Arah rambat sumber gempa tidak harus mengikuti pergerakan lateral movement.
Kejadian letusan gunung api setelah gempabumi memang pernah terjadi. Tidak lama setelah gempabesar tahun 1833 di Mentawai terjadi letusan gunung api di Bukit Kaba, Bengkulu. Saya mendengar berita juga bahwa setelah gempa Aceh kegiatan volkanisme di P. Weh meningkat. Salam, Danny -----Original Message----- From: Fatrial Bahesti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 31, 2005 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Coming Next : Gempa Mentawai : Siberut-Sipora-Pagai (???!!!) (was : Re. FW (iagi-net -Increased Strain...) Jika 'oblique subduction zone' sepanjang pulau sumatra merupakan right lateral movement, maka pergerakan epicenter seharusnya mengikuti pergerakan kerak samudera ke utara (andaman), tetapi gempanya kok malah menjalar ke selatan (nias-mentawai...) ? Bagaimana dengan kegiatan vulkanisme setelah gempa hebat di sumatra? Kerak samudera yang menunjam lebih landai dan oblique di sumatra seharusnya menghasilkan 'heat flow' secara vertikal maupun lateral. Hipotesis bahwa adanya 'slab' yang terputus pada upper mantel di sumatra sebenarnya memberikan space bagi kerak samudera untuk bergerak 'Up-Thrust', tetapi apakah demikian mekansimenya... salam, Fatrial [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi gempa Aceh dan Nias kemarin sama2 gempa 'megathrust'. Sebelumnya saya sempat berpikir bahwa gempa Nias terjadi karena Sesar Mentawai. Mohon pencerahan sedikit lagi Pak.. Apakah yang Pak Danny maksud dengan bidang subduksi "aseismic" antara Nias dan Siberut itu adalah Investigator Fractured Zone (IFZ)? Kenapa segmen zona subduksi ini bisa memiliki karakteristik berbeda dengan segmen jalur subduksi yang lain ? salam, Ferry "D.H. Natawidjaja" To: ipi.go.id> Subject: RE: [iagi-net-l] Coming Next : Gempa Mentawai : Siberut-Sipora-Pagai (???!!!) (was : Re. FW (iagi-net -Increased 03/31/2005 Strain...) 12:35 PM Please respond to iagi-net Mohon maaf, Halo rekan-rekan IAGI sekalian, Kemarin-kemarin entah kenapa saya emang terhapus dari daftar mailing-list IAGI-Net sehingga tidak pernah terima e-mail ini. Untung Mba Dyah menolong saya untuk mendaftarkan kembali di mailing list ini. Menurut saya begini, Gempa Nias kemarin itu adalah gempa "megathrust" (i.e. sama seperti gempa Aceh) pada subduction interface yang letak "rupture zone" (bidang patahan yang bergeser ketika terjadi gempabumi)-nya persis di sebelahnya rupture zone dari Gempa Aceh. Jadi memang Gempa Aceh ini ternyata betul-betul memicu sumber gempa di sebelah selatannya. Sekarang satu-satunya sumber gempa yang sudah matang yang sedang menunggu giliran adalah yang di bawah Kep. Mentawai itu. Kapan kira-kira waktunya? Tentu kita engga tahu. Tapi saya pikir dalam kurun waktu 10 tahun ke depan kemungkinan terjadi gempabesar di sini tinggi. Belajar dari zona subduksi di Pacifik (Kamtchaka - Chile), pernah terjadi 7 gempa besar hanya dalam kurun waktu 10 tahun, dari 1955 - 1965. Yang jadi harapan saya bahwa gempa di Mentawai mungkin tidak terjadi dalam waktu dekat adalah adanya segmen zona subduksi diantara Nias dan Siberut (di bawah Kep. Batu) yang kondisinya tidak matang dan karakteristiknya dominan "ASEISMIC" artinya banyak meloloskan strain energy. Mudah-mudahan Zona subduksi yang pas berada di khatulistiwa ini bisa menjadi "buffer zone" agar perambatan energi gempa dari utara itu bisa tertahan untuk sementara waktu sebelum dia menyebrang ke Siberut. Kontroversi tentang mekanisme gempa di Nias kelihatannya bersumber ke Focal Mechanism (CMT) USGS yang kurang tepat (mungkin sekarang sudah di ralat). CMT USGS ini memperlihatkan bahwa Gempa Nias sepertinya suatu "Up-Thrust" pada bidang patahan yang hampir tegak lurus. Waktu malam terjadinya gempa, saya agak heran-heran melihat solusi USGS ini. Apakah benar bukan megathrust earthquake melainkan gempa pada Sesar Mentawai? Mungkin CMT USGS ini yang dilihat oleh Pak Surono. Untung paginya Harvard juga mengeluarkan CMT yang lebih baik. Pada Harvard CMT terlihat jelas bahwa gempa Nias ini merupakan gempa megathrust - pure dip-slip. Sekarang masalahnya kalau ini megathrust earthquake dengan magnitudo 8.7, kenapa Tsunami-nya kecil? Saya kemarin berdiskusi dengan Wahyu Triyoso, terus Wahyu kebetulan mendapatkan analisa data seismik yang sudah dilakukan oleh ERI Univ. Tokyo, tempat sekolahnya dulu. Dari analisa seismogram ini terlihat bahwa "fault displacement" pada rupture zone-nya memang besar di bagian bawahnya, yaitu di kedalaman ~15 - 40 km, tapi displacement ini menjadi mengecil ke arah atas. Kata Wahyu pada subduction interface di sebelah baratnya Nias, displacementnya hanya 1 meteran! Artinya walaupun gempa ini besar, deformasi yang terjadi pada bawah permukaan laut di barat P. Nias sampai ke palung tidak besar. Menurut kami, itulah penyebab kenapa tsunaminya kecil. Tentu perlu analisa dan data yang lebih lanjut untuk memastikan hal ini. Sekian dulu. Wassalam, Danny - --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Small Business - Try our new resources site! --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------