Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com

e-JEMMi -- Doa dan Misi
No.40, Vol.15, Oktober 2012

SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: PARA RASUL MINTA DIDOAKAN
DOA BAGI MISI DUNIA: YORDANIA
DOA BAGI INDONESIA: TAWURAN ANTARPELAJAR

Shalom,

Permasalahan yang terjadi pada orang Kristen ketika berbicara tentang doa 
bukanlah tentang apakah mereka berdoa atau tidak, tetapi seberapa seringkah 
mereka melakukannya. Frekuensi doa seseorang sangat dipengaruhi oleh 
pandangannya terhadap kepentingan doa dalam hidupnya. Saat seseorang melihat 
doa hanya sebagai 'pelengkap' iman Kristen, hampir bisa dipastikan bahwa 
frekuensi doanya hanya sedikit. Salah seorang tokoh Alkitab yang memandang doa 
dengan benar adalah Rasul Paulus. Tidak ada orang Kristen yang menyanggah 
'kehebatan' Paulus dalam pelayanannya, namun sayang hanya sedikit yang meniru 
kehidupan doanya. Seperti apakah kehidupan doa Paulus? Silakan menyimak sajian 
kami kali ini.

Sebagai latihan berdoa, Anda dapat membaca pokok doa tentang Yordania dan 
Indonesia. Kiranya sajian kami dapat menggugah kerinduan Anda untuk terus 
berdoa. Selamat membaca.

Redaksi Tamu e-JEMMi,
Berlian Sri Marmadi
< http://misi.sabda.org/ >


ARTIKEL MISI: PARA RASUL MINTA DIDOAKAN

Doa memunyai peranan yang sangat penting dalam pekabaran Injil. Hal ini sudah 
dialami oleh para rasul. Setelah memberikan perintah untuk memberitakan Injil 
ke seluruh dunia (Matius 28:18-20), Tuhan Yesus berpesan agar murid-murid-Nya 
tidak tergesa-gesa memulai tugas yang berat itu. Mereka diminta menunggu sampai 
Roh Kudus datang kepada mereka sesuai dengan janji-Nya (Lukas 24:48-49; Kisah 
Para Rasul 1:8).

Para rasul menyadari betapa penting dan besarnya peran doa dalam pelayanan 
mereka, sehingga mereka tidak mau melepaskan diri dari kebutuhan akan doa. Bagi 
para rasul, berdoa merupakan suatu kewajiban yang sangat penting dan harus 
dilakukan. Oleh sebab itu, mereka memilih orang-orang dari kaum awam untuk 
mengurus berbagai kewajiban penting lainnya, seperti melayani orang miskin, 
dengan tujuan agar mereka sendiri tidak kehilangan waktu untuk berdoa dan dapat 
setia dalam pelayanan firman Tuhan (Kisah Para Rasul 6:1-7).

Rasul Paulus adalah seorang misionaris yang sangat berhasil, yang telah membawa 
Injil ke benua yang lain. Ia sangat mementingkan doa dalam pelayanannya. Sangat 
jelas bahwa semakin besar pekerjaan atau tanggung jawab seseorang dalam 
Kerajaan Allah, semakin penting pula doa di dalam kehidupannya. Paulus mengerti 
bahwa Allah mau bekerja sama dengan orang yang berdoa dan bersandar kepada-Nya. 
**Semakin jelas dan besar pernyataan Allah di dalam kehidupannya, maka semakin 
rindu jiwa-Nya untuk berdoa dengan tekun kepada Allah.**(kata ganti "nya" 
sedikit membingungkan) Sesungguhnya, jika ada orang yang mampu menyebarluaskan 
Injil dengan kekuatannya sendiri, dengan menggunakan kekuatan otak, kebudayaan, 
dengan Amanat Rasuli dari Allah sendiri, dengan panggilan yang luar biasa, maka 
orang itu adalah Paulus. Namun, Paulus justru tidak bergantung pada 
kelebihannya, melainkan pada persekutuan yang akrab dengan Tuhan di dalam doa. 
Paulus menjadi teladan utama bagi seseorang yang tekun berdoa. Itulah sebabnya, 
pelayanannya sangat berhasil.

Paulus selalu meminta, merindukan, dan memohon pertolongan dari semua orang 
saleh. Dia mengetahui bahwa dunia rohani adalah sama seperti hal-hal lain, 
kesatuan berarti kekuatan. Ia mengetahui bahwa kesatuan antara iman, keinginan, 
dan doa menambah kekuatan rohani. Doa-doa yang dipersatukan adalah seperti 
butir-butir air yang dipersatukan dan menjadi samudra yang dapat menghancurkan 
musuh. Jadi, Paulus dengan kekuatan rohaninya yang jernih dan penuh pengertian, 
memutuskan untuk menjadikan pelayanannya berkuasa seperti samudra, dengan 
menghimpun semua doa yang tersebar di mana-mana ke dalam pelayanannya (Roma 
15:30; Efesus 6:18-20; Kolose 4:3-4; 1 Tesalonika 5:25; 2 Korintus 1:11).

Doa syafaat bagi Rasul Paulus menjadi bagian dari jemaat setempat, di mana 
setiap anggota yang sudah percaya terlibat di dalamnya. Mereka harus mendukung 
di dalam doa. Sebagai tambahan dan penutup dari amanatnya kepada sidang jemaat 
Tesalonika, Paulus mengatakan mengenai kepentingan dan diperlukannya doa mereka 
(2 Tesalonika 3:1-2). Paulus menegaskan kepada saudara-saudara seiman di 
Filipi, bahwa semua pencobaan dan perlawanan dapat digunakan untuk tujuan 
penyebaran Injil, demi terkabulnya permohonan (khasiat) doa mereka.

Sikap Paulus terhadap persoalan ini menggambarkan kerendahan hati dan 
pandangannya yang dalam, mengenai kuasa-kuasa rohani yang membangunkan Injil. 
Lebih dari pada itu, yang menjadi pelajaran sepanjang masa adalah bahwa Rasul 
Paulus sedemikian bergantung kepada doa-doa orang saleh, sehingga Tuhan membuat 
berhasil pelayanannya. Maka betapa perlunya doa para hamba Tuhan untuk 
pelayanan sekarang ini.

Paulus tidak merasa direndahkan atau kurang dihormati dalam keperluannya yang 
mendesak agar orang lain mendoakan dirinya. Dia merasa tidak berkurang 
pengaruh, kesalehan, atau ketaatannya. Dia menulis surat ke mana-mana dan 
mendorong jemaat-jemaat untuk mendoakannya.

Kerinduan dan tujuan rasul-rasul adalah untuk menjadikan gereja sebagai gereja 
yang berdoa. Mereka juga tidak memungkiri kedudukan yang ada di dalam hal agama 
dan pekerjaan yang berhubungan dengan kehidupan rohani. Desakan yang paling 
kuat, kata-kata yang paling lengkap dan membangun, diucapkan untuk menekankan 
kewajiban yang penting, yaitu berdoa.

Gerakkanlah orang-orang Kristen di mana saja untuk berdoa, demi berhasilnya 
pekabaran Injil! Yesus Kristus telah melakukannya pada masa pelayanan 
pribadi-Nya. Ketika melihat tuaian sedang menuju kebinasaan karena kurangnya 
penuai, Yesus merasa terharu dan memunyai belas kasihan yang besar. Ada 
waktunya Dia berdoa sendirian, lalu mencoba membangunkan murid-murid-Nya yang 
tidak menyadari pentingnya berdoa, dan mendesak "Berdoalah untuk meminta 
penuai" (Matius 9:38; Lukas 18:1). Sebagai orang Kristen, kita memunyai 
kewajiban untuk selalu berdoa dan saling mendoakan.

Diambil dari:
Judul buku: Doa dan Misi
Penulis: Dr. Veronika J. Elbers
Penerbit: Departemen Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 2001
Halaman: 8 -- 15


DOA BAGI MISI DUNIA: YORDANIA

Persaudaraan Muslim tengah mengalami perkembangan yang luar biasa besar dalam 
dua tahun belakangan ini, terutama setelah mereka berhasil menjatuhkan 
pemerintahan di Mesir, Suriah, dan Libya. Organisasi ekstremis ini, sekarang 
juga terlibat dalam banyak peristiwa di beberapa negara lain. Dan kini, 
Yordania juga berada dalam ancaman mereka.

Menurut laporan, Persaudaraan Muslim Yordania menyatakan ancaman mereka 
terhadap Raja Abdullah yang memerintah Yordania. Laporan itu menyebutkan bahwa 
Raja Abdullah memiliki waktu sampai bulan Oktober untuk menyetujui tuntutan 
mereka, yaitu mengubah negara tersebut menjadi monarki konstitusional atau 
menghadapi tekanan dari Arab Spring (dikenal pula sebagai Revolusi Arab, yaitu 
gerakan massa dalam demonstrasi jalanan, Red.).

Seorang ahli dunia Timur Tengah sekaligus seorang pelayan di e3 Partners, TD, 
menyatakan bahwa laporan ini sangat meresahkan. Mereka menyatakan bahwa dengan 
demikian Israel akan dikepung: "Lebanon, saat ini dikuasai pejuang Hizbullah. 
Suriah saat ini sedang mengalami perang sipil, namun tetap siap sedia untuk 
menyatakan perang terhadap Israel. Kemudian, ada Mesir di sebelah Selatan. 
Bahkan di wilayah Israel bagian Selatan, organisasi Hamas menguasai Gaza. Jadi, 
bagian yang kurang dari gambar ini hanyalah Yordania.

TD memaparkan bahwa Yordania kini berada dalam sebuah bahaya besar, bahkan para 
penganut garis keras pun sudah mulai menjamur di negara itu. "Salah satu tanda 
yang menunjukkan seberapa fundamentalnya sebuah negara Radikal di Timur Tengah 
adalah jumlah terjadinya 'honor killing', yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh 
keluarga terhadap salah satu anggota keluarganya (biasanya wanita) karena 
dianggap telah mempermalukan keluarga. Saat ini, Yordania telah mencapai 
peringkat teratas dalam tindakan semacam itu. Hal ini menunjukkan bahwa di 
negara tersebut terdapat kelompok-kelompok yang menafsirkan Kitab Suci Radikal 
secara harfiah."

Apakah TD menganggap bahwa perubahan yang sangat mungkin terjadi ini akan 
memengaruhi pelayanan e3? "Jika Yordania menjadi negara yang semakin 
fundamental, hal itu justru akan membuat pelayanan gereja semakin maju karena 
akan ada banyak orang yang tidak menyukai perubahan di dalam negara yang selama 
ini masih relatif bebas itu."

Perubahan-perubahan yang terjadi di Timur Tengah akhir-akhir ini benar-benar 
menyentak, terutama setelah pernyataan Iran yang berisi permusuhan. "Sejak 
Adolf Hitler, kita tidak pernah melihat seorang pemimpin yang begitu sesumbar 
ingin menghabisi kaum Yahudi seperti Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, dan 
para ayatollah-nya saat ini."

TD juga mengatakan bahwa saat kita mendengar berita ini, sebagai seorang 
Kristen kita harus memastikan bahwa kita juga membagikan Kristus kepada 
orang-orang Radikal di mana pun kita berada. "Yesus tidak pernah memanggil 
seseorang untuk menjadi seorang Kristen. Di dalam Alkitab, Dia memanggil kita 
untuk menjadi seorang murid -- hal itu bahkan dinyatakan sebanyak 250 kali. 
Itulah yang akan kami kerjakan. Akan tetapi, dalam keadaan ini, di tengah 
berita-berita buruk yang Anda tonton di televisi, saat ini sedang terjadi 
penuaian terbesar di antara orang-orang Radikal dalam 14 abad terakhir ini." 
Sampai hari ini, ada banyak orang Radikal yang datang kepada Kristus setelah 
mendapat mimpi dan penglihatan. (t/Yudo)

Sumber: http://mnnonline.org/article/17736

Pokok Doa:

1. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk situasi di Yordania, agar damai 
sejahtera yang dari-Nya melingkupi negara ini.

2. Mari kita berdoa bagi pelayanan e3 di Yordania, agar Tuhan melindungi dan 
memberi keberanian kepada mereka dalam memberitakan kasih-Nya.

3. Mari kita berdoa agar ada kesatuan hati di antara umat Kristen di seluruh 
dunia untuk berdoa bagi Yordania.


DOA BAGI INDONESIA: TAWURAN ANTARPELAJAR

Maraknya tindakan kekerasan seperti tawuran pelajar, akhir-akhir ini 
menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Fenomena memprihatinkan ini sudah 
semestinya menjadi cambuk, terutama bagi para orang tua untuk mencegah 
anak-anak mereka terjerumus ke dalam kekerasan.

Sumber: 
http://news.detik.com/read/2012/09/29/064615/2045072/10/cegah-tawuran-dengan-membangun-cinta-dalam-keluarga

Pokok Doa:

1. Berdasarkan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, sepanjang enam 
bulan pertama tahun 2012 ada 139 kasus tawuran pelajar, 12 di antaranya 
menyebabkan kematian. Doakan kepada Tuhan Yesus agar peristiwa tawuran 
antarpelajar tidak terus meningkat di Indonesia.

2. Doakan agar para remaja dapat mengendalikan diri dan tidak mudah 
terprovokasi oleh aksi-aksi yang memancing emosi/mengobarkan api permusuhan 
antarpelajar.

3. Doakan agar para orang tua di Indonesia dapat lebih memerhatikan anak remaja 
mereka, dan diharapkan melalui kasih dan perhatian orang tua, para remaja ini 
akan memiliki emosi yang lebih matang, sehingga tak mudah terjebak dalam 
tawuran yang sia-sia.


"THE HOST AT THE LORD'S SUPPER IS THE LORD OF HOSTS"


Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yosua Setyo Yudo
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

Kirim email ke