Utk kasus di sbg kata depan atau awalan dari kata kerja, memang banyak
orang termasuk para geologiawan tidak menguasai masalah bahasa kita ini.
Mungkin karena terlalu rajin belajar bahasa asing dan agak menelantarkan
alias tidak peduli terhadap tata-cara berbahasa Indonesia yang baik dan
benar.

Kenyataan yang agak menyedihkan. Banyak contoh/kasus lain selain kata depan
atau awalan 'di' tsb.



                                                                                       
                            
                    Awang Satyana                                                      
                            
                    <awangsatyana@       To:     [EMAIL PROTECTED]                     
                          
                    yahoo.com>           cc:                                           
                            
                                         Subject:     Re: [iagi-net-l] salam dan SALAM 
; di dan dy                 
                    01/08/04 08:35                                                     
                            
                    AM                                                                 
                            
                    Please respond                                                     
                            
                    to iagi-net                                                        
                            
                                                                                       
                            
                                                                                       
                            




Ah ya ga apa2 diskusi apa pun juga di IAGI-net asal ga SARA atau pornografi
saja mungkin. Tapi usulan Pak Sunu mungkin sulit diterima oleh Pusat
Pembinaan Bahasa Indonesia (kantornya di jalan Gunung Sahari segedung
dengan Balai Pustaka, kalau nekad mau mengusulkan ha2). Kenapa ? Sebab di
sebagai awalan dan di sebagai kata depan gampang aja membedakannya. "di"
sebagai awalan ya disambung dan kata yang mengikutinya pasti kata kerja,
kalau "di" sebagai kata depan ya nulisnya dipisah dan kata yang
mengikutinya kalau tidak kata benda ya kata keterangan tempat. "PR harus
dikerjakan di rumah"  "Ikan ditangkap nelayan di laut"  (gampang aja kan
?). Pak Sunu, kalay "dy" saya kok bacanya "dwai"

Saya juga sebenarnya sudah sangat lama punya usulan. Saya pengen
mengusulkan agar "tenggara" diganti "timurdaya" (TD), jadi kalau mau
menyingkat kan enak saja, misalnya : arah struktur itu BL-TD, bukan
BL-Tengg...  Ini sih bukan ngikuti bahasa inggris SE, saya sudah buka buku2
etimologi, dan "daya" itu memang artinya selatan. Jadi tenggara itu arah di
antara timur dan selatan (daya), ya seperti BD (baratdaya), maka wajar saja
ada TD (timurdaya), kok dulu jadi tenggara ya ?

Salam,
Awang

Sunu Hadi Praptono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mas Maryanto yth.,
Makanya dibiasakan yang tertib lah kalau nulis: SALAM (akronim) dengan
salam
atau Salam (doa) kan lain. Akronim selalu ditulis dengan huruf kapital biar
nggak membingungken.

Ngomong-ngomong, saya malah mau usulkan (tapi ke mana yach ?) kalau "di"
sebagai kata depan nulisnya "dy" saja, sedangkan kalau sebagai awalan
nulisnya di (biasa) biar gampang membedakannya. Hal ini berguna untuk
mengurangi insiden kekisruhan berbahasa Indonesia. Insiden salah paham
dengan kata "di" paling sering muncul dy mana-mana dalam bahasa tulis,
orang
tidak dapat membedakan apakah dia sebagai kata depan atau sebagai awalan.

Contoh:
Hipotesa SALAM ditulis secara lengkap dy papan tulis.

(He he he.,Cocok nggak tuch ? Jelas nggak cocok, wong ini dy forum IAGI
net,
kok malah ngomongin bahasa)

Soenoe.

-----Original Message-----
From: Maryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]


............ deleted ...............

Salam (bukan hipotesa lho),
Maryanto.



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Hotjobs: Enter the "Signing Bonus" Sweepstakes




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke