dari berita temen nih, katanya udah disepakati operatornya Exxon ...

                                                                                
       
 anprax                                                                         
       
 --------------------                                                           
       
                                                                                
       
 PT Pertamina (Persero) dan ExxonMobil Oil Indonesia (EMOI)                     
       
 sepakat menunjuk Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan EMOI,               
       
 sebagai                                                                        
       
 operator Blok Cepu. Menurut rencana, kesepakatan itu akan                      
       
 ditandatangani                                                                 
       
 Rabu (15/3).                                                                   
       
                                                                                
       
 "Kita targetkan Blok Cepu mulai berproduksi 31 bulan setelah                   
       
 penandatanganan," ungkap Direktur Utama Pertamina Ari Sumarno di               
       
 Jakarta,                                                                       
       
 Senin (13/3).                                                                  
       
                                                                                
       
 Hadir dalam kesempatan itu Ketua Tim Negosiasi Blok Cepu Roes                  
       
 Ariawijaya, *Vice                                                              
       
 President Planning, Commercial, and Public Affairs* EMOI Maman                 
       
 Budiman, dan                                                                   
       
 *Executive Director Exploration* EMOI Budiono.                                 
       
                                                                                
       
 Ari mengungkapkan, MCL akan menjadi operator selama 30 tahun kontrak           
       
 kerja                                                                          
       
 sama (KKS) sejak 17 September 2005. Kesepakatan lain yang dicapai              
       
 adalah                                                                         
       
 Struktur Organisasi Bersama Cepu terdiri dari Komite Operasi Bersama           
       
 (KOB)                                                                          
       
 yang terdiri dari wakil Pertamina EP Cepu (PEPC), anak perusahaan              
       
 Pertamina                                                                      
       
 dan MCL.                                                                       
       
                                                                                
       
 Di bawah KOB terdapat Organisasi Proyek Cepu (OPC) dengan General              
       
 Manager                                                                        
       
 Eksekutif Proyek yang dipegang MCL dan wakil dari PECP.                        
       
                                                                                
       
 Pada tahap awal telah disepakati Manager Pelaksana Proyek Banyu Urip           
       
 dipegang MCL dengan wakil PEPC dan Manager Perencanaan Pengembangan            
       
 Proyek                                                                         
       
 Banyu Urip dipegang PEPC dengan wakil MCL.                                     
       
                                                                                
       
 KOB berwenang membuat dan memutuskan perencanaan operasi, rencana              
       
 program                                                                        
       
 kerja dan anggaran, persetujuan pengeluaran, dan mengawasi operasi.            
       
 Sedang                                                                         
       
 OPC bertanggungjawab melaksanakan keputusan KOB.                               
       
                                                                                
       
 Pada kesempatan itu Budiono mengatakan, pada tahap awal, target                
       
 produksi                                                                       
       
 dari Lapangan Banyu Urip adalah 25.000 barel-40.000 barel per hari             
       
 dan                                                                            
       
 setelah enam bulan diperkirakan mencapai puncak produksi 165.000               
       
 barel per                                                                      
       
 hari.                                                                          
       
                                                                                
       
 Ia mengatakan, secara total investasi pengembangan Blok Cepu                   
       
 mencapai US$2,5                                                                
       
 miliar-US$2,6 miliar. "Khusus investasi pengembangan Lapangan Banyu            
       
 Urip                                                                           
       
 US$1,1 miliar-US$1,2 miliar," katanya.                                         
       
                                                                                
       
                                                                                
       
                                                                                
       






                                                                                
                                                         
                      [EMAIL PROTECTED]                                         
                                                       
                      nesia.co.id                To:       
<iagi-net@iagi.or.id>                                                         
                                                 cc:                            
                                                         
                      14/03/2006 02:02 PM        Subject:  Re: [iagi-net-l] 
Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon                     
                      Please respond to                                         
                                                         
                      iagi-net                                                  
                                                         
                                                                                
                                                         
                                                                                
                                                         




Sabar Ar..........buat aku pribadi sih Pertamina pasti mampu mengelola
blok Cepu, apalagi dengan cost yang lebih murah ..........






Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
03/14/2006 07:36 AM
Please respond to iagi-net


        To:     iagi-net@iagi.or.id
        cc:
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke
Exxon


Daftar "black" campaign beberapa waktu terakhir yang masih inget dalam
ingatan :
  1. Kasus Lawe-Lawe, Batam & masalah BBM lainnya: Kesalahan kinerja yang
notabene dalam lingkup jajaran Direktorat Hilir Pertamina, digunakan
sebagai dasar pertimbangan negatif untuk kelola usaha Hulu (Pengelolaan
Blok Cepu). Tak relevan tapi tetap dipaksakan.
  2. Statement produksi Pertamina yang turun terus dengan rate production
30an ribu barel sehari. Jelas ini menyesatkan, tidak valid dan digunakan
untuk justifikasi bahwa yang pantas melakukan pengelolaan adalah
ExxonMobil. (rekan2 pertamina ep harusnya bisa menunjukkan performanya,
saya pernah lihat grafiknya naik terus sejak UU Migas 2001)
  3. Statement Overhaul, Kinerja yang disebandingkan dengan tetangga,
bukan mendasarkan kinerja dengan target yang telah ditetapkan bersama
dengan pemerintah (pemegang saham), Jelas menyesatkan publik.
  4. Statement : Pertamina Tidak mampu. Menghina bangsa Indonesia secara
keseluruhan.
  5. Nah, apakah statement terakhir (penjualan 400 juta dolar) ini juga
bagian dari hal tersebut? Wallahualam.

  Fer, mari bersama-sama kita minta maaf kepada nenek moyang dan anak cucu
negeri ini, karena adalah generasi kita yang kelak akan menjadi bahan
tertawaan mereka......

  ar-.



[EMAIL PROTECTED] wrote:
  lho...iki piye to...????

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




"Joni Erwoko"

ina.Co.Id> cc:
Subject: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon
14/03/2006 07:46
AM
Please respond to
iagi-net






Lagi ttg Cepu ;-)



Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon US$ 400 Juta

Maryadi - detikcom

Jakarta - PT Pertamina (Persero) ternyata pernah menjual (farm out)
sebanyak 50 persen kepemilikan sahamnya di BlokCepu ke ExxonMobil Oil
Indonesia (EMOI). Blok Cepu yang memiliki kandunganminyak 600 juta barel
dan gas yang sebanyak 1,7 triliun kaki kubik itu dilego US$400 juta.

"Kita punya bukti otentik dan surat-suratnya lengkap. Saat itu, Widya
Purnama (mantan Dirut Pertamina) yang menandatangani penjualan itu," kata
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam raker dengan Komisi VII DPR di
Gedung DPR/MPR Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (14/3/2005) pukul
00.12 WIB.

Mendapat penjelasan tersebut sejumlah anggota dewan beramai-ramai meminta
klarifikasi kepada Purnomo. Mereka mengaku baru mengetahui informasi
tersebut. Mengingat banyaknya pertanyaan lanjutan tersebut, akhirnya
Komisi
VII DPR menyepakati membahas Blok Cepu dalam sesi khusus. Ketua Komisi VII
DPR Agusman Effendi mengatakan, pihaknya akan memanggil Menneg BUMN,
Menteri ESDM, Tim Negosiasi Blok Cepu, Badan Pelaksana Hulu Migas (BP
Migas) dan Pertamina dalam rapat mendatang.

Dengan telah dijualnya sebagian saham di Blok Cepu, praktis kepemilikan
EMOI dan Pertamina di Blok Cepu itu menjadi masing-masing 50 persen.
Penjualan tersebut dilakukan Pertamina sebelum penandatanganan kontrak
kerja sama (KKS) dilakukan pada 17 September 2005. Penjualan itu dilakukan
Pertamina kepada Exxon setelah Pertamina mendapatkan hak 100 persen
kembali
terhadap pengelolaan Blok Cepu.

"Ketika itu, Pertamina dan Exxon mengembalikan Blok Cepu kepada pemerintah
setelah kontrak technicall assistance contract (TAC) plus. Lalu pemerintah
menyerahkan ke Pertamina sebagai oil state company," ujar Purnomo.

Blok Cepu itu diberikan pemerintah kembali ke pemerintah sebagai privilege
yang didapatkan oleh Pertamina. Namun ia mengaku tidak mengetahui secara
rinci berapa hasil penjualannya dalam bentuk tunai dan berapa dalam bentuk
lainnya. Akan tetapi Purnomo menambahkan, mekanisme "farm out" maupun
"farm
in" adalah hal biasa dan layak dalam bisnis lapangan migas.

Purnomo mengaku tidak bisa menghalangi penjualan itu. "Ketika itu sudah
diserahkan ke Pertamina, menjadi hak penuh Pertamina. Kami sebagai
regulator tidak bisa melarang," urainya.



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke