Pakai C-14 atau  KAr method seperti disebutkan di hal 6?
----- Original Message ----- From: "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, April 26, 2006 10:23 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan Merapi AD 1006


Pak Koesoema ysh. dan rekan-rekan IAGI ysh juga,

Metoda dating yang digunakan adalah C-14.
Saya kutip dari makalah di PIT IAGI 1999 "Reconstruction of Old Natural
Hazards around Kalasan and Its Vicinity, Jogjakarta, from Volcanic
Stratigraphy Point of View":

....bencana alam letusan G. Merapi yang mengubur candi-candi Hindu Buda di
Kalasan dsk...terjadi dalam 3 perioda letusan besar, yaitu 1285
(1255-1335M), 1570-1600M dan setelah tahun 1660-an (240+/-50 YBP).

Ada juga dari Christopher Newhall, Sutikno Bronto, Brent Alloway + 15
co-authors (kalau dikutip bisa ditulis Newhall dgr/dan gerombolannya :-)
(yang saya punya draft makalahnya May 18, 1998): 10,000 years of explosive
eruptions of Merapi Volcano, Central Java: Archaeological and Modern
Implications.

Saya kutip beberapa:

hal 6:
a new K-Ar age from an unusually fresh outcrop of hbl-andesite on the
south side of one of the hills (of G. Gendol), G. Guling, is 3.44 +/- 0.09
Ma. This is considerably older than any Merapi rocks that we have dated,
and considerably older than the oldest age that Camus et.al report for
Merapi (0.04 Ma).

hal 13:
"Slip-failure" and a catastrophic eruption of Merapi Volcano, supposedly
in 1006 AD are reputed to have forced the demise of E-ward migration of
the Mataram civilization of Central Java (Ijzerman, 1891; Scheltema, 1912;
van Hinloopen Labberton, 1922; van Bemmelen, 1949, 1956, 1971). However,
the idea that the Mataram civilization moved to E Java in response to an
eruption of Merapi in 1006 AD "is certainly wrong, because the palace had
already been shifted to the Brantas delta (E Java) at that time"
(Boechari, 1976).

dalam salah satu kesimpulannya:
....we cannot prove that eruptions caused the decentralization of
civilization in Central Java, but we can say that these early eruptions
would have been very disruptive, and crops might easily have failed. A
lake also formed around Candi Borobudur, though the precise timing of the
lake relative to construction and abandonment of Candi Borobudur is
uncertain.

Itu dulu, mudah-mudahan bermanfaat.

Salam,
BB



Saya ingin tahu metoda age dating apa yang digunakan Dr. Sri
Mulyaningsih  ini, dan berapa tahun hasilnya.
Memang dengan adanya radiometri ini banyak perkiraan umur dari endapan2
Kwarter ini menjadi jauh lebih tua dari diperkirakan sebelumnya,
sehingga  kita harus mereview kembali. Tetapi itu adalah sains, akan
terus terjadi  "updating" , karena sains dan teknologi berkembang terus.
RPK
----- Original Message -----
From: "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, April 26, 2006 7:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan Merapi
AD  1006


Sedikit sumbangan pemikiran...

Ibu Dr. Sri Mulyaningsih dari Akprind Yk dengan riset S3-nya mengenai
endapan-endapan volkanik Merapi dan banyak melakukan dating, ternyata
tidak menemukan endapan-endapan yang berumur 1006 AD tersebut!

Jadi saya pikir kita harus melihat kembali pendapat van Bemmelen tsb.
Karena van Bem hanya mengira-ngira runtuhnya Mataram Hindu (bergeser
ke Timur) pada akhir milenium tsb diperkirakan karena adanya letusan
kataklismik Merapi. Ada pun volkanik Gendol yang diduga van Bem
sebagai produk 1006 AD, kalau tidak salah ternyata umurnya jauh sangat
tua.

Contoh koreksi lain van Bem (dan von Koenigswald) misalnya umur Danau
Bandung Purba yang didasarkan dari tipologi alat batu obsidian sebagai
6000 - 3000 tahun yang lalu, padahal Dam (1994) dengan dating yang
lengkap dari endapan danaunya, dengan pasti diketahui bahwa Danau
Bandung Purba telah terbentuk sejak 125.000 th yl dan surut 16.000 th
yl.

Jadi kalau di buku van Bem (the Geology of Indonesia), orang-orang
purbakala Dago Pakar naik perahu ke Kendan (Cicalengka) untuk mencari
obsidian pada 6000 - 3000 th yl pada permukaan danau 720 m dpl, dalam
pandangan Dam jika konsep berperahunya tetap, mereka terbang dengan
perahu (karena airnya sebenarnya jauh sudah surut saat itu). Mungkin
6000 - 3000 th yl sudah berupa "ranca" (rawa), nama geografis Sunda
yang banyak tersebar di Dataran Bandung.

Salam,
BB




On 4/25/06, Alman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Lho..?
Bukannya Raja Darmawangsa tewas beserta petinggi kerajaan Mataram
Hindu justru karena letusan 1006 Merapi tsb. Lalu putranya,
Airlangga yang selamat pindah ke Jawa Timur dan mendirikan kerajaan
baru...

Wah kalo gitu datingnya adalah kepunahan Darmawangsa ya ....
Brati bukan karena diserang Sriwijaya donk !
Barangkali adanya penyerangan itu hanya "klaim"nya Sriwijaya, atau
sriwijaya memanfaatkan kondisi alam yg sedang "kacau" utk menyerang
darmawangsa.

rdp





---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke