Mas Mar yth,
Salut atas kegigihan anda mengkampanyekan teori salam.

Saya mau memberi komentar sedikit (panjang) tentang si Salam.
Dari makalah : "Salam Theory" yg ditulis untuk HAGI Annual Meeting ke-29
(Yogyakarta, 5-7 October 2004), di

bagian abstrak ditulis: "SALAM is a universal 70 Giga annum ("Ga") calendar
and presents as the longest calendar ever made by man".

Kalau kita baca buku "The Rise and Fall of Maya Civilization" (Thompson, J.
Eric, Pimlico, London, 1993.): "On a stela at Quiriga in Guatemala a date
over 90 million years ago is computed; on another a date over 300 million
years before that is given. These are actual computations, stating correctly
day and month positions, and are comparable to calculations in our calendar
giving the month positions on which Easter would have fallen at equivalent
distances in the past"

Ini artinya sudah ada yg pernah menghitung kalender sampai 300 Ga, lebih
dari 4x dari punya mas.

Di buku "Breaking the Maya Code" (Coe, Michael D.,Thames & London, 1992)
atau "Aztec Calendar: History and  Symbolism" (Garcia y Valades Editores,
Mexico City, 1992) disitu banyak sekali diulas hitungan siklus tentang
kejadian-2 alam, dibahas dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu
(komputasi,matematika,geologi, antropologi, astronomi, dll), sayangnya
siklusnya tidak mengikuti siklus "tujuh-an" versi mas Mar.... :-((


Dibagian lain dari makalah salam tadi: "...well reflected to the history
from the earliest world settlement 3500 BC in Egypt up to present day. The
cultural 700 annum cycle begin with 3500 BC (Old Egypt), and followed by
2800 BC (Later Old Egypt), 2100 BC (Mid Egypt), 1400 BC (Late Egypt), 700 BC
(Egypt occupied by Assyrian then Babylonian), 0 BC (Egypt was occupied by
Rome)"....

Lagi-lagi kalau kita baca buku-buku karya egyptologist seperti: "Ancient
Records of Egypt: Historical Documents from the Earliest Times to the
Persian Conquest, Histories and Mysteries of Man" (karya JH Breasted,
London, 1988) atau buku karya Graham Hancock ("Fingerprints of the Gods")
dan Graham Hancock-Robert Bauval: "The Message Of The Sphinx" atau "Atlas of
Ancient Egypt" (Baines, John and Malek, Jaromir, Time-Life Books, Virginia,
1990),  sepertinya siklus peradaban Mesir tak mengikuti siklus "tujuh-an"
ya.....

Tentang gerak planet bumi yg mengikuti periode salam, saya bandingkan dengan
cuplikan dari buku "Predicting Planetary Positions" (penulis: Roberta S.
Sklower):

• It tilts at about 23.5° to the vertical, an angle from which it can vary
by as much as 1.5° on either side over periods of 41,000 years.
• It completes a full precessional cycle once every 25,776 years.
• It spins on its own axis once every twenty-four hours.
• It orbits the sun once every 365 days (actually 365.2422 days).
• The most important influence on its seasons is the angle at which the rays
of the sun strike it at various points on its orbital path.

silakan dihitung sendiri....

Pada saat makalah Teori Salam dipresentasikan di HAGI (Okt 2004), 3 bulan
kemudian ada gempa/tsunami, andaikan ini sudah sempat terhitung, akan
menjadi monumental sekali buat teori salam.

Siklus memang PASTI ada tapi apakah harus dipaksakan mengikuti kuantitas
tertentu ?

Sekarang ini lagi naik daun algoritma-2 semacam Neural-Network, fuzzy logic,
dan sejenisnya; yg pada intinya membebaskan perhitungan matematis agar
mengambil sebanyak mungkin parameter yg diketahui, sebelum nantinya (pada
saat melakukan "data training") di ranking urutan kontribusinya terhadap
parameter yg dicari, berbeda dengan jaman dulu yg penuh asumsi, sehingga -
misalnya - untuk memprediksi harga permeabilitas di satu titik x,y,z
tertentu orang nekad memaksakan perhitungan berdasarkan korelasinya dengan
porositas saja (padahal secara inheren sudah beda, yg satu adalah besaran
vektor yg satu lagi besaran skalar). Sementara kalau dilihat si Salam ini
seolah kembali memaksakan "peng-kuantifikasi-an" fenomena alam ke kuantitas
tertentu. CMIIW.

Atau isu yg paling critical didunia fractal (pak Sigit Sukmono dari ITB
telah pernah mengaplikasikannya untuk prediksi pola gempa) yaitu menentukan
dimensinya... apakah dimensinya harus mengikuti kelipatan tujuh ? Siapa tahu
iya.... :-))

Hatur nuhun
Yosef KA
Only time will tell....


On 12/26/05, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ........................del.............................................
>
Suatu saat, irama gempanya cepat, kadang lambat, lalu cepat lagi....
> Bukankah ini simphony nyanyian amat merdu ?
> Akan banyak bantu mahasiswa cari doktor kali ya ?
> Kadang lagu Sunda, Jawa, Aceh, Barat melankolis, slow rock, ndangdut,
> keroncong, slendro, sinom, pangkur, asmorondono, hard rock, dst..
> Gag percaya ?
>
> Wassalam,
> Maryanto,
> Mengenang setahun tsunami Aceh 26 Desember 2004-2005.
>

Kirim email ke