Kesempatan buat Indonesia utk ikut aktif berunding soal Teritorial Timor gap .. Jangan ketinggalan Bung Ariadi ..!!
RDP === sumber media Indonesia online Kamis, 09 Oktober 2003 INTERNASIONAL Australia, Timor Timur Bahas Batas Laut CANBERRA (Reuters): Australia dan Timor Timur bulan depan akan memulai apa yang diperkirakan sebagai suatu hal sulit dan pembahasannya perlu waktu lama mengenai batas laut yang kaya akan sumber daya alam yang memisahkan keduanya. Miliaran dolar AS dalam bentuk gas dan minyak akan dipertaruhkan dalam perundingan, yang dijadwalkan akan dimulai pada 10 November. "Kami akan memulai pembicaraan pada November. Itu akan menjadi proses yang sulit dan lama. Kami juga belum menentukan jadwal pertemuan," kata juru bicara Menlu Australia Alexander Downer, Selasa (7/10). Kedua negara mengklaim perbatasan laut yang saling bertumpang-tindih. Timor Timur mengklaim perbatasan laut 200 mil laut dari garis pantainya sesuai dengan hukum internasional yang berlaku dan Konvensi PBB tentang Hukum Kelautan. Namun, Australia juga menggunakan sistem 200 mil laut dari garis pantainya. Keduanya sepakat memiliki perjanjian berbagi pendapatan untuk waktu sementara, Maret lalu, hingga perbatasan laut yang pasti diputuskan, yang membagi pendapatan dari 62 ribu km persegi sebesar 90:10 untuk Timor Timur. Perjanjian Laut Timor itu menghapus perjanjian sebelumnya yang membagi pendapatan secara rata antara Australia dan Indonesia. Perdana Menteri Timor Timur Mari Alkatiri, Senin (6/10), menyatakan penghasilan dari sumber daya alam Timor Timur akan memberikan kemerdekaan perekonomian bagi negaranya. Sebagian besar penduduk Timor Timur yang sekitar 800 ribu orang kini hidup dengan penghasilan kurang dari US$1 setiap hari. Timor Timur, yang memperoleh kemerdekaan pada 2002, berjanji akan memanfaatkan uang pembagian hasil itu untuk mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendidikan. Laut Timor memiliki lahan gas Bayu-Undan dan Greater Sunrise dan ladang minyak Laminaria, Carollina, Elang/Kakatua/Kakatua Utara. Ladang Greater Sunrise, yang dioperasikan Woodside Petroleum, diupayakan mulai memasok gas alam cair (LNG) ke pasar-pasar Asia pada 2009 dengan membuat satu industri LNG di laut. Pemegang saham lain adalah Royal Dutch/Shell, ConocoPhillips, dan Osaka Gas Co Ltd. Bayu-Undan dioperasikan ConocoPhillips dan memiliki perjanjian untuk memasok tiga juta ton LNG setiap tahun selama 17 tahun mulai 2006 ke Tokyo Gas dan Tokyo Electric Power Co. Pemegang saham lain dalam perusahaan itu adalah Santos Ltd, kelompok energi Jepang INPEX Corp, Eni unit Aqip, Tokyo Electric Power, dan Tokyo Gas Ltd. (HD/I-1) --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------