Venus justru planet pertama yang ditargetkan dikunjungi spacecraft, bukan Mars. Mars 
heboh karena orang terpukau oleh kemungkinan kehidupan di planet itu. Novelist H.G. 
Wells (mungkin ada yang pernah baca) telah mempengaruhi jutaan orang sejak tahun 
1940-an tentang kemungkinan kehidupan itu. Tetapi sesungguhnya, Venus lah planet yang 
pertama didekati manusia karena planet inilah yang paling dekat dengan Bumi. Tahun 
1962 NASA telah mengirimkan Mariner 2 ke sini dan mengetahui bahwa temperatur 
permukaan Venus sangat panas. Sampai tahun 1990an Amerika dan Soviet mengeksplorasi 
Venus, Amerika menggunakan misi Mariner, Venus dan Magellan. Soviet menggunakan misi 
Venera sampai Venera 16. Pesawat2 itu ada yang hanya mengorbit, ada juga yang mendarat 
dan meninggalkan peralatan penelitian. Semuanya memperkaya pengetahuan kita tentang 
Venus.
 
Apa yang penting buat Bumi dari pelajaran tentang Venus adalah bagaimana greenhouse 
effect yang ekstrim bisa memunahkan kehidupan. Semoga manusia penghuni Bumi bisa 
belajar daripadanya. Venus sangat terkenal akan awan CO2 dan asam belerang yang sangat 
tebal. Atmosfernya 90x lebih berat dari Bumi. Temperatur awan 13 deg celsius, tetapi 
permukaan Venus di bawahnya 460 deg celsius ! Apa yang bisa hidup di temperatur 
seekstrim itu (organisme termophile di Bumi pun yang ditemukan di geyser2 atau di MOR 
- mid oceanic ridge belum tentu sanggup), belum awan asam belerang yang beracun 
Temperatur permukaan Venus sepanas itu jelas karena greenhouse effect awan CO2. Yah, 
pelajaran buat Bumi oleh polutan udara di atmosfer. 
 
Ribuan gunungapi dilaporkan terpetakan di permukaan Venus. Apakah CO2 dan gas belerang 
di atmosfer Venus keluar dari gnapi2 ini ? Bisa jadi. Kalau ya, bisa dibayangkan 
bagaimana kondisi mantel Venus yang super aktif sehingga bisa ribuan gnapi keluar di 
permukaannya. Bumi punya 500 gnapi, sekitar 120-nya di Indonesia (?). Ribuan gnapi di 
Venus...
 
Lingkungan Venus akan berevolusi jadi seperti Bumi ? Ah, sulit membayangkannya. The 
condition is very hostile... Tapi ketakjuban kita adalah bahwa Bumi yang kita tempati 
adalah planet biru yang berlimpah dengan air dan udara penuh kehidupan dari titik 
terendah di palung terdalam Mariana 11.600 meter sampai titik tertinggi Mount Everest 
8828 m. Padahal, di kiri dan kanan ada Mars dan Venus yang dari jauh tampak kemerahan 
(Mars) dan putih berkilau si bintang kejora (Venus)...padahal itu awan CO2 dan 
belerang yang beracun,  yang mungkin seperti "neraka". Yah, itulah keagungan Tuhan. 
Jadi, mari kita jaga Bumi, siapa tahu ini satu-satunya warisan kita..
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

"Kuntadi, Nugrahanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
salut untuk Pak Ade dan Pak Awang...
mungkin Anda berdua juga mengetahui kenapa NASA dkk. tidak mengeksplorasi
Planet Venus lebih mendalam?...kenapa Venus?
saya hanya berpikir sesederhana mungkin dimana kita ketahui bahwa matahari
sebagai pusat tata surya kita, seperti makhluk Tuhan lainnya sudah mengalami
penuaan dimana daya panasnya telah melemah seiring waktu geologi jutaan
tahun.

bila siklus penuaan alamiah dari matahari ini berjalan ideal, bukan tak
mungkin setelah Bumi menjadi spt. Mars sekarang (tinggal jejak2 sungai dan
lautan yang tampak), giliran Venus menjadi bumi, dst. Merkurius hingga
akhirnya kiamat........ wallahu alam.

maaf kalau terlalu simpel cara berpikirnya,
kuntadi

-----Original Message-----
From: Ade Kadarusman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 16, 2003 8:30 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Re: [iagi-net-l] Eksplorasi Planet Mars - Peranan Ahli
Geologi


Pak Awang,
Ini berkaitan dengan spekulasi dari kondisi permukaan Mars yang unik, yang
mirip
dengan keadaan di bumi. 
Mungkin saya terlalu menyederhanakan istilah pelapukan atau weathering pada
Mars,
sebenarnya yang tepat adalah perubahan Martian rocks ke soils pada permukan
Martian crust tersebut konon terjadi pada 4.1-3.9 milyar tahun lalu, pada
saat Mars masih aktif atau dinamis secara tektonik (konon pada saat itu Mars
dispekulasikan sangat mungkin adanya sungai, daratan dan lautan dsb; mirip
dgn bumi yang pada saat itu sudah mulai adanya benua yang dipisahkan oleh
lautan, setelah surutnya masa "magma ocean" dalam sejarah Bumi)
Oleh suatu peristiwa yang besar pada 3.9-3.8 milyar tahun lalu samehow Mars
berubah kondisinya menjadi tidak dinamis dan "dingin". kondisi ini bertahan
dari 3.8 milyar lalu sampai sekarang.
jadi kondisi Mars pada saat 3.9-3.8 milyar lalu mirip dgn kondisi wilayah
bumi saat ini di khatulistiwa, jadi kondisi pelapukan sangat tinggi. 
Ini salah satu teori yang saya dengar dari para ahli Mars.

Sebenarnya pengetahuan tentang Mars saya peroleh pada saat menjadi supporter
prof. Maruyama
pada saat beliau mempresentasikan teori "Mars plate dan plume tectonic" di
Planetary sci. Session di AGU Fall meeting San Francisco beberapa tahun lalu
bersama-sama group dari Universitas Arizona. Saya sendiri pernah menyaksikan
persentasi dari ahli Mars (Prof. Baker atau Dr. Dohm) baik di Tokyo maupun
di AGU Fall meeting.
Sayangnya saya enggak menyimpan artikel-artikel-nya, jadi hanya
mengingat-ngingat apa
yang mereka presentasikan, dan teori mereka juga belum tentu benar, ada
beberapa
teori yang lain yang mungkin berlawanan dengan apa yang mereka kemukakan,
Kalau enggak salah salah satu papernya tentang Mars muncul di majalah
Science tahun 2001?.

Salam
Ade Kadarusman




---------------------------------
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

Kirim email ke