> Ada yang tahu ujung-pangkal-nya?
>
> FHS
>
> =========
> Indonesia's Pertamina Says BP Seeks Scapegoat

Ini ada brita lain di milist Migas tapi sumber aslinya saya kurang tahu ..


RDP
      ===
      From:  "Budhi" <[EMAIL PROTECTED]>
      Date:  Tue Oct 8, 2002  12:41 am
      Subject:  (news) Jalur Pipa Gas Bawah Laut Jatim Normal




      Pipa gas bawah laut jalur pipa gas Jawa Timur (Jatim) yang mengirim
      gas dari lapangan gas Pagerungan menuju Jatim dalam kondisi normal,
      tidak menggantung tanpa penyangga. Pipa gas milik Pertamina tersebut
      saat ini tetap berada di dasar laut dan ditumbuhi biota laut. "Kalau
      mengapung sehingga jika ada pengiriman gas menimbulkan getaran, biota
      laut tidak mungkin tumbuh subur di situ. Selain itu, berdasarkan
      survei dan foto yang dibuat Angkatan Laut, tidak terbukti isu pipa
      gas kondisi-nya mengkhawatirkan," kata Manajer Hubungan Masyarakat
      (Humas) Pertamina Ridwan Nyak Baik di Jakarta, Sabtu (5/10).

      Sebelumnya, perusahaan migas asal Inggris, BP, menyatakan, kondisi
      pipa bawah laut jalur pipa gas Jatim sepanjang 440 kilometer dengan
      diameter 28 inci itu mengkhawatirkan karena menggantung tanpa
      penyangga. Ditambah dengan adanya erosi di dasar laut saat ini
      menyebabkan suatu risiko kerusakan sehingga pipa tersebut tidak
      memenuhi standar internasional.

      Terjadinya risiko kerusakan signifikan itu merupakan hasil kombinasi
      antara panjang pipa tanpa penyangga tersebut dan keadaan tekanan arus
      yang ada. Jika terjadi kerusakan pada jaringan pipa, risiko yang
      mungkin timbul adalah terjadi kebakaran atau ledakan yang menyebabkan
      hilangnya nyawa manusia, atau menyebabkan kapal yang kebetulan
      berlayar di sekitar kawasan jaringan pipa gas itu akan tenggelam.

      Kawasan berbahaya sepanjang jalur pipa diperkirakan dalam koridor 4 x
      40 mil laut, di sebelah selatan Pulau Raas dan Pulau Kangean, lepas
      pantai Jatim. Oleh karena itu, BP menyarankan agar diberlakukan zona
      eksklusif maritim di daerah sekitar jaringan pipa gas dan meminta
      semua pelayaran menghindari zona itu. Zona tersebut selanjutnya
      diawasi dan dipantau Angkatan Laut.

      Dalam siaran pers pekan lalu, BP yang menguasai 100 persen daerah
      Kangean menyatakan, apabila upaya pengurangan kegiatan pelayaran di
      kawasan jalur pipa tidak dijalankan, maka BP akan menghentikan
      kegiatan produksi gas dengan alasan demi keselamatan masyarakat umum.

      "Itu hanya akal-akalan BP supaya bisa memperpanjang kontrak di Jatim.
      Hasil pemeriksaan bulanan terhadap pipa gas itu normal," kata Ridwan.
      Menurut Ridwan, BP seharusnya memasok gas ke Jatim sebanyak 600 MMSCF
      (juta kaki kubik-Red) per hari, tetapi hanya memproduksi paling
      banyak 200 MMSCF per hari. Hal ini mengakibatkan BP tidak mampu
      menutup biaya produksi.

      Pipa gas bawah laut yang dibangun oleh konsorsium pada tahun 1990 itu
      menjadi milik Pertamina sejak tahun 1999 dan digunakan oleh BP untuk
      mengirim gas dari BP Kangean ke Pertamina di Pulau Pagerungan.
      Kemudian, dikirim melalui pipa gas Jatim yang terdiri atas jalur pipa
      bawah laut sepanjang 370 kilometer menuju stasiun penerima di Porong,
      dan jalur pipa darat sepanjang 70 kilometer menuju konsumen, yaitu PT
      PLN (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara. Kontrak dengan BP akan
      berakhir tahun 2007. "Hari Kamis lalu, BP dan Pertamina sudah
      membahas masalah itu. Ternyata, pernyataan BP terbukti tidak benar.
      Kondisi pipa gas bawah laut tidak seperti statement BP. Oleh karena
      itu, Presiden Direktur BP Bill Schrader meminta maaf," kata Ridwan.





---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=====================================================================
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA

Kirim email ke