Setuju, setahu saya waktu kulap ke G. Galunggung di Tasikmalaya juga dijelaskan bahwa tujuan pembuatan tunnel itu adl. Utk mengurangi volume air didalam kawah sehingga dapat mengurangi resiko ancaman aliran lahar dingin yang dapat terjadi sewaktu-waktu akibat hujan dan tentu saja utk mengurangi volume material yang dihamburkan oleh tubuh gunung bila terjadi erupsi.
Salam, Dodiono -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 18, 2005 8:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dongeng tukang suntik gunung api Kalau setahu saya sistem tunneling yang dilakukan bukan untuk mengurangi tekanan magma sehingga harus menembus dapur magma....(jadi inget film the core) tapi lebih membuang air yang ada di atas kawah yang berupa cekungan atau danau, sehingga kalau terjadi letusan gunung api yang mengeluarkan magma, magmanya tidak bercampur dengan air yang menyebabkan pergerakan magma menjadi lebih cepat dan menyebar... atau sistem tunneling ini dapat digunakan untuk melokalisir arah dari magma sehingga bisa disalurkan ke daerah yang relatif aman , tapi sebenarnya dengan pemetaan topographi saja kita sudah bisa menentukan jalur - jalur yang mungkin akan dialiri magma kalau ada gunung yang meletus.... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> 17/04/2005 09:32 PM Please respond to iagi-net To: <iagi-net@iagi.or.id> cc: Subject: [iagi-net-l] Dongeng tukang suntik gunung api Di masyarakat awam tersebar suatu "dongeng" bahwa gunung api itu bisa disuntik untuk mencegah terjadinya letusan. Cerita ini sudah lama beredar, sejak sebelum Perang Dunia ke II, mungkin persepsi ini timbul waktu Pemerintah Hindia Belanda dulu pernah melakukan tunnelling di G. Kelud untuk mengurangi volume air yang berada di dalam kawah. Kelanjutan usaha ini juga dilakukan pemerintahan RI di tahun 50/60-an, mengantisipasi letusan G. Kelud di akhir tahun 60-a (ini juga kalau saya tidak salah). Tetapi usaha ini sebagaimana di ketahui hanya terjadi untuk Kelud saja, sedangkan masyarakat awam mengira bahwa setiap gunung api dapat disuntik untuk mencegah meletusnya. Namun saya kira persepsi yang salah ini timbul karean pada zaman Belanda petugas/pengawas gunung api itu disebutnya mantri gunung-api, dan setiap ada gunung-apai yang akan meletus itu dikirim mantri gunungapi naik ke kawahnya. Masyarakat awam mengira bahwa seorang mantri gunung api itu tugasnya menyuntik gunung api, sama seperti mantri keseehatan melakukan penyuntikan orang sakit. Belakangan ini di masyarakat Ciater-Subang beredar issue katanya pemerintah (Direktorat Volkanologi telah mengirim tukang suntik ke kawah Tangkuban Parahu, tetapi tukang suntik ini mati karena karacunan gas. Sebaiknya IAGI ikut menepis persepsi yang salah ini, dengan menyatakan sampai kini belum pernah ada teknologi apapun yang dapat mencegah meletusnya gunung api, tidak perlu menjelaskan adanya teori atau usaha pemboran atau pembuatan terowongan untuk menurunkan tekanan magma dsb, karena menurut hemat saya hal ini akan menyesatkan saja.dan akan menuntut pemerintah untuk melakukannya. Saya yakin energi/tekanan magma itu berdimensi terlalu besar untuk bisa dikurangi dengan pemboran berapa pun jumlahnya, apa lagi apakah ada teknologi yang dapat menembus dapur magma yang begitu tinggi temperatur dan tekanannya? Yang perlu juga dicek, apakah di buku2 IPA/Ilmu bumi di SMP/SMA itu mencantumkan konsep penyuntikan gunung api atau tidak. Wassalam PLEASE DO NOT ATTACH FILES LARGER THAN 500 KB R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------