacita. Kita tidak akan pernah 
tahu kapan hasil kerja kita dapat dipakai Tuhan untuk menghasilkan hal-hal yang 
luar biasa di kemudian hari. Hidup hanya satu kali, ambil setiap peluang dan 
kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk memberkati kehidupan ini.

Sumber bacaan:
1. ________. "Mengisi Kemerdekaan". Dalam 
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2011/08/17/
2. ________. "Peran Pemimpin dalam mengisi kemerdekaan". Dalam 
http://www.andriewongso.com/articles/details/5530/Mengisi-Kemerdekaan-dengan-Kesuksesan-
3. ________. "Kerja Keras". Dalam sabda.org/publikasi/e-rh/2005/09/05/
4. ________. "Dimensi Korupsi dalam Alkitab". Dalam 
http://artikel.sabda.org/dimensi_korupsi_dalam_alkitab


KUTIPAN

Kepemimpinan harus lahir dari pemahaman tentang kebutuhan mereka yang akan 
terpengaruh oleh hal itu. (Marian Anderson)


JELAJAH SITUS: CHRISTIAN LEADERSHIP

Seorang pemimpin yang baik tidak akan berhenti belajar untuk terus 
mengembangkan keterampilannya dalam memimpin. Ia akan terus mengembangkan diri 
dan potensinya untuk dapat memimpin dengan baik. Sebagai seorang pemimpin yang 
berkualitas, Anda tentu ingin terus memperlengkapi diri dengan berbagai bacaan 
dan pengetahuan kepemimpinan yang bermutu. Untuk mendapatkan bahan-bahan bacaan 
kepemimpinan yang bermutu, cobalah untuk mengunjungi situs Christian Leadership 
yang dinaungi oleh Claybury International. Situs ini menyediakan berbagai 
bacaan kepemimpinan yang berupa artikel dan tip. Yang menarik, artikel-artikel 
kepemimpinan dalam situs ini bukan hanya berguna untuk pemimpin organisasi, 
tetapi juga untuk pemimpin gereja atau pemimpin di bidang pelayanan Kristen 
yang lain. Selain menyuguhkan artikel dan tip kepemimpinan, situs Christian 
Leadership juga memberikan informasi tentang akademi yang dimilikinya dan 
kursus yang diadakannya, serta toko online yang melayani jual-beli buku-buku 
kepemimpinan.

Situs Christian Leadership menggunakan bahasa Inggris kontemporer sehingga 
mudah dipahami, bahkan oleh orang yang tidak mahir berbahasa Inggris sekalipun. 
Dengan bantuan mesin penerjemah otomatis, maka pembaca tidak akan kesulitan 
memahami isi bacaan. Di samping itu, setiap tulisan sudah dikategorikan dengan 
jelas. Jadi, sangat mudah bagi Anda untuk menemukan artikel yang Anda cari. 
Kiranya dengan membaca bacaan yang disajikan dalam situs ini, keterampilan Anda 
dalam memimpin semakin stabil, mantap, dan berkembang. Pastikan Anda tidak 
melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke situs ini. (S. Setyawati)

==> http://christian-leadership.org
Tanggal akses: 3 April 2014


STOP PRESS: SITUS GEMA, GUDANG ELEKTRONIK MUSIK DAN AUDIO!

Anda membutuhkan lirik-lirik lagu rohani Kristen? Atau, bahan-bahan audio 
rohani dengan topik-topik Kristen, seperti konseling, khotbah, atau 
kepemimpinan? Semuanya tersedia di situs GEMA < http://gema.sabda.org >!

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui situs GEMA menyediakan banyak 
bahan-bahan seperti resensi-resensi film yang berhubungan dengan kehidupan 
Kristen, informasi tentang radio Kristen di berbagai kota di Indonesia, review 
situs-situs Kristen, dan informasi link situs-situs lain yang berkaitan dengan 
pelayanan musik gereja. 

Segeralah berkunjung ke situs GEMA < http://gema.sabda.org >! Dan, dapatkan 
banyak manfaatnya! Selamat melayani. Tuhan Yesus memberkati.


Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Berlin B., dan S. Setyawati
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-leadership/
BCA Ps. Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Kirim email ke