2 Daerah Istimewa dilanda bencana

Tiada satupun ummat manusia yang tahu kapan ALLAH Sang Pencipta
berkehendak 
Prediksi sekian tahun , sekian abad kemudian, tidak akan mampu melawan
kehendaknya

Adakah yang bisa memprediksi sepuluh menit atau satu jam atau hari
ini/besok tanggal sekian akan terjadi bencana ?
Akan manusia menunggu di luar rumah, di tempat pengungsian untuk sekian
lama agar terhindar dari bencana ?

Masihkah manusia merasa dirinya/kelompoknya paling tinggi kedudukannya,
paling bersahaja ? 
Masihkan manusia mempercayai si kerbau bule yang mendatangkan berkah ?
Masihkan manusia mempercayai si Nyai laut selatan yang melindungi
penduduk yang telah menyerahkan sesaji ?
Masihkah manusia mempercayai sayur lodeh, keris, yang bisa melindungi
tsunami ?

Tapi bila ALLAH berkehendak, maka tak ada suatu Dzat-pun mampu
melawannya
Sungguh murka ALLAH akan lebih pedih.

Tapi juga bukan kita tidak berupaya mencari perlindungan ALLAH
ALLAH memberi petunjuk bagi orang-orang yang bertawakal
Bukan harus bermukim di lereng gunung yang berbahaya longsor, terkena
letusan gunung, bermukim di daerah kawasan banjir, dll

 
 
Regard's  

 
 
Bondan Brillianto
melihat dari sudut pandang yang berbeda
 
 

-----Original Message-----
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 29 Mei 2006 7:56
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Subject: [iagi-net-l] RE: Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006


Sedihh...Sudah 4000'an meninggal...Kerusakan dahsyat....Semoga di
tabahkan yang masih hidup, menjalani banyak kesulitan...Bagaimana
kurangi dampak gempa kedepan ?

Apakah ada yang sudah memprediksi gempa Jogja ini ? Mohon beritahu.
Kompas, Minggu, 28 Mei 2006, sebut, Pak Cecep Suhardja, ahli geodesi
Badan Koordinasi Pemetaan Nasional, JKT, telah memprediksikannya, di
muat Nature, Maret 2006. 
Ada yang bisa meberikan info tentang bagaimana prediksi beliau ?

Saya sama sekali tak berfikir sebelumnya, kalau saja gempa itu akan
terjadi, apalagi yang bisa menghancurkan dengan korban yang aamt besar
ini. Tapi amat mengganggu pikiranku selama 2-4 minggu ini yakni data
lava Merapi keluar perhari yang 2.5 kali dari biasanya selama erupsi 100
th Merapi ini, orde 150.000 m3/hari, normal 60.000 m3/hari.

Gempa juga pada minggu bulan mati, tgl 29 Rabiulawal, Sabtu 27 Mei 2006.
Juga pada umumnya kulihat gempa, yakni pagi. 

Ternyata sudah terjadi gempa besar (>6 M), di Jogja sebelumnya, menurut
Kompas itu, yakni th 1867, 1937, ... (lupa), dan 1981. Hingga kini maka
selisih th itu adalah : 139, 69, ..., 25 th. Dua diantaranya masuk pada
pereode SALAM 70 th, yang malah deviasinya amat kecil: 0.7 % (dari
1/140x100 %), 1.4 % (dari 1/70x100%), ... , .... 

Yang pernah saya ingat gempa mendekati 70 th adalah Tokyo lalu Kobe.
Lupa tahunnya, sepertinya th 1894 dan 1995 ?

Seperti yang saya anjurkan pada minggu lalu, kemungkinan, dengan data
sejarah gempa sebelumnya pada suatu mikrolempeng, kita cari pola
kegempaannya, lalu prediksi gempa kedepan. Ya siapa tahu, itu akan ada
gunanya. 

Salam,
Maryanto.

Rabu lalu kutulis soal gempa besar ini, ku ikutkan di bawah. 

-----Original Message-----
From: Maryanto (Maryant) 
Sent: Wednesday, May 24, 2006 10:21 AM
To: 'Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)'; 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: REDI Merapi

 
...di setip...

Data gempa dunia USGS yang sama dan lebih besar dari 6 M, sejak 1890
hingga 2000, (data USGS, 2002) naik turun dengan siklus 70 th, dan kini
sekitar 10 per tahun. Ini termasuk tertinggi di sepanjang 70 th
terakhir. Grafik sejarah gempa itu juga saya sebut grafik "breaking
plate orchestra" atau LINDU "Large Intensity Natural Desaster
Underground". 

Sudah berapa seismometer di pasang di seluruh Indonesia ?
Idenya adalah, pantau sejarah kegempaan, analisa kemungkinan gempa ke
depan termasuk tsunami, dan meletusnya gunung, dengan pasang seismometer
di setiap mikrolempeng. Dari sekian lokasi, maka hanya 10 terkuat di
dunia di suatu tahun, yang terjadi gempa. Lainnya antri, nunggu.

Gempa Indonesia sekitar 30 % nya dunia semasa itu. Jumlah gunung 140 (eh
2 x 70, info pak Chalid), suka aktif 128 (ini gag kelipatan 7). Yang
penting ide di atas, termasuk soft file, sudah ku kasihkan juga ke BMG. 

....

Salam,
Maryanto.

 


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke