Mas Yanto, Apa yg disarankan Dog Waples (ahli Geokimia) untuk lebih mendahulukan geologi hanyalah karena Dia (wektu itu) menyadari bahwa geokimia ilmunya baru. Juga data-data yg dipakai representasinya sangat kurang dibandingkan data geologi. Membayangkan fraksi sample batuan yg hanya berukuran 5 inci dengan ukuran formasi tentunya seolah-olah "tidak ada apa-apanya", apalagi dibandingkan dengan sample minyak yg hanya sekian cc untuk mewakili berjuta-juta barrel.
Apa yg Doug maksudkan dengan mendahulukan argumentasi geologi adalah, seandainya ada argumentasi geologi dan geokimia yg tidak akur, maka coba dulu geologinya harus diubah terlebih dahulu. Kalau geologinya memang sudah "kekeuh" ya data geokimia bisa "dibuang". Karena kelemahan representasi tadi. Geokimia seolah hanya supporting data geologi. Yang dicari memang "historical perpective" dari alam. Tentunya pada akhirnya yang terjadi memang "kesepakatan". Memang seolah-olah kok tidak scientifik, tetapi menurut saya ya memang begitulah kehidupan. Cuman kalau ujug-ujug sudah menyadari keterbatasan manusia nanti malah ngga naju-naju, walopun jelas manusia itu ya terbatas dink ya. Hal yg sama antara fisika experimen dengan pure-fisika (duh, nanti ada yg terisnggung dibilang tidak "pure" :) Wah ini menjurus ke OOT juga nantinya. Btw, di sebelah (oot) sedang berdiskusi awal kesadaran manusia looh ... Menarik juga ternyata diskusi dengan temen-temen ahli geologi tentang masalah yg tidak berhubungan dengan geologi. RDP "bagi yg tertarik diskusi oot silahkan kirim ke : [EMAIL PROTECTED] -----Original Message----- From: Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 22, 2006 8:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Yang tidak konvergen adalah cara berpikir manusia yang terbatas. Yangg disebut orang yang berkompetensi termasuk manusia yang terbatas, yang terjadi adalah kesimpulan dari masing masing disiplin yang belum mencapai tingkat pemecahannya. Kalau berpijak dengan cara berpikir begini maka argumentasi data mana atau disiplin mana yang dipakai/diutamakan tidak akan terjadi. Perkembangan ilmu, data dan pengalaman suatu waktu akan menjelaskan kenapa ke tidak konvergen yang lalu terjadi. Yanto Salim Original Message----- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, May 21, 2006 6:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Kalau "tripartit" (geologi-geofisika-geokimia) ini tidak konvergen, mana yg dianggap bener ? Aku dulu (sekitar 8-10 tahun lalu) pernah diskusi dengan Doug Waples sepanjang perjalanan naik mobil dari Bandung ke Jakarta, ngobrol tentang Geologi-Geokimia. Nah Doug bilang kalau andata geology dan geokimia kesimpulannya tidak "akur", beliau menyarankan untuk menggunakan argumentasi geologi. Karena kajian geokimia lebih banyak kelemahannya. (tentunya setelah dikaji oleh orang yg sama-sama kompetensinya). Nah kalau argumentasi geologi dengan geofisika manakah argumentasi yg lebih bisa "dipercaya" ? RDP On 5/19/06, Lambok Parulian Marpaung <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sehubungan dengan tripartid yang dikatakan Pa Awang. Di daerah Jabung pernah > dilakukan studi geokimia secara detail, dan sangat membantu dalam pemahaman > sistem petroleum. Sehingga benar yang dikatakan Pa Awang, tidak mereka-reka, > tapi ada guidance untuk mencari prospek sampai drillable prospect. > > Salam, > Lambok > > ----- Original Message ----- > From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <iagi-net@iagi.or.id> > Sent: Friday, May 19, 2006 3:48 PM > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > > Pak Slamet, > > Data sulfur, API, n-parafin, isoprenoid dari minyak2 di suatu kawasan kalau > dihubungkan dan dipahami secara regional akan menggambarkan oil grouping > serta karakteristiknya. Lalu, source facies-nya bisa kita duga-duga. Kalau > lalu kita masukkan pemahaman geologic setting dan stratigrafinya akan > membimbing kita ke pemahaman apa source-nya (formasi apa) dan di mana > kitchen-nya. Akibatnya, kita akan tahu bagaimana gambaran migrasinya. Juga > bisa untuk menaksir kawasan terbiodegradasi atau bebas biodegradasi bila > kita libatkan struktur geologi di dalamnya. > > Kalau kita hubungkan data VR dan heatflow tiap sumur, atau dengan heatflow > regional, kita bisa merekonstruksi sejarah pematangannya, di mana > oil/gas/overmature window saat ini, dan di mana dulu. > > Geokimia akan nyaring berbunyi bila kita tiupkan nafas geologi ke dalamnya. > Dan tanpa geokimia, semua hanya reka-reka. Kematangan atau oil grouping > hanya ditunjukkan oleh geokimia, dan kembali ke tadi, geokimia akan sangat > berguna kalau geologi jadi sokogurunya. > > Maka, tripartit geologi-geofisika-geokimia tak boleh diceraiberaikan. > > Salam, > awang > > -----Original Message----- > From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, May 19, 2006 8:08 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > > Terima kasih atas penjelasanya. > > Andaikata, kita punya 'trace elements' berupa data sulphur, vitrinite > refelectance, API, n-parafin atau isoprenoid dan juga data heat-flow di > setiap well yang ada di Kepulauan Sumatera. > Lalu kita bermain-main dengan mem-plots dan menghubungkan masing-masing > data tersebut dengan interpretasi isoline dan opposite-nya . . . dan > cerita geology apa saja yang bisa menghubungkan semuanya itu secara > specifik? > Apakah bisa bercerita tentang trend of sediment environment, source > facies/rocks, partial pressure (CO2), etc.? > > Menarik ya mengungkapkan trend secara regional?! > > > Salaam, > SLAMET RIYADI > > > -----Original Message----- > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, May 18, 2006 4:26 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > Pak Slamet dan Pak Hendro, > > Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena > pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di > reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah > blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan > disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat > pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi > menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak > heran gas hydrate - biogenic gas yang terperangkap dalam kisi2 kristal > es sering ditemukan tak jauh dari seabed). > > Seperti yang Pak Hendro sebutkan, saat ini caranya adalah dengan > pemanasan di titik2 tertentu di sepanjang tubing dan di beberapa > "stasiun termal" di sepanjang jalur pipa ke tempat pengumpul. Kalau ada > booster pompa untuk mendorong minyak tetap punya tekanan agar mengalir > di pipa yang menanjak pun, maka ini ada thermal booster agar minyak tak > jadi membeku di pipa meskipun di luar temperatur drop. > > Cara lain adalah dengan membuat bio-enhanced buatan, yaitu > menginjeksikan mikroba pemakan lilin. Atau, dengan injeksi uap/mikroba > seperti pernah dicoba di lapangan2 di Sumatra Tengah. > > > Bila ada minyaknya, kelihatannya minyak Antarktika tak akan parafinik, > mungkin tipe yang diproduksi dari marine algae yang miskin lilin. > Penyumbatan karena pembekuan lebih gampang diatasi daripada penyumbatan > kimiawi karena kandungan lilin/parafin. > > Salam, > awang > > -----Original Message----- > From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, May 18, 2006 2:37 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > Delete------ > > This message and any attached files may contain information that is > confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the > intended recipient. If you are not the intended recipient or the person > responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised > that you have received this message in error and that any dissemination, > copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is > the disclosure of the information therein. If you have received this message > in error please notify the sender immediately and delete the message. > > --------------------------------------------------------------------- > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > ----- Call For Papers until 26 May 2006 > ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit > IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara > Mulia No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > -- > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.1/343 - Release Date: 5/18/2006 > > > -- > No virus found in this outgoing message. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.1/343 - Release Date: 5/18/2006 > > > --------------------------------------------------------------------- > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > ----- Call For Papers until 26 May 2006 > ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > --------------------------------------------------------------------- > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > ----- Call For Papers until 26 May 2006 > ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > -- How to win the game without breaking the rule --> make the new one ! --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------