Wah asyikk nih, makin riuh-rendah. Ya, ya, setuju sama Mas Vicky: Tidak
harus semua analisa angka itu dengan statistik. Walaupun begitu, suatu
hal barangkali bisa di cari bahwa pola yang di buat akan memenuhi
statistik. Termasuk geomodel, untuk memodelkan bumi, atau Mars model
untuk model di Mars, atau model-model lain.

Kenapa kapal di laut tak tenggelam? Ada yang teori jawaban: kapal di
laut tak tenggelam karena Hukum Archimedes. Terus ada yang menyelutuk
beri data, menjawab lain, nadakan teori jawaban itu salah: Tak ada Hukum
Archimedespun, kapal ya tetap mengapung di air. Mengapungnya kapal itu
bisa di terangkan dengan Hukum Archimedes.

Hipotesa adalah suatu pernyataan pendapat, ide, usulan rumusan. Alam
akan berjalan dengan sendirinya walaupun rumusan itu tidak ada. Kita
mencari rumusan yang cocok dengan Hukum Alam (Sunatuloh, Sunnatulloh,
istilah Pak Koesoemadina). 

Setuju ma Mas Paulus: Teori adalah hipotesa yang telah teruji. Ya, ya,
beberapa orang berpendapat begitu. Ide, lalu hipotesa, lalu teori, lalu
hukum. Pengujian adalah dengan tambahan data-data. Semakin banyak data
yang cocok, di naikkan dari hipotesa menjadi teori. Makanya th 2003 itu
ku sebut :Hipotesa SALAM pada JCC 2003 JKT. 

Pengujian hipotesa di lakukan dengan mencari data, pendapat, rumusan
yang establihsed. Ya, saa't itu, terus di uji. Pendapat-pendapat di cari
terus, setiap hari, termasuk mencari buku-buku, pendapat pakar, main
sana-sini. Tambahan buku 1100 (seribu seratus'an) di dua tahun terakhir
ini pada SALAM Library, jadikan jumlah buku 1550 +- 10 buku,  di Hibrida
no 7 itu, ada yang beberapa orang sebut "sama saja hipotesa dan teori".
"Keduanya ya hakekatnya sama". Teori pun tak akan sempat di uji dengan
semua data di alam. Teori akan terus bisa di perbaiki, di tambah
diskripsinya, atau apapun perbaikannya. Teori akan jatuh bila ketemu
dengan data alam yang tak semuai dengan pernyataan teori. Hipotesa juga
mesti sudah pakai data dalam membuatnya.

Kapan mau Teori SALAM akan di uji? Ya setiap hari. Cari bacaan. bahwa
pendapat ya data. Ini data yang skunder atawa tersier, atau kwarter,
atau data ke jutaan. Contoh data, misalnya, Geologic Time Scale, ini
sudah ribuan orang yang bekerja menjadi GTS sa'at ini. Juga sudah jutaan
yang bereja menjadikan science sa'at ini, mulai dari misal, Aristoteles.

Juga setuju Mas Vicky sebut: 
Pola atau "pattern" menurutku bukan utk menunjukkan sebab-akibat. Sebab
akibat mestinya ada "time delay" (jeda) dan ditunjukkan dengan adanya
relasi/hubungan. Sebab akibat ini paling susah pembuktiannya. Paling
mudah mungkin adalah dengan percobaan laboratorium atau simulasi
(penyederhanaan dari percobaan lab scr numerik).

Saya pikir memang prediksi kejadian fisis kedepan akan lebih mudah
dengan pattern data masa lalu. Patern belum tentu di pakai untuk cari
sebab akibat. Tapi sebab akibat akan lebih mudah di cari dengan patern.
Sulit mencari hubungan sebba akibat tanpa tahu patern. 

Sebab-akibat ini di cari orang untuk membuat prediksi (kejadian kedepan)
akan lebih kecil eror-nya. Walupun tanpa tahu sebab akibatnya, orang
sudah bisa membuat prediksi kedepan dengan error yang sama dibanding
prediksi dengan sudah tahu sebab akibatnya.

Banyak data empiris di lakukan dengan alat bernama Emerge. Cari
statistik, pola hubungan suatu besaran fisis dengan besaran fisis lain.
Lalu di gunakan untuk prediksi kumpulan data lainnya, atau daerah tanpa
data. Orang coba-coba cari sebab-akibat kedua hubungan fisis itu. Dan
tak tahu fisisnya pun ya tak apa. 

Pencarian sebab akibat memang paling susah, atau setidaknya lebih susah
mencarinya di banding mencari rumus empiriknya saja. Rumusan bisa saja
sinusoidal, garis lurus, atawa lain. Kalau tahu hubungan
sebab-akibatnya, ya senang, dan prediksi akan lebih nyaman, bagus, bisa
lebih kecil erornya.

Paling mudah adalah ya di lab, kata Mas Vicky. 
Tentu saja setuju, karena semua di alam ini adalah lab itu sendiri
bagiku. Simulasi akan bisa di coba-coba untuk di lakukan. 

Mas Ferdinandus sebut, Pak Sigit Sukmono sudah banyak gunakan fraktal
untuk prediksi gempa. 
Ya, saya juga dengar itu, terus belajar fraktal, kumpulin papper
fraktal. Di Loak Pasar Suci kemarin mendapatkan Proceding ITB 2002, yang
sebut prediksi gempa dengan banyak referensi : Sigit Sukmono and MT Zen.


Senin lalu, ngobrol sejam dengan Pak Zen di rumah beliau itu, memang
menghasilkan banyak ide, terutama kaitan tsunami Selat Sunda. Ketemu Pak
Sri Widyantoro dan Pak Nanang TP dapatkan banyak tambahan ide, data
tsunami 200 th terakhir. 

Sabtu lalu, dua jam di BMG (JKT), di Pusat tsunami monitoring dengan Pak
Fauzi (BMG) dengan Pak Didit (BPPT) bagian tsunami, cukup menggairahkan
dan cari cara selesaikan prediksi. 

Yang asyikkk, ya pengujian usulan Pak Herman Mochtar (P3G) BDG, untuk
ngirim paper teori ke Vening Meinesz Research and School of Geodynamic,
di Londo sono, gabungan Utrech University sama Delf Technology. Diskusi
sejam lanjutan diskusi 2 jam bulan lalu, amat asyik. Komentar-komentar
beliau amat melegakan. Hem...., nyaman, .....

Salam,
Maryanto.  

-----Original Message-----
From: Putrohari, Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 12, 2006 7:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] KE NA PA

> -----Original Message-----
> From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Ya, ya, ya.
> Betul sekali, absolutely benar Mas Natan ini. 
> Teori SALAM adalah dengan statistik. 

Menurut saya, Hipotesa Salam (apa sudah boleh disebut hipotesa ?) bukan
hipotesa statistika, tetapi hanya "data series" analysis, atau lebih
spesifik lagi "time series" analysis.
Statistika klasik dipelajari di SD dulu modus, mean median, kmudian
lebih kompleks ketika bicara probabilitis, kemuadian berkembang menjadi
geostatistik ketika berbicara penyebaran data dalam ruang.

Beberapa definisi : 
- Statistics is a branch of mathematics. It is concerned with the
collection of data involving a number of occurrences, the analysis of
the data, and the presentation of conclusions based on the analysis.
- a branch of applied mathematics concerned with the collection and
interpretation of quantitative data and the use of probability theory to
estimate population parameters wordnet.princeton.edu/perl/webwn
- Statistics is the science and practice of developing knowledge through
the use of empirical data expressed in quantitative form. It is based on
statistical theory which is a branch of applied mathematics. Within
statistical theory, randomness and uncertainty are modelled by
probability theory. Because one aim of statistics is to produce the
"best" information from available data, some authors consider statistics
a branch of decision theory. ... en.wikipedia.org/wiki/Statistics

> Statistik digunakan untuk mengetahui pola.
> Bila tahu pola, maka mungkin akan tahu sebab-akibat.
> Tanpa tahu pola, maka sebab akibat akan tak bisa di ketahui.

Pola atau "pattern" menurutku bukan utk menunjukkan sebab-akibat. Sebab
akibat mestinya ada "time delay" (jeda) dan ditunjukkan dengan adanya
relasi/hubungan. Sebab akibat ini paling susah pembuktiannya. Paling
mudah mungkin adalah dengan percobaan laboratorium atau simulasi
(penyederhanaan dari percobaan lab scr numerik).

> Juga prediksi, dimanapun science bergerak.
> Alat ini amat hebat.
> Apasih sih pengolahan, lalu pencaraian pola tanpa statistik ?
> Rasanya kok ga ada ya ? Atau ada yang mau menunjukkan pengolahan data 
> yang bukan ada statistiknya ?

By definition yg saya kutip diatas, salah satu cara dalam pengolahan
data (angka) atau numeric analysis salah satunya dengan statistik. Dalam
ilmu Matematika itu ada yg disebut geometri bukan statistik, dan dipakai
dalam pengolahan data.  Tidak harus semua analisa angka itu dengan
statistik. Nanti bisa-bisa semua yg menggunakan angka dianggep
statistik. Walaupun semakin ilmu berkembang maka akan smakin melebar dan
melebur satu dengan lainnya, namun sering kali menyebabkan kurang
dipahami detil parsialnya.
 
> Ya, teori SALAM itu cuma buatan manusia. Hanya sedikit hal yang bisa 
> di ketahui oleh manusia. Tentu ini menanti teori baru, yang 
> memperbaiki.

Saya stuju dengan PTA bahwa yg disebut2 Salam ini bukan (belum) teori.
Saya sendiri masih ragu menyebutnya sebagai hipotesa. Tentunya ada
syarat2 tertentu utk menyebutnya sebagai hipotesa.
Salah atu ciri kategori ilmiah saat ini adalah adanya "peer review".
Saya sendiripun sangat awam dengan protokol "peer review" ini. Mungkin
Pak Koesoema atau bapak2 dosen lainnya bisa lebih menjelaskan.

RDP

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi
Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke