Thanks Herman, 
Kalau SL aku coba turunkan 200m betul bahwa shoreline menjadi di shelf 
edge (shelf/slope break). Sayangnya data bathymetrinya tidak detil, sulit 
untuk mencari asumsi (spekulasi) dimana sungai akan mengalir, sehingga 
ngga bisa memperkirakan dimana delta akan terbentuk (mungkin bisa untuk 
present day analogue). Apalagi yg aku punya ini data 2D seismic saja, kalo 
di mBrunei tentunya mudah karena hampir seluruhnya sudah ada 3D seismic. 
:(

Btw ...... Apakah berarti ketika muka laut turun akan diikuti juga "luas 
area" permukaan air laut secara global mengecil --> sehingga presipitasi 
berkurang --> jarang hujan --> sirkulasi air berkurang --> suplly material 
sediment ke laut lebih sedikit.
Kalau anggapan ini betul apakah berarti secara umum lowstand akan lebih 
dominan mud ? --> reservoir jelek ... sorri ini SPEKULASI loh !! 
sukur-sukur ada yg mau membuktikan dengan data.
Tapi asumsi dulu bahwa lowstand adalah saat erosi (banyak materi 
tertransport --> kok malah kontradiksi ?
Ataukah karena SLD ini mempengaruhi tinggi kolom air  --> ada perubahan 
ekuilibrium tekanan hydrostatis di bagian shelf dibandingkan di laut,  yg 
juga sering diikuti --> slope failure (shelf retrogate) gejalanya ya mirip 
tanah longsor di bagian tepi lereng (mass wasting mechanism, jadi inget 
kuliah geomorfologi) --> lithology hasil dumping/longsor (apakah ini 
disebut slope fan?) akhirnya lithonya ya tergantung material yg longsor 
(tapi poorly sorted) -- poor reservoir lagi (?).

Lantas dimana "good reservoir" diantara fasies-fasies lowstand ini, ya ?

Ttg present day Mahakam/Tarakan ..... Aku pikir world-wide (globally) 
relatif "high stand", sehingga NW Borneo dan East Kal akan mirip --> 
tentunya global sea level bukan bersifat "jungkat-jungkit", kan ? 

RDP
"kalo emang kebenaran itu majemuk, kenapa ada yg merasa dirinya paling 
benar, yah ?"





[EMAIL PROTECTED]
10/03/2003 12:49 PM
Please respond to iagi-net

 
        To:     [EMAIL PROTECTED]
        cc: 
        Subject:        RE: [iagi-net-l] Lowstand reservoir


Vick, present day Mahakam lagi highstand atau lowstand?
Coba baca abstractnya Lambiase di TEctonics and Sedimentation of Indonesia
mengenai present NW Borneo / Brunei.

Untuk membayangkan lowstand,.. silahkan pasang coastline di present-day 
200
meters bathymetry. Asumsikan pantai sekarang ini highstand. Ini yang
dilakukan orang untuk mendapatkan Sunda Basin. Inget ceritanya 'thinking 
out
of the box'-nya Gries?

Kalau Tarakan sedang relative high, dibandingkan dengan delta yang 
diantara
Bunyu & Tarakan. 

HD
-----Original Message-----
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 10 March 2003 12:00
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Lowstand reservoir


Aku tambahkan sedikit background dari pertanyaanku kemaren.

Ketika sea level drop (SLD) cukup besar sehingga shelf terekspose (aku 
ambil contoh saja SLD pada sekita 10.3 MYA), kalau aku lihat di chartnya 
Haq kira-kira 100-200 meter sea level drop --> maka shelf edgenya akan 
juga merupakan soreline (bener ga ? cmiiw). 
Nah pada saat ini tentunya akan memungkinkan terbentuk delta baru 
(seandainya ada sungai tentunya), dimana delta ini akan berada jauuh 
didepan dari present day shoreline (di brunei bisa sekitar 40 Km didepan 
presentday shoreline) --> apakah ini yg disebut Lowstand delta (lowstand 
wedge). Adakah syarat terbentuknya selain musti ada sungai sebagai 
pensuplai sedimen ?.

Namun dalam penampang seismic (2D) saya juga melihat kenampakan mirip 
dengan kenampakan ini namun bentuk segitiga (progradasi ini) berada di 
slope yang jauuh dibawah perkiraan sea level-nya kira-kira 4-500 m 
dibawahnya. Slopenya sendiri kira-kira mulai dari kedalaman 200 (shelf) 
hingga 1000~2000 m (basin floor) (presentday sea level).

Kalau saya gambarkan "ujung shelf" nya: 

=======\-\\   <-- lowstand wedge (lowstand delta)
=========\ 
==========\-\  <--- lowstand fan (=slope fan ?) how ?
============\
=============\
===============\
================\.. /--\.............. < --- basin floor fan

Yang membuat sulit saya membayangkan proses lowstand ini karena adanya 
anggapan (termasuk aku juga) bahwa ssat ini kita sedang dalam dunia 
highstand (? cmiiw), sehingga kenampakan incised valey sulit dicari 
padanan untuk menggunakan uniformitarianism (the present day is the key to 

the past). Sepertinya ada dunia lain (dunia low stand yg "mungkin" 
prosesnya berbeda dengan proses highstand. Mungkin storm lebih besar atau 
curah hujan yg berbeda atau malah lebih arid dsb).
Saat ini kalau saya melihat sebuah interpretasi incised valley fill dengan 

kedalaman hingga 300-500 meter menjadi sulit untuk menerimanya, karena aku 

ngga pernah melihatnya dalam dunia highstand saat ini. Dan dari chart 
eustacy, fluktiasi muka air laut ngga pernah nyampai lebih dari 300 m .... 



Saya hanya bisa membayangkan seandainya saya tahu bagaimana proses 
lowstand ini terjadi dari semua sisinya maka akan lebih mudah mencari 
dimana daerah yang paling prospek mencari reservoirnya .....

any idea ... info ... paper dll ? ... thx ..

RDP
"Kebenaran Yg Esa itu warna-warni ... sayangnya aku hanya melihat satu 
sisi saja" (rdp)

=====
Apasih bedanya serta hubungan (terjadinya) antara ke empat Lowstand Facies 


ini ?
1. Lowstand wedge 
2. Lowstand fan
3. Slope fan
4. Basinfloor fan

Manakah yang paling bagus dari aspek reservoir qualitynya ?
kalau ada referensi paper, web atau buku juga boleh dah.
Trims

RDP 
"low stand is my lowest understand, is it becouse we lived in highstand 
world ?"



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke