Vick,
saya pikir TAC ini diperlukan tetapi mungkin term nya diperbaiki.
salah satu klausal yang sangat kontroversial adalah interest rate yang cukup tinggi.
ini saya dapatnya dari salah seorang pakar kontrak dengan Pertamina yang juga anggota milis ini.
jadi jelasnya lebih baik beliau yang menerangkan.
tetapi secara pendeknya begini: pada waktu investasi biasanya perusahaan partner Pertamina itu yang bayar duluan, lalu nanti di reimburse sama Pertamina dari incremental profit yang milik Pertamina.
Tetapi itu yah interest rate nya sangat tinggi.


TAC ini terutama untuk memproduksi lapangan "marginal", atau lapangan yang lebih efisien kalau dikelola pihak ketiga (alsan operational atau economic); selain tentu saja untuk perusahaan yang mau ambil resiko menggunakan teknologi yang masih baru atau masih diragukan keberhasilan nya; ataupun daerah yang belum dimengerti dengan baik geologic dan reservoir characternya.

Cara Petronas agak berbeda menghadapi persoalan diatas, mereka masih pingin menguasai asset negara, jadi study outsource menjadi ramai. walaupun nanti setelah studies ada beberapa yang high risk di kelola sama service co. dengan term yang mirip dengan TAC.
akibatnya Petronas kelabakan, yang Q.C. outsource nya aja kelabakan saking banyaknya pekerjaan. belum lagi banyaknya lapangan & discovery atau prospect yang harus dikerjakan.


Kalau misalnya kita tanya veteran2 dari setiap perusahaan minyak termasuk Pertamina, pasti ada saja lapangan atau discovery yang terbengkalai, umumnya karena alasan economic, dan high risk.
nah yang begini yang harus dicari... dipelajari lagi diajukan ke Migas dst...
saya tahu sudah ada teman2 yang melakukan ini . . . . . . . . .


ingat mimpi Rovicky ttg muncul nya perusahaan minyak perusahaan minyak dari anggota milis ini (di email tahun lalu kalau tidak salah). Kan kata Vicky sudah waktunya beberpa orang dimilis ini utk create job dari pada ngejar job.

fbs


From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [HAGI-Network] Masih perlukah TAC ?
Date: Sat, 28 Aug 2004 02:07:38 +0000


TAC yg diklaim sebagai 'produk' Pertamina ini cukup menarik. TAC ini
merupakan ekspresi atau pengakuan bahwa disatu sisi ada kelemahan di
Pertamina yg akhirnya menelorkan keinginan mencari bantuan (assistance)
terutama dalam hal tehnologi. Sistem kontrak TAC ini dibuat antara Pertamina
dengan perusahaan lain, sepertinya bukan antara pemerintah (saat ini
BPMigas) dengan perusahaan tersebut.


Ide ini tentunya cukup cemerlang dengan adanya beberapa perusahaan yg
akhirnya joint dengan Pertamina untuk mengembangkan/memproduksi lapangan2 yg
menjadi 'konsesi'-nya Pertamina.


Saat ini pemerintah mulai akan mendapatkan kembali beberapa blok yg akan
habis masa operasinya. Sehingga banyak diantaranya menjadi incaran Pertamina
sebagai salah satu KPS utuk menjadi daerah KKS. Karena menurut UU, Pertamina
harus membuat KKS dengan BP Migas.


Nah dilematisnya, Pertamina masih memiliki TAC yg mencerminkan bahwa ada
sisi yg dinilai "belum mampu". Namun disisi lain Pertamina menginginkan blok
itu karena menganggap dirinya sudah mampu.


Nah apakah TAC ini sudah perlu dihapus, atau tdk diadakan kontrak baru lagi?
Karena Pertamina sekarang sudah mampu mengelola blok sendiri secara mandiri
?


Salam
RDP

_________________________________________________________________
The new MSN 8: smart spam protection and 2 months FREE*
http://join.msn.com/?page=features/junkmail

------ http://mailhost.rz.uni-karlsruhe.de/warc/hagi.html ------

_________________________________________________________________
Help STOP SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE* http://join.msn.com/?page=features/junkmail



--------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke