Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com

e-JEMMi -- Penganiaya Menjadi Saksi Kristus
No.12, Vol.16, Maret 2013

Shalom,

VP adalah seorang percaya yang dulunya bukan pengikut Kristus. Lebih tepatnya, 
ia adalah penganiaya orang percaya. Lalu, apa yang membuatnya percaya kepada 
Kristus, dan memberikan seluruh hidupnya untuk melayani Dia dan memberitakan 
Kabar Baik kepada mereka yang belum percaya? Simak kisah lengkapnya dengan 
membaca artikel di bawah ini. Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi e-JEMMi,
Novita Y.
< http://misi.sabda.org/ >


KESAKSIAN MISI: PENGANIAYA MENJADI SAKSI KRISTUS

"Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, 
tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa 
pengetahuan yaitu di luar iman." (1 Timotius 1:13)

VP merampas traktat dari tangan penginjil muda. Ia melihat tulisan dalam 
traktat itu dengan jijik. "Ninage Rakshane Beke," dituliskan seperti itu. 
"Apakah Anda Membutuhkan Keselamatan?" Saat VP mulai merobek-robek traktat itu, 
orang-orang lain dalam kelompoknya mulai memukuli orang-orang Kristen.

Besar di Challakere, sebuah desa kecil di India, VP adalah putra seorang 
pendeta Hindu. Saudara laki-lakinya -- seorang yang berideologi garis keras 
Hindutva -- mengatakan kepadanya bahwa orang-orang Kristen adalah musuh. Oleh 
sebab itu, VP menggunakan setiap kesempatan untuk menganiaya orang-orang 
Kristen.

"Aku biasanya membuka baju mereka dan memukuli mereka hingga mereka mengalami 
pendarahan hebat. Aku lupa sudah berapa banyak Alkitab yang aku bakar," kata VP.

VP mengatakan bahwa perilakunya yang keras merupakan ciri khas orang-orang 
radikal Hindu di India yang menjadikan orang-orang Kristen sebagai sasaran. 
Walaupun India dilukiskan di media sebagai negara yang relatif aman, VP 
mengatakan bahwa orang-orang radikal Hindu mengajarkan para pengikutnya untuk 
menggunakan kekerasan terhadap orang-orang Kristen. Walaupun VP diajarkan untuk 
membenci orang-orang Kristen, ia juga penasaran tentang Juru Selamat, Yesus 
Kristus.

Pada usia 16 tahun, sementara ia sedang mempelajari Kitab Hindu Sanskerta dalam 
pelatihan untuk menjadi pendeta Hindu, VP menemukan halaman-halaman yang 
berbicara tentang "dosa manusia". Dalam kitab itu disebutkan bahwa manusia 
membutuhkan seorang "penebus untuk menebus dirinya", bahkan ada satu ungkapan 
khusus tentang hal itu, "om shree kannika sutaya namaha", artinya "anak kudus 
perawan". "Saat aku belajar, aku tahu bahwa ungkapan-ungkapan ini berbicara 
tentang Yesus," kata VP. "Ketika aku bertanya arti ungkapan itu kepada orang 
tuaku atau guruku, tidak ada seorang pun dari mereka yang mau menjelaskan 
artinya kepadaku; mereka tidak mengizinkan aku untuk mencarinya lebih jauh 
lagi."

Namun, VP melanjutkan menggali lebih dalam. Di saat yang sama, ia keluar 
menyerang kelompok-kelompok Kristen, memukuli orang-orang Kristen, dan 
menghancurkan Alkitab-Alkitab. Ada sebuah Alkitab yang tidak ia bakar dan ia 
pun mulai membacanya. Selama bertahun-tahun, ia membandingkan Alkitab dengan 
kitab suci Hindu. Perlahan-lahan, firman Tuhan mulai merembes ke dalam dirinya 
dan Roh Kudus mulai bekerja.

Ketika keluarganya menangkap basah ia sedang membaca Alkitab, mereka menjadi 
sakit hati. Terlebih ketika mereka menemukan traktat "Apakah Anda Membutuhkan 
Keselamatan?" "Selama enam bulan mereka mengurungku di dalam rumah," katanya. 
Makanan dan minuman diberikan kepadanya melalui jendela kecil. "Aku berdoa 
kepada semua dewa-dewi Hindu yang aku tahu, tetapi tidak ada dari mereka yang 
menolongku. Akhirnya, aku berdoa kepada Yesus. Dengan tetesan air mata, aku 
meminta Dia menolongku jika Dia benar-benar Mahakuasa."

Tidak lama setelah ia berdoa pada Tuhan, VP dibebaskan secara ajaib. 
Keluarganya mengusirnya. Meski demikian, ia tidak pernah berhenti berdoa agar 
mereka mengenal Kristus. Sejak saat itu, VP tinggal dengan seorang penginjil 
dan memelajari firman Tuhan. Segera setelah ia pindah, ibunya menulis surat, 
mengatakan bahwa ia ingin sekali tahu lebih banyak tentang Yesus dan meminta VP 
pulang ke rumah.

"Aku pulang dengan sukacita yang besar dan mereka sepertinya senang," katanya. 
Setelah makan siang, ibunya memberikan kepadanya beberapa manisan, sesuatu yang 
ia sukai. Tidak lama, ia mulai merasa mabuk dan lemah. Ia melompat, kedua 
lengannya menjadi mati rasa, dan tubuhnya berguncang tidak terkontrol. Ia 
ambruk di tengah jalan, wajahnya membiru dan ia pun pingsan. Seorang yang tidak 
dikenal membawanya ke rumah sakit. VP mengatakan bahwa ibunya meracuni dia. 
Setelah kejadian ini, keluarganya melaksanakan suatu upacara ritual Hindu, 
memecahkan sebuah pot tanah liat yang diisi air, yang melambangkan kehancuran 
tubuh VP. "Seorang putra sekarang telah mati," kata seseorang. VP yang masih 
hidup, "dikubur" secara simbolis oleh sanak saudaranya dan dikucilkan dari 
kelompok Hindu.

Tidak punya tempat berteduh dan tidak ada keluarga yang peduli, VP menjelajahi 
jalan-jalan Challakere selama berbulan-bulan. Ketika ia sedang berjalan di 
sebuah jalanan yang sepi, dua orang pria berjalan di dekatnya. VP memerhatikan 
dengan saksama salah satu dari mereka, ia pernah melihat pria itu. Pria itu 
adalah seorang penginjil muda dengan traktatnya yang pernah dipukuli oleh VP. 
Sebaliknya, tanpa menertawakan VP yang sekarang menjadi tunawisma, pria 
tersebut, BA, memedulikan mantan pendeta Hindu ini. Ia memberikan Alkitab 
kepada VP dan sejumlah uang untuk tinggal dengan seorang pelayan Tuhan di kota 
terdekat.

Sejak hari itu, VP memunyai banyak traktat yang menyatakan "Apakah Anda 
Membutuhkan Keselamatan?" Sebagai seorang penginjil, ia tidak lagi merobek 
traktat-traktat ini. Ia telah membagikan lebih dari 50.000 traktat kepada 
orang-orang Hindu di seluruh India. Untuk mengetahui seberapa kuat VP telah 
menjadi seorang penginjil, Anda dapat melihat surat-surat ancaman dari 
orang-orang Hindu yang ditujukan kepadanya.

Dalam sebuah surat selebaran yang disebarkan mengenai dirinya tertulis, "Orang 
ini, yang berasal dari keluarga Brahman, sekarang sudah dipengaruhi oleh 
'orang-orang Inggris'. Ia telah membawa begitu banyak orang berpindah keyakinan 
melalui tipu muslihat. Menurut pengikutnya, 'ia adalah orang yang ramah 
terhadap orang miskin, menolong mereka dalam segala hal, mencarikan pekerjaan 
bagi anak-anak muda, mencarikan calon suami yang baik bagi wanita-wanita muda 
serta mengatur pernikahan mereka.' Semua itu bertujuan untuk 'membawa mereka 
berpindah keyakinan'. Oh saudara-saudara Hinduku, jika di dalam kamu semua ada 
keberanian, bersatulah untuk menghabisi orang ini."

Suatu hari, mereka hampir berhasil. Mereka membawa dengan paksa VP ketika ia 
dalam perjalanan pulang dari ibadah gereja, lalu menggantungnya di sebuah 
tiang. Mereka mengikatnya dalam posisi terbalik (kaki di atas), dan 
memanggangnya. Seorang tetangga yang melihat itu, memotong tali gantungan 
tersebut dan segera membawa VP ke rumah sakit. VP tahu ada yang menginginkan 
kematiannya. Meski demikian, ia tetap menjalankan pelayanannya. Ia membagikan 
25 sampai 30 traktat dalam sehari. Ia mengepalai pelatihan bagi anak-anak muda 
India dan dari luar India yang ingin belajar Alkitab, dan ia juga menjabat 
sebagai gembala atas sembilan gereja. Baru-baru ini, VP dan sopirnya diserang 
oleh sekelompok radikal Hindu setelah memberikan pelatihan Alkitab. Sopirnya 
tewas, sedangkan VP mengalami cedera di kaki kirinya yang mengakibatkan kakinya 
sedikit pincang.

Seperti dahulu ia pernah dikasihi, sekarang ia bersungguh-sungguh mengasihi 
mereka yang menganiayanya. "Aku mengabarkan Injil kepada mereka karena mereka 
tidak tahu kebenaran," katanya. "Mereka harus tahu bahwa Kristus mati untuk 
mereka dan mereka diselamatkan."

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, September -- Oktober 2009
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 10 -- 11


DOA BAGI MISI DUNIA: NEPAL: PENDUKUNG GERAKAN MAOIS MENGUSIR SEORANG PENGINJIL

Para pendukung gerakan Maois baru-baru ini menuduh seorang penginjil telah 
menodai harmonisasi masyarakat sebuah desa dan memerintahkannya untuk 
meninggalkan desa itu dalam tujuh hari. Sebelum mengusir penginjil itu, 
pendukung gerakan ini memaksa keluarganya menyangkal iman mereka terhadap 
Kristus. Mereka mengancam akan membunuh penginjil itu dan mengintainya selama 
tujuh hari sebelum akhirnya mengusir penginjil itu dan keluarganya dari desa 
mereka. Sebelumnya, penginjil itu telah merintis gereja di tempat tersebut dan 
gereja itu telah bertumbuh hingga memiliki 75 anggota jemaat. Seorang pelayan 
VOM menolong keluarga ini pindah ke sebuah penampungan sebelum mereka dapat 
menemukan tempat untuk menetap. Pelayan VOM itu berkata, "Membawa mereka ke 
tempat ini benar-benar sebuah tantangan. Akan tetapi, puji syukur kepada Tuhan 
kita yang hidup sehingga mereka bisa sampai kemari dengan selamat." Pelayan itu 
mengatakan bahwa keluarga penginjil itu akan merintis jemaat di tempat lain 
setelah mereka beristirahat beberapa hari. (t/Yudo)

Pokok Doa:

1. Doakanlah agar keluarga penginjil ini diberi kekuatan dalam menjalani 
tantangan ini. Doakan juga agar Tuhan Yesus melindungi dan memimpin mereka ke 
tempat pelayanan yang baru.

2. Berdoalah agar umat Tuhan di Nepal terus bertekun dalam iman mereka kepada 
Kristus, sekalipun harus hidup di bawah pemerintahan Komunis Maois yang kejam.

Sumber: http://www.persecution.com


DOA BAGI INDONESIA: KONFLIK PORTO-HARIA DI MALUKU TENGAH
Dirangkum oleh: Yudo

Pertikaian yang terjadi antara warga Desa Porto dan Desa Haria di Saparua, 
Maluku Tengah, telah berlangsung selama bertahun-tahun. Konflik ini tidak hanya 
telah membuat keadaan di antara kedua desa menjadi tidak kondusif, tetapi juga 
telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Pada hari Jumat (15/3) yang lalu, 
warga Haria menyerahkan senjata mereka kepada pemerintah, menyusul Maklumat 
Kapolda Maluku. Tindakan itupun akhirnya diikuti oleh penduduk desa Porto pada 
hari berikutnya (Sabtu, 16/3). Tak tanggung-tanggung, senjata-senjata yang 
diserahkan kedua desa tersebut meliputi katapel peluncur bom setinggi 3 meter, 
bom rakitan, senjata api rakitan, ratusan anak panah, dan senjata tajam lainnya.

Pokok Doa:

1. Berdoalah agar Tuhan Yesus memberikan kasih ke dalam hati kedua penduduk 
desa ini sehingga tindakan mereka menyerahkan senjata ini bukanlah sekadar 
tindakan simbolis semata.

2. Doakan agar aparat militer dan polisi juga menunaikan tugas mereka dengan 
baik dalam menjaga keamanan di kawasan kedua desa ini.

Sumber: http://www.siwalimanews.com


Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amy G., Yulia, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Kirim email ke