setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo seperti gas reservoir ) karena umumnya CBM itu cukup dalam sehingga tidak memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya...
Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "ismail" <[EMAIL PROTECTED]> 28/02/2005 06:10 PM Please respond to iagi-net To: <iagi-net@iagi.or.id> cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional "Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi" Kelihatannya potensi CBM cukup besar 20 TCF atau tiga kali lipat potensi Gasbumi nya yg hanya 7 TCF, Kenapa CBM ini tidak diprioritaskan untuk di eksplorasi /eksploitasi duluan, Kalau dilihat ternyata potensi CBM kita cukup besar > 230 TCF ( Gas in Place), padahal potensi Gasbumi saja cuma 178 TCF, kayaknya CBM ini belum pernah diangkat untuk di manfaatkanm , kira kira kalau di produksi itu ikutan apa ya , sebagai produk sampingan batubara atau di produksi sendiri layaknya ekploitasi migas biasa, sehingga ngikuti mekanisme regulasi migas , bukan pertambangan. Ini kelihatannya bisa menjadi salah satu energi alternatif , mungkin iagi bisa ikut mensosialisaikan. Kalau menjadi Lumbung Energi, jangan sampai seperti Ayamnya ( Ayam mati dilumbung padi ). ISM Rekan2 sekalian, Pada hari sabtu lalu telah diadakan seminar nasional bertajuk "SUMATERA SELATAN MENUJU PROPINSI ENERGI" di Graha Budaya, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Para pembicara yang hadir meliputi Gubernur, Menteri ESDM, Deputi Menristek, pimpinan BUMN atau wakilnya (PLN, PGN, Pertamina, PT Tambang Batubara Bukit Asam), DPRD dan Bupati. Saya berkesempatan menghadiri seminar tersebut mewakili IAGI, berikut laporan pandangan mata. Pencanangan Sumatra sebagai lumbung energi didasari beberapa hal. Secara nasional pertumbuhan ekonomi sebesar +/- 5%, pertumbuhan energi sekitar 7% pertahun, pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 9% dan listrifikasi masih dibawah 60%. Adanya keterbatasan infrastuktur sehingga terjadi disparitas antara sumber2 energi dengan daerah2 dengan konsumsi energi yang tinggi. Sumatra Selatan sebagai propinsi yang memiliki sumber daya energi dalam jumlah yang cukup banyak berlokasi relatif dekat dengan Pulau Jawa dengan tingkat konsumsi yang tertinggi. Ini merupakan peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar baik diluar maupun di Sumatra sendiri. Untuk itu kesempatan investasi swasta dibuka untuk mendukung keberhasilan pembangunan dan merealisasikan lumbung energi Sumatera Selatan mengingat keterbatasan pemerintah daerah dalam pembiayaan pembangunan. Meskipun dicanangkan oleh Presiden RI sebagai propinsi "Lumbung Energi Nasional", namun pemanfaatan sumber2 energi saat ini belum maksimal dengan adanya berbagai kendala, antara lain prasarana transportasi seperti jalan, pelabuhan samudra dan kereta api. Sumber energi Sumatra Selatan yang melimpah antara lain berupa batubara 22,24 milyar ton, gas 7 TCF, geothermal 1.335 MW, gas methan (maksudnya CBM) 20 TCF. Cadangan minyak bumi Indonesia yang terbukti saat ini sebesar 5,12 miliar barel, sebesar 512,1 juta barel di antaranya berada di Sumatra Selatan. Cekungan Sumsel mengandung lebih dari separoh cadangan batubara nasional, tersebar di setiap kabupaten di Sumsel, yaitu di Muara Enim, Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Komering Ilir. Ada sekitar 40 lokasi potensi batu bara yang tersebar di enam kabupaten. Sebagian besar dari cadangan batubara ini berkadar kalori rendah < 5.100 kal = 11,38 M/Ton, sedangkan cadangan yang berkualitas export > 6.100 kal = 0,48 M/Ton. Produksi saat ini mencapai : 9,5 Jt Ton (Ekspor 2,8 jt ton CV > 5.100 kal). Keterbatasan sarana transportasi menyulitkan peningkatan produksi saat ini. Hal ini akan diatasi dengan peningkatan rel - ka Tj. Enim - Kertapati dan pembangunan rel ka simpang Tanjung Api-Api dan terus dijajagi kemungkinan pengembangan angkutan batubara melalui Canal & Sungai. Untuk memanfaatkan cadangan batubara ini Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan PLN akan membangun pembangkit listrik tenaga batu bara mulut tambang dan membuka peluang untuk investasi (Bukit Asam: 4 x 65 MW, Banjarsari I&II : 4 x 100 MW, Banko Tengah I&II : 4 x 600 MW ). Selain PLTU, beberapa proyek pembangkit listrik tenaga gas juga sudah direncanakan i.e PLTG MUBA 2 X 40 MW, PLTG Borang 1 X 40 MW, PLTG G. Megang 2 X 40 MW, PLTG EMM 2 X 100 MW. Selain itu diperlukan pembangunan jaringan trasmisi 500 KV Sumatera - Jawa (sub marine cable) dan jaringan transmisi 275 KV - lintas timur Sumatera (Palembang - Jambi). Di tahun 2009 diusulkan pembangunan jaringan transmisi Sumatra-Malaysia. Produksi gas Sumatra Selatan saat ini disalurkan melalui jaringan transmisi PGN, yaitu Jaringan Transmisi Grissik - Duri dan Grissik - Singapura. Grissik-Duri dengan total panjang 536 Km berdiameter: 28" dengan kapasitas 430 mmscfd. Sedangkan Grissik - Singapura panjang 470 km (Onshore: 206 Km, Offshore: 264 Km) berdiameter: 28" Dengan kapasitas 350 mmscfd untuk mensuplai pembangkit tenaga listrik di Singapura. Dalam waktu dekat jaringan pipagas ini akan diperluas dengan pengembangan jaringan transmisi South Sumatra- West Java I dengan panjang 445 km, berkapasitas 250-550 mmscfd dan jaringan South Sumatra- West Java II dengan panjang 689 km, berkapasitas 400-600 mmscfd. Melalui proyek pipanisasi ke Jawa Barat Sumsel akan memenuhi 60% kebutuhan energi Jakarta dan Jawa Barat. Untuk mendukung lumbung energi diperlukan percepatan pembangunan transmisi gas ini (Grissik-Pagar Dewa- Jawa) yang akan berdampak multiplayer effect ekonomi daerah dan lapangan kerja. Produksi minyak sering mengalami kendala karena pipa yang sudah tua dan sering bocor. Diperlukan pergantian pipa minyak tua (> 70 tahun), antara lain Tempino-Plaju (155 Km). Perlu menjadi catatan, bahwa Energi merupakan tulang punggung penggerak pembangunan sosial dan ekonomi yang dapat meningkatkan kualitas hidup rakyat, namun jumlah penduduk miskin di Sumatra Selatan cukup banyak 1.397.088 Jiwa (21,54 %) vs. Nasional 17,42 %, dan tingkat pengangguran 303,549 Jiwa (9,65%) vs. Nasional 9,50 %. Selain itu daerah pemilik potensi sumber daya energi fosil berupa minyak, gas dan batubara justru harus mengalami krisis energi berkepanjangan. Pemadaman listrik menjadi kenyataan sehari-hari. Sepanjang tahun 2004 pemadaman aliran listrik secara bergilir terjadi. Sumber-sumber energi ini dieksploitasi namun tidak untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri. Tidak kurang dari 24.000 ton per hari batu bara dari tambang bukit asam sejak tahun 1984 rutin diangkut diangkut ke Suralaya, untuk memasok pembangkit listrik; 350-600 mmscfd untuk pembangkit tenaga listrik di Singapura, dan di mulai tahun 2007, 370 mmscfd untuk Jawa Barat. Menyedihkan, bila suatu wilayah, (dan bukan hanya Sumatra Selatan saja), harus menanggung dampak eksploitasi energi (dan tambang), berupa kerusakan lingkungan, dampak sosial ekonomi dan dampak lainnya namun rakyatnya "belum" menikmati hasil perut buminya. Sungguh ironis Wass.w.w. Bambang Istadi -----Original Message----- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, February 27, 2005 9:30 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fwd: Seminar Nasional "Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi" Adakah dari IAGI yg hadir ? Apa saja isinya ? RDP --- In [EMAIL PROTECTED], "IndoExplo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Selasa, 22 Februari 2005 - 12:48 WIB MESDM akan menyampaikan "Keynote Speech" Seminar Nasional "Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi" Dengan potensi energi yang cukup besar, propinsi Sumatera Selatan berpeluang menjadi lumbung energi nasional untuk memenuhi kebutuhan energi lokal, regional, nasional bahkan internasional. Namun untuk menuju ke posisi tersebut, perlu dilakukan upaya terpadu dari segenap pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah. Untuk melakukan identifikasi dan diskusi mengenai peluang propinsi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi tersebut, Masyarakat Jurnalis Cinta Sumatera Selatan bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi Sumsel akan menyelenggarakan Seminar Nasional :Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi" pada tanggal 26 Februari 2005 mendatang. Seminar direncanakan akan dihadiri oleh Menteri ESDM, Mendiknas dan Menristek serta menghadirkan pembicara dari BUMN (Pertamina, PLN, PTBA, PGN), perusahaan bidang energi dan mineral serta pemerintah daerah. Bagi yang berminat untuk menghadiri seminar dimaksud, dapat menghubungi panitia di Palembang dengan nomor telepon 0812-7801527 atau 0812-7118583. --- End forwarded message --- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------