Awang : Mungkin sekarang kuncinya adalah di pengayaan zat organik yang insitu dari 3-5 % menjadi loncat ke 50 %, tapi, bagaimana bisa begitu ??

RDP :
Mungkin kita musti liat bagaimana samplingnya.
Mungkin saja dengan selective sampling (hal yg biasa dalam geologi) akan menunjuk langsung ke anomalous value. Namun yg musti diperhatikan bahwa sample ini TIDAK semata-mata mewakili dalam interval tertentu, atau bukan sesimpel arithmatic atau geometric average. Kalau sesuai dengan dugaan kang Awang bahwa hal biasa kalao utk coal dengan 50% TOC, namun coal pada umumnya mempunyai ktebalan yg lumayan besar ketimbang terestrial source ('coal') yg special ini. Sehingga coal yg konvensional akan mempunyai degree of expulsion efficiency pada umumnya rendah.


Justru dengan adanya 50% TOC diantara sand akan mempertinggi expulsion efisiensi. Sehingga dengan jumlah yg 'relatip' sedikit saja akan menghasilkan HC yg cukup besar.

Kang Awang, Selama ini bagaimana anda menghitung total yield dari source ?
Berapa % HC yg dihasilkan si kerogen ini akan expeled. atau berapa yg generated dr active pod ?


btw : tulisan Doug Waples serta Kang Awang di IPA edisi ini cukup bagus buat bacaan penggemar geochemistry :)
aku sih lagi mimpi punya digital filenya :p ... bisa ngga ya ?


RDP
"apa sih padanan katanya "expulsion efficiency" ini ?"

From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Deepwater Source rock - akhirnya Date: Tue, 15 Jul 2003 21:43:49 -0700 (PDT)


Saya juga agak kaget waktu baca konsentrasi rich source rock justru di sekuen pasir bukan di sekuen shale sebagaimana normal source rock di normal sediments. Tapi ini sangat logis sebab baik source maupun reservoir di deepwater berasal dari erosi deposit di shelf pada saat lowstand, sehingga di tempatnya sekarang sesudah emplacement ya akan di sekuen lowstand, source menyisip di antara pasir-pasir lowstand. Semua source juga debris jadinya. Hanya, yang susah dimengerti proses konsentrasi in-situ macam apa yang menyebabkan dari disseminated source dengan TOC katakanlah 3-5 % lalu terkonsentrasi sedemikian rupa sehingga mencapai 50 %. Kalau lamina-lamina saling berkumpul saya pikir hanya akan menambah ketebalan source, bukan meninggikan kualitas source (kuantitatif bukan kualitatif). Data lab menunjukkan 50 %, tapi apa ini juga bukan tercampur dari TOC coal yang memang tinggi sampai 80 %, toh di deltaic plain Mahakam purba yang dierosi juga banyak coalnya. Kalau bukan tercampur coal,
proses fgeo-bio-isiko-kimia macam apa yang memperkaya mereka. Saya pikir masalahnya justru lebih ke situ. Saya pernah berasumsi bahwa source debris ini secara volumetrik tak signifikan, yah namanya juga debris, tapi penemuan lapangan-lapangan besar di deepwater Makassar (Ranggas, West Seno, Gendalo, dll.) sepertinya merontokkan asumsi ini. Mungkin sekarang kuncinya adalah di pengayaan zat organik yang insitu dari 3-5 % menjadi loncat ke 50 %, tapi, bagaimana bisa begitu ??


Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

PUTROHARI Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Howgh ....Akhirnya dijawab juga oleh Unocal ....

Di IPA newsletter yg baru (ed. june 2003) ada tulisan yang sangat bagus
(buat aku neeh :p, atau anda juga pingin tau) ttg deepwater source rock
yang dulu didiskusikan disini tapi malah dikit yg dari Unocal ... hi hi hi
masih takut2 cerita ya ? ... akhirnya bukan org ngIndo yg dapet credit ttg
hal ini ... :( sedih deh gwe ...
Source rock di deepwater Mahakam ternyata dari landplant material (yg dulu
sudah diduga oleh Mobil Oil (AAPG paper 2001), terdeposisi ketika
lowstand. Source ini cukup menarik bahkan agak mengubah cara pandang saya
ttg mencari source rock ..

Di benak kita seringkali kalau menemukan atau mencari Source Material
(high TOC) adalah di shale interval ... namun Unocal menemukan
good-excelent source rock justru di sand - batupasir turbidit (upper
laminae turbidite) !!
Bahkan kandungan TOC-nya ngga tanggung2 ... sampai 50% TOC ... Wow !!.
Yaah mungkin biasa saja 50% ini ... karena landplant material ... kalau
dibandingkan dengan algae yg biasanya hanya 2-5 % TOC saja.
Uraian Herman dulu ttg keberadaan sourcerock ini, mungkin klasifikasinya
termasuk "disperse on reservoirs" ... tentunya aku akin akan mempunyai
expulsion efficiency yg suangat tinggi ... Bahkan mungkin, karena source
naterialnya berada di antara pasir maka tidak perlu lagi takut dengan
overpressures yg diperkirakan membendung/mengurangi HC expulsion
efiiciency ....

Yang menarik lainnya adalah ... bagaimana proses deposisinya ?
Landplat (mangrove) ini terkonsentrasi didepan (ujung) dari Delta Mahakam
... Ketika lowstand (?) atau juga ketika highstand .... terjadi longsoran
yg akan membawa masuk ke deep basin dengan mekanisme turbidity current
....
Di papaer tsb tidak diuraikan detil, tetapi berapa sih densitas landplant
ini (densitas kayu) ? ... bagaimana bisa terendapkan di air laut yg
densitasnya saja lebih dari 1 gr/cc karena ada garamnya ? Memang ada
beberapa kayu (kayu Ulin) yg mempunyai density >1 gr/cc, tetepi berapa
banyak sih ?

Well .... thanks Unocal for your sharing info ....

RDP

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------




---------------------------------
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

_________________________________________________________________
Help STOP SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE* http://join.msn.com/?page=features/junkmail



--------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke