\o/ \o/~~~~~~~~(((( Hidup oleh Roh, Dipimpin oleh Roh, Gal.5:25 ))))~~~~~~~\o/ 
\o/

From: Dewi Kriswanti 

JANGAN TAKUT MATI

Bacaan: Markus 1 :33-41
"Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut." (1Korintus 15:26).

Banyak orang takut mati. Setiap orang ingin berumur panjang. Itulah kenyataan 
hidup. Alam kematian sungguh menakutkan dan masih merupakan misteri bagi mereka 
yang tidak mempunyai harapan. Apa lagi bagi mereka yang hidup tidak benar. Bagi 
sebagian orang yang sudah mapan dan berlimpah harta dan senang dengan pesta 
pora, kematian adalah sesuatu yang sangat tidak mereka inginkan. Mereka tidak 
rela meninggalkan segala kesenangan duniawinya. Namun bagi sebagian orang 
kematian merupakan jalan satu-satunya, karena sudah putus asa dalam menghadapi 
pergumulan hidup yang begitu berat.
Tidak demikian bagi Kristus yang adalah kebenaran dan hidup, maut tidak 
berkuasa pada Yesus. Pada saat disalibkan, Dia sendiri menyerahkan nyawa-Nya 
kepada Bapa bukan kepada maut. Kematian-di atas kayu salib merupakan kemenangan 
atas maut, musuh terakhir yang di kalahkan-Nya. Jadi, kita tak perlu kuatir 
bila saat itu tiba, karena Tuhan Yesus setia. Dia telah berjanji menyediakan 
tempat bagi kita. Kematian bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari suatu 
kehidupan kekal yang sesungguh nya. "Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat 
kediaman kita di bumi dibongkar, Tuhan telah menyediakan suatu tempat kediaman 
di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh 
tangan manusia. 
Karena Yesus telah mengalahkan maut, maka kita tidak lagi ada dalam kuasa maut, 
karena Kristus hidup dalam diri kita, maka mati merupakan keuntungan bagi kita. 
Dalam hidup ini yang paling kita takuti adalah maut. Nah, Alkitab katakan bahwa 
maut telah dikalahkan. Memang maut adalah musuh yang paling ditakuti. Namun 
ingat, hari ini kita tahu bahwa musuh yang paling ditakuti itu sudah 
dikalahkan, apalagi yang kita takuti lagi darinya? Jangan takut lagi menghadapi 
pergumulan hidup ini. Sebesar apapun pergumulan yang kita hadapi tidaklah 
sebanding dengan kuasa Tuhan yang akan dinyatakan buat anak-anak-Nya yang 
berseru minta tolong kepada-Nya. Ia akan mengangkat kita dari lembah kelam, Ia 
akan menunjukkan jalan keluar buat kita, dan akan menuntun kita ke padang 
rumput hijau yang berair dan memuaskan kita dari dahaga. (ss)

Doa: Kami mengucap syukur buat jaminan keselamatan dan perlindungan yang Tuhan 
anugerahkan bagi kami. Amin.
BAGI TIAP ORANG PERCAYA KEMATIAN ADALAH KEUNTUNGAN
================================================
From: Dewi Kriswanti 

TELADAN PEREMPUAN BERDOSA
Bacaan: Lukas 7:36-50

"..., lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan 
rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi 
itu." (Lukas 7:38)

Menurut adat orang Yahudi apabila ada tamu yang datang ke rumahnya, mereka akan 
membasuh kakinya dengan air. Hal ini sama sekali tidak dilakukan oleh Simon 
terhadap Yesus sebagai tamunya. Simon hanya membiarkan Yesus makan dirumah nya. 
Tetapi di ayat 30-38 dari bacaan di atas, ada teladan seorang perempuan berdosa 
yang datang dengan membawa buli-buli berisi minyak wangi dan menangis ia 
mencium kaki Yesus, meminyakinya dan mengusap dengan rambutnya. Inilah yang 
dilakukan oleh perempuan berdosa di rumah Simon.
Apa yang dilakukan Simon bisa juga terjadi dalam hidup kita. Saat kita 
mengikuti ibadah, kita rindu mengundang Yesus dalam kehidupan kita seperti lagu 
"Tuhan aku rindu" supaya kita merasakan jamahanNya, tetapi kita tidak mau 
menyambut Yesus sebagaimana mestinya. Hari ini ada hal-hal yang Yesus inginkan 
kita perbuat dalam hidup kita dalam menyambut-Nya :

1. Membasuh kaki-Nya (ayat 44). Kalau kita membasuh kaki tentunya tidak dengan 
berdiri, tetapi dengan membungkuk atau berlutut. Ini pelajaran bagi kita supaya 
memiliki kerendahan hati. Tuhan Yesus ingin supaya kita menyambut Dia dengan 
kerendahan hati. Jika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Ia akan 
meninggikan kita (Yak. 4:10). Perempuan berdosa itu merendahkan diri dihadapan 
Tuhan dan Tuhan mengampuni dosanya. 
2. Memberi ciuman (ayat 45). Memberi ciuman tanda kita mengasihi Tuhan dan 
ciri-ciri orang yang mengasihi Tuhan adalah mengasihi saudaranya (I Yoh. 
4:20-21) dan tidak mengasihi dunia (I Yoh. 2:15-16).
3. Meminyaki atau mengurapi kepala (ayat 46). Tuhan mau kita menyambut Dia 
dengan meminyaki kepalanya (Ibr. 1:9), mengurapi kepala berarti menunjukkan 
tanda kesukaan atau sukacita yang dalam. Mengapa harus dengan sukacita? Kita 
harus menyambut-Nya dengan sukacita karena nama kita ada tertulis di sorga 
(Luk. 10:20). Kita juga menyambut Dia dengan sukacita karena Yesus melakukan 
perkara-perkara yang besar. (FL/AS)

Doa: Kesadaran untuk mau belajar dari firmanMu, merupakan dasar yang sangat 
penting untuk dapat hidup dan melayaniMu. Untuk itu, terangi hati ini Bapa. 
Amin!
TEMPATKAN YESUS SEBAGAI YANG TERUTAMA DALAM TIAP LANGKAH KEHIDUPAN INI
==========================================
From: Mauli Siahaan 

MENGENAL TUHAN YANG MENGENAL KITA
Mazmur 139:1-24

Pengenalan kita akan Tuhan akan sangat menentukan sajauh manakah kita hidup 
dalam Dia. Dan pengenalan kita akan Dia akan menentukan sejauh manakah kita 
merasa aman di tengah-tengah hidup yang sarat akan tekanan. Dan untuk mengenal 
Tuhan hanya bisa Tuhan sendiri memperkenalkan diri-Nya lewat firman Tuhan dalam 
Alkitab. Tuhan yang bagaimanakah yang perlu kita pahami seperti bacaan kita di 
atas ?

Tuhan itu Maha Mengetahui 
"TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk 
atau berdiri,..." (ayat 1-6). Pemazmur menyadari dengan sesungguhnya bahwa 
Tuhan itu mengenal pribadinya secara seutuhnya dan tidak ada satu aspek pun 
dalam kehidupannya yang tidak diketahui oleh Tuhan. Baik tindak tanduknya 
secara lahiriah (ayat 2a) maupun pikiran dan maksud-maksudnya (ayat 2b). Ini 
juga termasuk dengan rencana-rencananya yang belum terlaksana dan masih di 
dalam hati maupun perbuatan, baik secara aktif maupun pasif (ayat 3). Bahkan 
sebelum dia berbicara pun Tuhan sudah tahu (ayat 4). Itulah sebabnya pemazmur 
berkata: "Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup 
aku mencapainya" (ayat 6). Pengakuan dari pemazmur ini adalah suatu kenyataan 
bahwa Tuhan lebih mengetahuidiri pemazmur lebih dari dirinya sendiri. 
Oleh karena itu ketika kita mengenal Tuhan yang Maha Tahu itu, maka kita akan 
menempatkan diri kita seperti pemazmur yang sadar betul akan Tuhan yang 
mengetahui dirinya secara sempurna dengan hidup menjauhi hal-hal yang tidak 
dikehendaki oleh Tuhan sehingga kita dapat mempertanggung-jawabkan segala 
perbuatan kita kelak di hadapan-Nya sebab tidak ada satupun yang terluput dari 
hadapan Tuhan (Ibrani 4:13). Janganlah kita berkata bahwa kita mengenal Tuhan 
tetapi mencoba menyembunyikan sesuatu.

Tuhan itu Maha Hadir 
"Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari 
hadapan-Mu?" (ayat 7). Tidak ada satupun tempat di mana pemazmur bisa 
meniadakan kehadiran Tuhan sehingga ia mengajukan pertanyaan yang sekaligus 
dijawabnya sendiri bawa di segala tempat yang bisa ia jelajahi di sana tetap 
ada kehadiran Tuhan. Baik di tempat yang paling tinggi yang bisa dijangkau atau 
sebaliknya di tempat yang paling bawah yang bisa dimasuki, termasuk di tempat 
yang paling jauh yang bisa dijelajahi dan di tempat yang paling cepat untuk 
ditempuh (ayat 8-10). Kehadiran Tuhan juga nyata di tempat yang dianggap orang 
mustahil dilihat seperti kegelapan (ayat 11-12). 

Kalau sungguh kita mengenal Tuhan yang seperti ini, maka hidup kita akan 
senantiasa berjalan sesuai dengan pengenalan itu. Kesadaran akan kehadiran 
Tuhan dalam hidup kita akan membuat kita hidup sesuai dengan pengenalan kita. 
Hanya orang yang menyangkali kehadiran Tuhan-lah yang melakukan perkara-perkara 
yang tidak berkenan kepada Tuhan padahal Tuhan hadir di situ. Atau orang yang 
tidak menyadari kehadiran Tuhan-lah yang terus menerus melakukan hal-hal yang 
jahat. 

Tuhan itu berdaulat 
"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan 
ibuku...." (ayat 13-15). Pemazmur di sini menyadari penuh bahwa hidupnya ada 
karena kedaulatan Tuhan yang telah menciptakannya. Baik itu secara fisik maupun 
secara psikis. Bentuk demi bentuk dari hidupnya ada dalam pengawasan Tuhan yang 
berdaulat sehingga segala sesuatu berkenaan dengan hidup pemazmur ada dalam 
kedaulatan Tuhan. Kedaulatan Tuhan di sini bukan saja sebelum dirinya ada 
tetapi juga sesudah kehadiran dirinya di dunia ini dan bahkan sebelum hal-hal 
yang akan dialami pemazmur dalam hidupnya. "...mata-Mu melihat selagi aku bakal 
anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, 
sebelum ada satupun dari padanya" (ayat 16). Pengakuan pemazmur ini adalah 
pengakuan yang menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan dan siapa Tuhan dalam 
dirinya. 

Pemahaman Tuhan seperti ini akan membuat manusia tidak hidup untuk dirinya 
sendiri tetapi kepada Dia yang menciptakannya. Apa pun yang ada dalam hidup 
manusia adalah pemberian Tuhan dan apa yang diberikan itu semuanya harus 
dikembalikan kepada Dia. "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, 
dan kepada Dia; Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya" (Roma 11:36). 
Segala sesuatu yang ada pada kita harus dikembalikan bagi kemuliaan-Nya.

Tuhan itu Maha Suci 
Pengenalannya pemazmur akan Tuhan membentuk dirinya untuk bersikap secara tegas 
di tengah-tengah di dunia ini. Dia membuat batas yang jelas dengan kejahatan 
karena dia sudah mengenal bahwa Tuhan itu adalah Tuhan yang Maha Suci. 
Pengenalannya akan Tuhan menempatkan dirinya berada di posisi Tuhan yang tidak 
bersekutu dengan dosa. Dengan demikian pemazmur memiliki kedudukan yang jelas 
yaitu membenci orang-orang yang dibenci Tuhan yaitu orang-orang yang melakukan 
kejahatan (ayat 21-22). Di sini pemazmur tidak kompromi terhadap dosa dan 
pembuat kejahatan. Dan dia memposisikan dirinya secara benar di hadapan Tuhan 
yang suci. 
Ke-Maha Suci-an Tuhan akan mendorong setiap orang yang mengenal Dia akan 
membuat jarak dengan orang-orang yang tidak mengindahkan Tuhan dan norma 
sehingga kita mampu seperti pemazmur berkata: "Selidikilah aku, ya Tuhan, dan 
kenTuhan hatiku, ujilah aku dan kenTuhan pikiran-pikiranku; lihatlah apakah 
jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal" (ayat 23-24). Pernyataan 
ini tentunya sekaligus merupakan paparan hidup yang bisa dipertanggung jawabkan 
karena ia sudah tahu bagaimana harus hidup di depan Tuhan yang ia kenal. 

Oleh karena itu ingatlah bahwa Tuhan itu mengenal diri Anda, dan hadir dalam 
hidup Anda. Dia juga Tuhan yang berdaulat atas hidup Anda dan menginginkan Anda 
di posisi-Nya sebagai Tuhan yang Maha Suci lewat hidup yang memiliki jarak yang 
jelas dengan dosa.(*) 

Catatan:
Ini adalah salah satu renungan dari 100 Renungan Bagi Sebuah Perjalanan Iman 
dalam Buku dengan judul: "PELITA" tulisan Pdt. Mauli Siahaan, STh. 
Bagi saudara yang berminat untuk memiliki buku ini, silahkan hubungi di 
0818741686 atau e-mail: [EMAIL PROTECTED]

o)----------------------[ Hapus dan Edit Pesan yang tidak perlu 
]----------------------(o

Ganti Internet explorer anda dengan Firefox versi terbaru dengan keunggulan 
lebih cepat,
lebih aman, dan lebih menyenangkan, untuk download dan info, KLIK 
http://revival.or.id/firefox

o)---------------------------( Milis ini didukung oleh I-KAN 
)--------------------------(o

http://rdsb.org ; http://beritasorgawi.com ; http://ob.or.id ; 
http://revival.or.id
Berhenti dari Milis : [EMAIL PROTECTED] Langganan Milis : [EMAIL PROTECTED]
Administrasi & Teknis : [EMAIL PROTECTED]
petunjuk nomail,mail,digest,gantiemail : [EMAIL PROTECTED]
Untuk info lebih lanjut kunjungi web kami di http://revival.or.id


Kirim email ke